Ciri-ciri wanita mandul dapat dikenali dari siklus menstruasi yang tidak teratur, ketidakseimbangan hormon, dan lainnya. Ketahui apa saja tanda wanita mandul dan tips mengatasinya berikut ini.
Ciri-Ciri Wanita Mandul yang Harus Diwaspadai
Mandul atau infertilitas adalah kondisi sulit hamil walaupun sudah melakukan hubungan intim dalam periode yang lama. Mandul dapat terjadi pada wanita, pria, atau kombinasi faktor infertilitas dari kedua pasangan tersebut.
Ketahui ciri-ciri wanita mandul, sebagai berikut:
1. Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Setiap wanita memiliki siklus menstruasi berbeda-beda, tetapi umumnya siklus menstruasi terjadi dalam 28 hari. Siklus menstruasi yang tidak lancar dapat menjadi tanda infertilitas pada wanita terkait gangguan ovulasi (pelepasan sel telur).
Walaupun demikian, menstruasi tidak teratur dapat terjadi akibat faktor lain, seperti polycystic ovarian syndrome (PCOS), pengaruh berat badan, hiperprolaktinemia, disfungsi tiroid, efek olahraga berlebihan, efek stres, dan cadangan ovarium rendah.
Konsultasikan pada dokter bila Anda memiliki kasus menstruasi tidak teratur dan sedang merencanakan kehamilan.
Baca Juga: Ciri-Ciri Tuba Falopi Tersumbat dan Hubungananya dengan Kesuburan Wanita
2. Pendarahan Menstruasi Ringan atau Berat
Adanya masalah kesuburan wanita juga dapat diketahui dari pendarahan menstruasi, misalnya bila menstruasi terjadi hanya sebentar, terlalu berat, terlalu lama, atau perdarahan intens dan menyakitkan.
Masalah kesuburan juga dapat diidentifikasi dari gejala menstruasi, seperti:
- Gejala kram menstruasi yang parah.
- Perdarahan terjadi lebih berat dan lebih lama.
- Terdapat bercak-bercak tidak biasa sebelum siklus menstruasi.
- Perdarahan menstruasi yang menyakitkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Harap konsultasi pada dokter bila Anda mengalami gejala menstruasi yang tidak biasa, terutama bila Anda sedang menanti kehamilan.
3. Nyeri saat Berhubungan seks
Ciri-ciri wanita mandul selanjutnya adalah dispareunia atau sakit setiap kali berhubungan seksual. Gejala sakit ini dapat diindikasikan dengan masalah hormon, endometriosis, dan faktor terkait kesuburan organ reproduksi.
Beberapa dari kondisi tersebut dapat memberikan efek negatif terhadap kesuburan dan membuat sulit untuk hamil.
4. Berat Badan Berlebih atau Kurang
Ciri-ciri wanita mandul selanjutnya dapat diamati dari berat badan. Sebab faktanya, faktor ini ikut berpengaruh pada tingkat kesuburan.
Risiko infertilitas atau masalah ovulasi dapat terjadi pada orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) atau kekurangan berat badan.
Sebuah studi di tahun 2018 menyampaikan bahwa obesitas berpengaruh buruk pada kesehatan reproduksi. Wanita dengan obesitas mengalami penurunan ovulasi sekitar 5% hingga 10% dari berat badannya.
5. Berusia Lebih dari 35 Tahun
Wanita berusia lebih dari 35 tahun berisiko mengalami masalah kesuburan lebih tinggi. Berdasarkan data, wanita usia 30 tahun memiliki kemungkinan hamil sebanyak 20% dan presentasi peluang tersebut semakin kecil seiring bertambahnya usia.
Selain itu, wanita hamil di usia 35 tahun ke atas lebih berisiko mengalami keguguran.
Baca Juga: Risiko Hamil Tua Usia 35 Tahun ke Atas
6. Darah Menstruasi Berwarna Pucat atau Gelap
Ciri wanita mandul dapat diamati lewat darah menstruasi. Normalnya, warna darah menstruasi adalah merah terang, lalu darah akan menggelap seiring dengan berjalannya waktu.
Darah yang berwarna gelap bisa menjadi tanda endometriosis. Oleh sebab itu, bila mengalami kondisi ini disertai adanya keluhan lainnya, segera konsultasikan kepada dokter.
7. Riwayat Penyakit Kronis
Pasien penyakit kronis seperti penyakit Celiac yang tidak diobati, hipotiroidisme, penyakit periodontal, dan diabetes ternyata juga menyebabkan komplikasi masalah kesuburan.
Umumnya, obat-obatan yang dikonsumsi untuk menyembuhkan atau mengontrol gejala penyakit kronis tersebut meningkatkan risiko infertilitas.
Tak hanya itu, wanita yang mengalami menopause dini juga berisiko mengalami masalah kesuburan.
8. Pengobatan Kanker
Pengobatan kanker seperti terapi radiasi—terutama yang dilakukan dekat organ reproduksi—dapat menyebabkan risiko masalah kesuburan.
Umumnya, dokter akan memberitahu Anda semua efek samping pengobatan kanker, termasuk mengenai efeknya terhadap masalah kesuburan yang mungkin terjadi.
9. Ketidakseimbangan Hormon
Jumlah hormon yang tidak seimbang di dalam tubuh dapat memengaruhi gairah seks, berat badan bertambah, berkurangnya gairah seks, tumbuh rambut wajah, atau bahkan menipiskan rambut.
Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga ikut memengaruhi kesuburan wanita. Seperti yang diketahui, berbagai jenis hormon di dalam tubuh ikut berperan terhadap terjadinya kehamilan, misalnya FSH, LH, progesteron, dan prolaktin.
Adanya ketidakseimbangan jumlah hormon-hormon tersebut bisa menurunkan risiko Anda untuk hamil.
10. Paparan Bahan Kimia Beracun
Ciri-ciri wanita mandul berikutnya bisa diamati dari seringnya kontak dengan bahan kimia beracun. Perlu diketahui, paparan terhadap zat kimia bisa memengaruhi kesehatan fisik sekaligus kesehatan reproduksi.
Oleh karena itu, orang-orang yang bekerja dengan bahan kimia berbahaya dan temperatur tinggi harus memastikan keamanan dan keselamatan kerja.
11. Tidak Kunjung Hamil
Ciri-ciri wanita mandul yang utama adalah tidak kunjung hamil setelah lebih dari setahun mencoba.
Jika Anda dan pasangan sudah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dalam periode yang lama, mulai dari 6 bulan hingga lebih dari 1 tahun, tetapi kehamilan tak kunjung terjadi, waspadai gangguan pada kesuburan.
Sebaiknya, konsultasi pada dokter untuk meningkatkan kesuburan dan melakukan program hamil yang cocok untuk Anda.
Baca Juga: Infertilitas Sekunder, Kondisi yang Membuat Anda Sulit Punya Anak Kedua
Perawatan untuk Wanita yang Tidak Subur
Wanita yang tidak subur masih memiliki kemungkinan untuk hamil, meskipun akan lebih sulit.
Berikut ini adalah beberapa perawatan yang bisa dilakukan pada wanita dengan masalah kesuburan, tetapi berencana untuk hamil:
1. Program Bayi Tabung
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah salah satu prosedur yang memungkinkan pembuahan terjadi di luar rahim. Program bayi tabung dilakukan dengan mengambil sel telur matang dari ovarium, lalu sel telur tersebut dibuahi oleh sperma di laboratorium.
Pembuahan yang berhasil akan menghasilkan embrio. Embrio ini kemudian akan ditransfer ke dalam rahim wanita dan berkembang menjadi janin.
2. Inseminasi Intrauterin (IUI)
Inseminasi buatan merupakan salah satu perawatan yang bisa dijalani oleh wanita yang ingin program hamil, tetapi memiliki gangguan kesuburan.
Pada prosedur inseminasi intrauterin (IUI), sperma yang telah terlebih dahulu dicuci akan disalurkan secara langsung ke dalam rahim ketika wanita sedang ovulasi.
Metode ini diharapkan dapat membantu lebih banyak sperma yang berenang ke tuba falopi dan membuahi sel telur. Dengan demikian, peluang kehamilan menjadi semakin besar.
Baca Juga: 5 Macam Program Hamil yang Efektif untuk Punya Anak
3. Operasi
Operasi dapat membantu mengatasi sumbatan pada rahim dan tuba falopi. Tindakan pembedahan dapat membuka sumbatan sehingga memungkinkan kehamilan untuk terjadi.
Prosedur ini jarang dilakukan karena sudah ada metode lain tanpa pembedahan yang bisa memberikan khasiat yang serupa.
Jika memiliki masalah gangguan kesuburan akibat tersumbatnya rahim dan tuba falopi, sebaiknya konsultasikan kepada dokter mengenai prosedur yang tepat.
Itulah tanda infertilitas wanita dan faktor risiko yang mungkin terjadi. Apabila Anda sedang dalam program kehamilan, waspadai ciri-ciri tersebut dan cari pertolongan dokter untuk membantu meningkatkan kesehatan kesuburan.
- Anonim. Female Infertility. https://medlineplus.gov/femaleinfertility.html. (Diakses pada 9 Mei 2023).
- Gurevich, Rachel. 2021. Pain During Sex: Causes and How It Impacts Fertility. https://www.verywellfamily.com/when-sex-hurts-1959940. (Diakses pada 9 Mei 2023).
- Johnson, Jon. 2019. Signs and Symptoms of Infertility. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323401. (Diakses pada 9 Mei 2023).
- Mayo Clinic Staff. 2021. Female Infertility. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/female-infertility/symptoms-causes/syc-20354308. (Diakses pada 9 Mei 2023).
- Perry, Christin. 2019. Could a Hormonal Imbalance Be Affecting Your Fertility? Here’s What You Need to Know. https://www.parents.com/getting-pregnant/infertility/treatments/hormone-imbalance-and-pregnancy/. (Diakses pada 9 Mei 2023).