Sakit punggung merupakan salah satu gangguan yang sering dirasakan saat hamil. Namun ternyata gangguan sakit punggung ini juga masih sering dirasakan oleh para ibu setelah melahirkan. Apa penyebabnya? Simak dalam ulasan di bawah ini.
Penyebab Sakit Punggung setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, waktu dan perhatian ibu pasti tertuju pada si kecil. Kesibukan menyusui setiap beberapa jam sekali bahkan saat tengah malam dapat menyebabkan kelelahan yang memicu sakit punggung. Selain kelelahan, ada beberapa penyebab lain sakit punggung setelah melahirkan.
Berikut ini berbagai penyebab sakit punggung setelah melahirkan, antara lain:
1. Komplikasi Epidural
Studi menunjukkan bahwa risiko sakit punggung bawah yang lebih tinggi setelah melahirkan karena epidural. Namun, biasanya berlangsung kurang dari seminggu setelah melahirkan, dan tidak terbukti berkorelasi dengan nyeri punggung jangka panjang.
2. Menyusui
Menyusui telah ditemukan dapat menyebabkan risiko lebih tinggi mengalami nyeri pada punggung bawah dan panggul selama setidaknya 6 bulan setelah melahirkan. Meskipun tidak banyak penelitian tentang alasannya, tetapi mungkin terkait dengan cara ibu menggendong bayi.
3. Kehamilan dan Osteoporosis Terkait Laktasi (PLO)
Lactation-associated osteoporosis (PLO) atau osteoporosis terkait laktasi adalah bentuk osteoporosis yang langka, di mana tulang menjadi lemah dan rapuh.
PLO biasanya terjadi selama trimester ketiga atau setelah melahirkan, tetapi hanya terjadi pada 0,4 dari setiap 100.000 kehamilan. Gejalanya mungkin termasuk nyeri punggung bawah yang parah, nyeri pinggul, penurunan tinggi badan, dan patah tulang belakang.
4. Proses Persalinan
Saat proses melahirkan, otot-otot dan tulang ibu akan meregang untuk membantu proses kelancaran persalinan. Kondisi ini akan memberi tekanan kuat pada panggul yang juga berdampak pada tulang punggung Anda.
Baca Juga: Nyeri Punggung: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahan
5. Ketegangan Otot Perut selama Kehamilan
Otot perut tegang yang digunakan untuk menopang perut semakin membesar selama kehamilan dan selama persalinan. Kondisi ini mungkin akan membuat punggung ibu dan bahkan postur tubuhnya mengalami kerusakan.
6. Diastasis Recti
Diastasis recti adalah kondisi umum yang terjadi setelah kehamilan ketika otot perut terpisah. Gejala mungkin terjadi termasuk nyeri pinggang, postur tubuh yang buruk, ketidakstabilan inti, nyeri panggul, dan tonjolan di perut.
7. Batu Empedu
Batu empedu merupakan endapan yang mengeras di kantong empedu. Kondisi ini cukup umum terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan, memengaruhi hingga 12% wanita hamil dan setelah persalinan. Namun, dalam kebanyakan kasus tidak memiliki gejala dan tidak memerlukan pengobatan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, batu empedu menyebabkan gejala, termasuk mual dan muntah, nyeri di bagian kanan atas perut, nyeri di tengah perut, nyeri di antara tulang belikat, dan nyeri di bahu kanan. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera hubungi dokter.
8. Hormon Kehamilan
Peredaran hormon yang fluktuatif dari masa kehamilan ke persalinan dan masa menyusui. Beberapa hormon berfungsi untuk meregangkan otot juga sendi sehingga dapat menyebabkan rasa sakit di punggung.
Baca Juga: 7 Masalah Kesehatan Pasca Melahirkan yang Harus Diwaspadai Calon Ibu
Cara Meredakan Sakit Punggung setelah Melahirkan
Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda ambil dan penanganan yang dapat Anda lakukan untuk membantu meringankan sakit punggung dan merasa sehat kembali. Berikut ini beberapa langkah untuk mengatasi sakit punggung setelah melahirkan, di antaranya:
1. Postur Tubuh yang Benar
Jika sakit punggung Anda disebabkan oleh postur tubuh yang tidak tepat saat menyusui, Anda bisa meredakannya dengan memperbaiki perubahan postur tubuh. Berikan bantalan di punggung agar menyusui lebih nyaman.
Saat mengangkat bayi, sebaiknya Anda mendekatkan badan pada bayi lalu angkat secara perlahan. Hindari meregangkan Anda terlalu jauh untuk mengangkat bayi karena dapat menyebabkan tarikan pada tulang punggung semakin besar.
2. Olahraga
Sempatkanlah kembali berolahraga setelah melahirkan. Rutin berolahraga dapat meningkatkan kesehatan, kekuatan otot, dan membantu kelenturan tubuh. Beberapa olahraga yang bisa Anda lakukan setelah melahirkan antara lain yoga dan berenang. Jika Anda menjalani persalinan caesar, maka tunggu sekitar 6 minggu untuk kembali memulai olahraga.
3. Cukup Istirahat
Dengan beristirahat yang cukup, Anda dapat mengembalikan tenaga dan membantu pemulihan tulang punggung. Jika diperlukan, Anda bisa meminta bantuan suami atau anggota keluarga lain untuk menjaga si kecil sementara Anda beristirahat.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Kram Perut Setelah Melahirkan (No. 5 Penting Dilakukan)
4. Hindari Mengangkat Barang Berat
Mengangkat barang berat dapat memberi tekanan pada otot dan sendi-sendi Anda. Sebaiknya minta bantuan orang lain untuk mengangkat barang berat jika Anda benar-benar harus memindahkan barang.
5. Gunakan Sepatu Datar
Setelah melahirkan Anda mungkin tidak sabar untuk kembali menggunakan sepatu hak tinggi yang tidak Anda gunakan saat hamil. Namun, jika Anda memiliki sakit punggung sebaiknya tunda dulu keinginan tersebut hingga sakit punggung Anda pulih.
Sepatu hak tinggi dapat memberi tekanan pada punggung sehingga menambah rasa sakit di punggung. Oleh sebab itu, sebaiknya gunakan sepatu dengan hak datar atau flat shoes.
Nah, itulah berbagai penyebab dan cara mengatasi sakit punggung setelah melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. 2020. What causes postpartum back pain and how to fix it. https://www.mamamend.com/postpartum-health/postpartum-back-pain (Diakses pada 22 Mei 2023)
- Levine, Hallie. 2022. Postpartum back pain: How to get relief. https://www.babycenter.com/baby/postpartum-health/postpartum-back-pain-how-to-get-relief_1152191 (Diakses pada 22 Mei 2023)
- Masters, Maria. 2021. Postpartum Back Pain. https://www.whattoexpect.com/first-year/postpartum-health-and-care/postpartum-backache-back-pain/ (Diakses pada 22 Mei 2023)