Memelihara hewan saat hamil memiliki beberapa risiko kesehatan bagi ibu hamil dan janin. Untuk itu, Anda perlu kenali hewan peliharaan apa saja yang perlu dihindari saat hamil dan bagaimana cara aman memeliharanya di artikel ini!
Hewan Peliharaan yang Perlu Dihindari saat Hamil
Jika Anda sedang hamil, sebaiknya hindari kontak dengan hewan ternak yang sedang melahirkan atau baru saja melahirkan. Pasalnya hewan tertentu dapat menularkan bakteri yang bisa membahayakan kesehatan calon ibu dan bayi yang di dalam kandungan. Berikut ini beberapa jenis hewan yang sebaiknya dihindari selama hamil, yaitu:
1. Anjing
Apabila Anda memelihara anjing dengan kondisi yang sehat dan sudah mendapatkan vaksin, atau dirawat dengan baik seharusnya tidak menyebabkan masalah bagi Anda selama hamil.
Namun, jika ada Anjing liar di sekitar Anda atau anjing yang tidak terlatih atau anjing yang asing dan bisa berisiko bagi siapa saja, terutama bagi ibu hamil sebaiknya Anda hindari. Hal ini untuk menjaga diri Anda dan janin agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai virus atau bakteri penyebab infeksi.
2. Kucing
Selain anjing, hewan peliharaan yang perlu dihindari selanjutnya adalah kucing. Hewan satu ini bisa meningkatkan risiko Anda terkena infeksi toksoplasma yang dapat menular lewat kotoran kucing.
Selain kucing, hewan berbulu lainnya yang berisiko menularkan toksoplasma adalah kelinci. Tidak hanya itu, toksoplasma juga bisa berakibat buruk pada kesehatan janin, bahkan bisa menyebabkan keguguran hingga kematian.
3. Unggas
Hewan selanjutnya yang perlu Anda hindari adalah berbagai jenis unggas seperti ayam, burung, dan bebek. Menjauh dari unggas perlu dilakukan untuk mencegah ibu hamil terjangkit flu burung.
Apabila Anda memiliki burung di rumah, sebaiknya Anda sudah melakukan vaksin flu burung terhadap burung Anda. Dengan begitu, risiko terkena flu burung bisa dicegah.
Selain itu, usahakan agar tempat tinggal tidak berdampingan langsung dengan tempat pemeliharaan unggas untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rumah.
4. Reptil
Beberapa jenis reptil seperti ular, kadal, kura-kura dan lainnya juga perlu Anda hindari. Pasalnya hewan tersebut bisa membawa virus salmonella yang biasanya terdapat di hewan reptil atau amfibi.
Baca juga: Risiko Berbahaya Hamil di Usia Remaja dan Tips Sehatnya
Risiko bahaya memelihara hewan saat hamil
Berikut ini beberapa penyakit yang bisa membahayakan kehamilan:
1. Toxoplasmosis
Penyakit ini merupakan infeksi umum dari parasit yang umumnya ditemukan di kotoran hewan seperti kucing. Meski penularan toksoplasmosis pada janin sangat kecil, namun kemungkinan untuk terinfeksi masih bisa.
Apabila infeksi ini terjadi di awal kehamilan, maka bisa menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran, cacat lahir, hingga kematian bayi dalam kandungan.
2. Rabies
Infeksi satu ini bisa menyebar lewat air liur hewan yang memiliki virus rabies. Hewan yang terkena rabies bisa menularkannya lagi ke hewan lain atau manusia.
Orang yang terkena gejala rabies akan mengalami beberapa gejala seperti menggigil, demam, dan otot melemah. Selain itu, infeksi ini juga bisa memengaruhi otak yang menyebabkan kebingungan, kecemasan, dan kesulitan tidur.
3. Lymphocytic choriomeningitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus lymphocytic choriomeningitis (LCM) yang disebarkan melalui tikus liar atau hamster. Lymphocytic choriomeningitis ringan memiliki gejala menyerupai flu dan biasanya bisa sembuh tanpa terjadi komplikasi.
Namun LCK yang berat bisa memicu gangguan saraf seperti kelumpuhan dan meningitis. Apabila Anda hamil dan terkena virus ini, maka bisa menular ke janin. Jika itu terjadi, ibu hamil bisa mengalami keguguran, cacat lahir, hingga kematian bayi di kandungan.
4. Salmonellosis
Infeksi ini terjadi akibat adanya bakteri salmonella yang terdapat pada makanan atau hewan peliharaan yang mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri salmonella. Kemudian Anda menyentuh, membersihkan kotoran atau urinenya.
Hal itu bisa menjadi risiko Anda terkena infeksi Salmonellosis. Beberapa jenis hewan yang bisa terkena salmonella di antaranya, yaitu kucing, anjing, hamster, kuda. dan reptil seperti kadal dan ular.
Ibu hamil yang terkena penyakit ini bisa mengalami kondisi seperti diare, demam, sakit perut hingga muntah. Jika ibu hamil terinfeksi bakteri ini, maka bayi di dalam kandungan bisa terkena penyakit ini.
5. Lyme
Penyakit ini bisa menyebar lewat gigitan hewan yang sudah terinfeksi. Orang yang terkena penyakit ini bisa mengalami gejala yang serupa dengan flu, namun disertai dengan ruam kulit. Apabila ibu hamil tidak segera menangani penyakit ini, maka bisa membahayakan kondisi ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
Tips aman memelihara hewan saat hamil
Apabila Anda ingin memelihara hewan selama hamil, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:
- Hindari membersihkan kotoran hewan selama hamil. Sebaiknya minta bantuan orang lain untuk membersihkannya.
- Hindari air liur hewan peliharaan Anda. Jika sudah terkena sebaiknya segera cuci tangan dengan air bersih dan sabun.
- Rajin membersihkan tangan dengan sabun dan air hangat.
- Menjaga jarak dengan hewan peliharaan terutama hewan yang memiliki ukuran besar dan suka tiba-tiba loncat ke arah Anda.
- Hindari kebiasaan mencium hewan dan memegang hewan peliharaan ke dekat wajah terutama kelinci dan hamster.
- Jauhkan hewan peliharaan Anda dari area penyimpanan makanan atau dapur.
- Periksa hewan peliharaan secara berkala dan lakukan vaksinasi sesuai anjuran dokter hewan.
- Melatih hewan Anda untuk bisa menerima anggota keluarga baru (bayi) Anda. Mengingat beberapa hewan peliharaan bisa menjadi agresif dan cemburu.
Nah, itulah beberapa hewan yang sebaiknya dihindari selama hamil hingga cara aman memelihara hewan saat hamil. Apabila Anda sudah memelihara hewan sebelum hamil, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan dan lakukan pemeriksaan ke dokter hewan secara rutin.