Terbit: 3 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kehamilan kriptik atau cryptic pregnancy adalah kondisi ketika seseorang tidak menyadari dirinya hamil. Kenali lebih jauh seputar fenomena ini dalam ulasan berikut.

Kehamilan Kriptik, Kehamilan yang Tidak Disadari Ibu Hamil

Apa Itu Kehamilan Kriptik?

Kehamilan kriptik adalah kondisi ketika seorang wanita tidak menyadari dirinya sedang hamil. Hal ini bisa berlangsung cukup lama, bahkan hingga waktu melahirkan akan tiba.

Kehamilan kriptik dikenal juga sebagai kehamilan samar dan penolakan kehamilan. Kondisi ini tergolong langka sehingga seseorang yang mengalaminya bisa menjadi bingung dan terkejut.

Menurut penelitian, 1 dari 400 atau 500 wanita baru menyadari kehamilan setelah 20 minggu (sekitar 5 bulan) mengandung. Bahkan, 1 dari 2.500 wanita baru menyadari dirinya mengandung jabang bayi ketika akan menjalani persalinan.

Gejala Kehamilan Kriptik

Kehamilan ini biasanya tidak menunjukkan gejala tertentu., bahkan gejala kehamilan normal sekalipun. Jadi, wajar saja bila wanita tidak menyadarinya sama sekali.

Namun, sebagian wanita mungkin mengalami gejala ringan dan samar sehingga tidak terlalu memperhatikannya. Beberapa gejala kehamilan kriptik yang dapat terjadi, antara lain:

  • Telat datang bulan: Ini tidak selalu menjadi tanda kehamilan, apalagi bagi Anda yang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
  • Perdarahan ringan: Bercak ringan hingga keluarnya sedikit darah dari organ intim bisa disalahartikan sebagai menstruasi. Padahal, ini bisa menjadi tanda kehamilan samar.
  • Tes kehamilan negatif palsu: Ini artinya, hasil setelah pemeriksaan menggunakan test pack bisa negatif, tetapi sebenarnya Anda hamil. Maka dari itu, periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menentukan diagnosis.
  • Tidak mengalami kenaikan berat badan: Pada kehamilan samar, seorang wanita mungkin saja tidak mengalami kenaikan berat badan secara signifikan. Hal ini membuat kehamilan tidak disadari.
  • Gerakan janin: Ketika mengalami kehamilan kriptik, Anda mungkin tidak menyadari adanya pergerakan janin.

Baca JugaMengenal Kehamilan Aterm dan Manfaatnya bagi Ibu serta Janin

Penyebab Kehamilan Kriptik

Kehamilan kriptik memang tergolong kasus yang langka. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat memperbesar risiko Anda mengalaminya, di antaranya:

1. Menderita PCOS

PCOS (polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi ketika seorang wanita memiliki banyak hormon pria (testosteron).

Gejala kondisi ini yang bisa diamati, yaitu kista pada ovarium yang dapat tumbuh membesar dan menstruasi tidak teratur.

Kejadian tidak teraturnya siklus menstruasi menyebabkan wanita dengan PCOS tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.

2. Kehamilan Sebelumnya

Kehamilan kriptik bisa terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan. Ketidakseimbangan hormon setelah melahirkan menyebabkan ibu tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.

Setelah melahirkan, hormon di tubuh memerlukan waktu beberapa bulan untuk kembali normal. Inilah yang membuat wanita telat menstruasi dan tidak berovulasi selama menyusui.

3. Menggunakan Alat Kontrasepsi

Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi mungkin menganggap bahwa kehamilan tidak akan terjadi. Padahal, meskipun sudah digunakan dengan benar, tetap ada kemungkinan penggunaan kontrasepsi gagal untuk mencegah kehamilan, meskipun kemungkinannya kecil.

4. Berada di Fase Perimenopause

Wanita yang berusia 40 tahunan mungkin menganggap bahwa kehamilan tidak akan terjadi karena usia mereka yang sudah ‘tua’. Kondisi ini bisa saja membuat mereka menyalahartikan tanda kehamilan sebagai gejala menopause.

5. Belum Pernah Hamil Sebelumnya

Salah satu kemungkinan penyebab kehamilan kriptik adalah belum pernah hamil sebelumnya. Karena minim pengalaman, Anda bisa saja tidak menyadari kehamilan yang terjadi. Akibatnya, kehamilan menjadi tidak diketahui hingga jangka waktu yang lama.

Baca Juga7 Faktor Penyebab Hasil Tes Kehamilan Tidak Akurat

Alasan Kehamilan Kriptik Tidak Dapat Dideteksi saat Tes Kehamilan

Seorang wanita mungkin tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil, apalagi jika tes kehamilan menggunakan test pack menunjukkan hasil negatif.

Selain itu, kehamilan kriptik juga sulit untuk dideteksi melalui ultrasonografi (USG). Hal ini disebabkan oleh beberapa hal berikut:

  • Kadar human chorionic gonadotropin (hCG) terlalu rendah sehingga susah dideteksi dalam tes darah ataupun urine.
  • Bentuk rahim yang tidak normal.
  • Letak janin tidak berada di tempat seharusnya, misalnya di  belakang rahim.
  • Adanya kesalahan saat melakukan tes USG.

Berapa Lama Kehamilan Kriptik Terjadi?

Lamanya kehamilan kriptik terjadi tidak dapat diketahui dengan pasti. Pasalnya, ada yang menyadari dirinya sedang hamil menjelang proses melahirkan, ada juga yang menyadari kehamilan setelah beberapa bulan mengandung.

Sebagian besar orang yang mengalaminya menyadari bahwa mereka tengah hamil di sekitar minggu ke-20 kehamilan. Namun, ada juga wanita yang tidak menyadari bahwa mereka tengah mengandung selama 40 minggu.

Menurut sejumlah penelitian, kehamilan samar lebih mungkin mengalami kelahiran prematur karena berbagai alasan, seperti kekurangan perawatan prenatal, gaya hidup yang kurang sehat, hingga asupan nutrisi yang buruk.

Untuk mendiagnosis kehamilan, dokter atau tenaga medis akan melakukan pemeriksaan kehamilan yang sama dengan pemeriksaan kehamilan umum. Beberapa prosedur yang biasanya dilakukan, yaitu:

  • USG.
  • Tes darah.
  • Tes urine.

Baca JugaKehamilan Ektopik: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Proses Persalinan Wanita dengan Kehamilan Kriptik

Persalinan pada kehamilan kriptik pada umumnya tidak jauh berbeda dengan persalinan normal. Saat waktu persalinan tiba, ibu hamil akan merasakan kontraksi, lalu rahim akan meregang sehingga bayi akan terdorong untuk keluar.

Namun, wanita yang mengalami kehamilan kriptik mungkin saja melahirkan secara tiba-tiba atau tidak terduga tanpa adanya bantuan.

Perlu Anda ketahui, persalinan tanpa bantuan dapat membahayakan ibu dan bayi. Pasalnya, kejadian ini bisa meningkatkan risiko kematian.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, risiko kematian pada proses melahirkan di rumah meningkat menjadi dua kali lipat. Namun, angka peningkatan risiko masih relatif rendah, yaitu sekitar- 1-2 dari setiap 1.000 kelahiran.

Demikian penjelasan seputar kehamilan kriptik yang sebaiknya diketahui. Jika mengalami gejala samar yang mengarah pada kehamilan, tidak ada salahnya untuk memeriksakan kondisi ke dokter. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2022. Cryptic Pregnancy. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24428-cryptic-pregnancy. (Diakses pada 22 Mei 2023).
  2. Caporuscio, Jessica. 2023. What to Know About Cryptic Pregnancy. https://www.medicalnewstoday.com/articles/cryptic-pregnancy. (Diakses pada 22 Mei 2023).
  3. Mutchler, Christina. 2023. Hidden Pregnancy: Signs You’re Pregnant But Don’t Know It. https://www.verywellhealth.com/cryptic-pregnancy-5176208. (Diakses pada 22 Mei 2023).
  4. WebMD Editorial Contributors. 2023. What Is Cryptic Pregnancy? https://www.webmd.com/baby/what-is-cryptic-pregnancy. (Diakses pada 22 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi