Terbit: 3 January 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Memiliki anak merupakan keputusan penting dalam kehidupan rumah tangga. Sebelum memutuskan untuk menjalani program hamil, ada baiknya setiap pasangan memiliki pandangan yang sama mengenai kesiapan untuk memiliki anak. Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum punya anak? 

6 Pertimbangan Penting Sebelum Memutuskan untuk Memiliki Anak

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memiliki Anak

Pasangan yang baru menikah kadang diburu-buru dengan keinginan untuk segera memiliki anak. Padahal, memiliki anak diperlukan persiapan khusus. Bahkan, hal tersebut juga berlaku bagi pasangan yang ingin menambah anak atau berencana memiliki anak banyak.

Persiapan yang matang untuk menyambut sang buah hati akan membantu meminimalkan kejadian depresi hingga permasalahan di dalam rumah tangga lainnya. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, di antaranya:

1. Kesehatan Mental

Kesehatan mental merupakan salah satu petimbangan penting sebelum memutuskan memiliki anak. Jadi, jangan sampai hal ini dilupakan saat hendak mempersiapkan diri menjadi orang tua.

Cobalah untuk mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan ini bersama pasangan. 

Setelah proses persalinan, salah satu gangguan pada kesehatan mental yang perlu diwaspadai adalah depresi setelah melahirkan alias postpartum depression (PPD). Kondisi ini tidak hanya menimpa calon ibu, calon ayah juga bisa mengalaminya.

Selain itu, gangguan kecemasan atau depresi sebelum melahirkan juga bisa terjadi pada calon ibu. Kondisi ini ikut meningkatkan risiko kejadian depresi setelah melahirkan.

Baca JugaMengenal Konsepsi pada Kehamilan Beserta Istilah-istilahnya

2. Keuangan

Pertimbangan berikutnya yang tak kalah penting adalah kemampuan finansial. Pada kenyataannya, membesarkan anak membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini termasuk biaya perawatan selama melahirkan hingga proses persalinan.

Setelah melahirkan, orang tua juga perlu mempersiapkan biaya untuk membeli produk perawatan bayi setelah melahirkan, seperti pakaian, selimut, dan popok.

Tak cukup sampai di situ, Anda juga mungkin perlu mempertimbangkan untuk mempekerjakan pengasuh anak, apalagi jika Anda dan pasangan merupakan orang tua yang bekerja.

3. Kesehatan Fisik

Pertimbangan berikutnya sebelum memutuskan untuk memiliki anak adalah kesehatan fisik. Hal ini penting, terutama bagi calon ibu yang akan menjalani proses kehamilan dan persalinan.

Perubahan fisik yang harus dihadapi calon ibu tidak main-main. Selain perut yang semakin membesar, keluhan fisik lain juga dapat dirasakan misalnya kelelahan, mual, dan pegal-pegal.

Tak hanya itu, kehamilan juga dapat memicu masalah kesehatan lainnya seperti pembekuan darah, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Mengetahui fakta tersebut, penting bagi calon ibu hamil untuk mempersiapkan fisiknya secara matang. Sebagai calon ayah, Anda bisa mendampingi pasangan dalam proses persiapan tersebut.

Selain itu, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terkait rencana untuk menjalankan program hamil serta riwayat kesehatan Anda dan pasangan.

Berdiskusi sebelum merencanakan kehamilan dapat membantu mempersiapkan diri dengan baik, seperti mengetahui vaksinasi yang harus dilakukan atau mengetahui gaya hidup yang baik untuk dijalani.

Baca Juga10 Risiko Berbahaya Hamil di Usia Remaja dan Tips Sehatnya

4. Usia

Saat berencana memiliki anak, hal yang tidak boleh sampai terlewat adalah pertimbangan usia. Hamil di usia terlalu muda atau terlalu tua sama-sama berisiko terhadap kesehatan, baik bagi calon ibu maupun janin.

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), calon ibu yang berusia dengan rentang 10-19 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami eklamsia, infeksi sistemik, dan endometritis postpartum. Hasil ini diperoleh dari perbandingan dengan calon ibu hamil yang berusia 20-24 tahun.

Selain itu, bayi yang terlahir dari ibu yang berusia 10-19 tahun berisiko lebih besar mengalami kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan kondisi neonatal yang parah.

Sementara itu, wanita yang hamil di usia tua memiliki lebih banyak risiko kesehatan, seperti:

  • Persalinan yang sulit sehingga perlu tindakan caesar.
  • Tekanan darah tinggi yang mengarah pada preeklamsia.
  • Diabetes gestasional.
  • Keguguran.

Sementara itu, beberapa risiko pada bayi yang lahir dari wanita usia 35 tahun ke atas, antara lain:

  • Kelainan kromosom yang bisa memicu sindrom Down.
  • Cacat lahir.
  • Berat badan lahir rendah.
  • Kelahiran prematur.

5. Kondisi Hubungan

Kehadiran si Kecil di tengah-tengah keluarga bisa memengaruhi hubungan Anda dengan pasangan. Oleh karena itu, Anda harus menjadikan kondisi hubungan sebagai pertimbangan sebelum punya anak.

Sebelum anak lahir, buatlah perencanaan yang baik mengenai pembagian waktu untuk mengganti popok atau menyusui (bagi orang tua yang akan menyusui dengan ASI dan susu formula). Bicarakan juga soal pembagian tugas di malam hari atau di siang hari.

Selain itu, diskusikan secara terbuka mengenai pembagian tugas rumah tangga yang akan dilakukan, seperti mencuci piring, memasak, mencuci baju, dan sejumlah pekerjaan rumah lainnya.

Tak cukup sampai di situ, calon orang tua sebaiknya mengetahui bagaimana cara meningkatkan hubungan setelah si Kecil terlahir. Pasalnya, kesibukan mengurus anak dapat memengaruhi hubungan Anda dan pasangan.

6. Kompromi

Komunikasi antara Anda dan pasangan penting untuk diperhatikan. Apalagi jika menyangkut jumlah anak yang ingin dimiliki.

Masing-masing pihak mungkin memiliki pandangan tersendiri mengenai jumlah anak yang ingin dimiliki. Oleh sebab itu, penting untuk saling berkompromi mengenai hal ini.

Selain itu, penting juga untuk menentukan cara mendidik anak. Pembahasan ini sebaiknya dilakukan sebelum anak lahir karena akan membantu kesiapan orang tua dalam menyediakan bekal pendidikan untuk anak di masa mendatang.

Jika terdapat perbedaan, pastikan untuk mendiskusikannya dengan kepala dingin agar menemukan kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak.

Baca JugaKapan Waktu yang Aman untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?

Kelebihan dan Kekurangan Memiliki Banyak Anak

Setelah mengetahui beberapa pertimbangan sebelum punya anak, penting juga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan memiliki banyak anak.

Jika Anda dan pasangan saling memberi dukungan satu sama lain, kehadiran sang buah hati di tengah-tengah keluarga bisa mendatangkan kegembiraan tersendiri.

Namun, menjadi orang tua tidaklah mudah, apalagi jika Anda berencana untuk memiliki lebih dari satu anak. Ada dampak positif dan negatif yang harus dipertimbangkan.

Mengurus anak membutuhkan tenaga dan kesabaran yang tidak sedikit. Pasalnya, orang tua harus mampu mendisiplinkan anak. Hal ini tak jarang menimbulkan kelelahan fisik dan mental.

Selain itu, membesarkan anak membutuhkan biaya besar, mulai dari proses menjalani program kehamilan hingga pendidikan anak. Hal ini bisa membebani jika persiapan keuangan calon orang tua belum stabil.

Anda dan pasangan juga bisa kewalahan membagi waktu di tengah-tengah kesibukan sebagai pekerja. Maka dari itu, komunikasi sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman yang bisa memicu masalah baru.

Tak dapat dimungkiri, kehadiran si Kecil di tengah-tengah Anda dan pasangan dapat memengaruhi hubungan dengan pasangan dan keluarga. Jadi, selalu pastikan untuk menjaga hubungan sebaik mungkin, baik dengan pasangan maupun anggota keluarga lainnya.

Ingatlah, semakin matang persiapan untuk memiliki anak, maka akan semakin baik juga dampaknya bagi perkembangan si Kecil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Anonim. 2022. What’s the Best Age To Get Pregnant? https://health.clevelandclinic.org/best-age-to-get-pregnant/. (Diakses pada 4 Mei 2023).
  2. Anonim. 2023. Planning for Pregnancy. https://www.cdc.gov/preconception/planning.html. (Diakses pada 4 Mei 2023).
  3. Anonim. Having a Baby After Age 35: How Aging Affects Fertility and Pregnancy. https://www.acog.org/womens-health/faqs/having-a-baby-after-age-35-how-aging-affects-fertility-and-pregnancy. (Diakses pada 4 Mei 2023).
  4. Anonim. What Do I Need to Think About When Raising a Child? https://www.plannedparenthood.org/learn/pregnancy/considering-parenthood/what-do-i-need-think-about-when-raising-child. (Diakses pada 4 Mei 2023).
  5. Anonim. 2022. Adolescent Pregnancy. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-pregnancy. (Diakses pada 4 Mei 2023).
  6. Gelman, Lauren. 2023. 15 Things All People Should Do Before Getting Pregnant. https://www.parents.com/getting-pregnant/pre-pregnancy-health/general/before-getting-pregnant/. (Diakses pada 4 Mei 2023).
  7. Nash, Stacey L. 2022. 9 Questions to Ask Before Deciding to Have a Baby. https://psychcentral.com/lib/what-you-need-to-consider-before-having-kids. (Diakses pada 4 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi