Terbit: 5 June 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Begitu hamil tampaknya Anda menjadi pusat perhatian untuk saran dan cerita liar dari teman, keluarga dan bahkan orang asing. Semua informasi ini bisa luar biasa, benar-benar menakutkan dan banyak yang menyesatkan. Simak kebenarannya pada artikel ini!

15 Mitos dan Fakta Tentang Kehamilan, Sudah Tahu?

Berbagai Mitos Seputar Kehamilan yang Perlu Diluruskan

Seiring berjalannya waktu, banyak mitos seputar kehamilan yang tidak jarang membuat aktivitas wanita hamil menjadi terbatas. Beberapa mitos bahkan dapat menyebabkan kebingungan dan salah paham. 

Berikut adalah 15 mitos dan fakta kehamilan yang banyak beredar di masyarakat:

Mitos 1: Saat Hamil Perlu Makan untuk Dua Orang

Meskipun terdengar menyenangkan karena Anda dapat makan lebih banyak ,tetapi sayang sekali informasi ini adalah mitos. Hingga saat ini, tidak ada bukti yang dapat membuktikan bahwa saat hamil Ibu perlu makan untuk dua orang. Malahan, makan terlalu banyak selama hamil dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas pada janin.

Faktanya adalah makanan yang dikonsumsi sehari-hari bisa memberikan nutrisi yang cukup untuk 6 bulan pertama kehamilan. 

Saat memasuki trimester ketiga, Anda hanya perlu tambahan sekitar 200 kalori per hari. Namun, tetap ingat untuk konsumsi makanan yang tinggi nutrisi sehingga janin dapat berkembang dengan optimal.  

Mitos 2: Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Kopi

Zaman dahulu, memang wanita hamil disarankan untuk tidak boleh konsumsi kopi sama sekali karena kandungan kafein di dalamnya. Namun, banyak studi terbaru menyebutkan bahwa kafein boleh dikonsumsi selama tidak berlebihan.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) melaporkan bahwa wanita hamil diperbolehkan konsumsi kafein selama tidak lebih dari 200 mg per hari. 

Konsumsi kafein yang lebih banyak dari jumlah ini dapat meningkatkan risiko keguguran karena kafein akan masuk ke air ketuban. Anda juga perlu hati-hati ketika konsumsi teh, coklat, dan soda karena makanan dan minuman ini juga mengandung kafein. 

Baca Juga11 Sayur yang Bagus untuk Ibu Hamil, Kaya Nutrisi dan Sehat!

Mitos 3: Bayi akan Ngeces Bila Ngidam Tidak Tercapai saat Hamil

Banyak orang menyebutkan bahwa selama hamil, ngidam harus selalu diwujudkan. Jika tidak, maka bayi nantinya akan banyak mengeluarkan air liur atau ngeces. Informasi ini tidak benar.

Ngidam atau menginginkan sesuatu yang tidak biasa umumnya disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh yang memengaruhi indera penciuman dan pengecap. Namun, kondisi setiap wanita hamil tentu berbeda. Beberapa wanita bahkan tidak mengalami ngidam

Sementara itu, bayi yang ngeces atau mengeluarkan air liur adalah bagian dari tumbuh kembangnya. Hal ini tidak ada kaitannya dengan ngidam yang tidak terpenuhi. 

Bayi akan mengalami banyak proses pertumbuhan dan perkembangan seperti mulai belajar mengunyah, mengalami pertumbuhan gigi, dan sering memasukkan tangan ke dalam mulut. Semua proses ini akan merangsang produksi air liur. 

Mitos 4: Ibu Hamil Tidak Boleh Dekat dan Memelihara Kucing

Ini merupakan mitos yang banyak membuat sedih para pecinta kucing. Namun, berita baiknya adalah larangan  ini tidaklah benar. Studi menunjukkan bahwa mengelus kucing tidak meningkatkan risiko ibu hamil terkena toxoplasmosis. 

Namun, wanita yang sedang hamil harus menghindari kotoran kucing karena parasit penyebab toxoplasmosis banyak hidup di kotoran kucing. 

Jika memelihara kucing, Anda sebaiknya menjaga kucing tetap berada di dalam rumah dan hindari mengadopsi kucing baru selama hamil. 

Mitos 5: Tidak Boleh Berhubungan Intim saat Hamil

Banyak orang menganggap bahwa berhubungan seksual selama hamil dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau menyakiti janin. Namun, Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. 

Anda bisa berhubungan seksual selama hamil, kecuali dokter atau bidan menyarankan untuk menghindarinya. Jika kehamilan yang Anda jalani normal dan tanpa komplikasi, maka berhubungan seksual dan orgasme tidak akan meningkatkan risiko kelahiran prematur dan keguguran. 

Namun, berhubungan seksual dan mengalami orgasme pada trimester akhir kehamilan dapat menyebabkan kontraksi palsu. 

Mitos 6: Tidak Boleh Olahraga saat Hamil

Anggapan ini tentu tidak benar. Olahraga justru memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh dan mental Ibu serta kesehatan janin. 

Jika Anda sudah terbiasa untuk olahraga sebelum hamil, maka Anda dapat meneruskan olahraga setelah melakukan konsultasi dengan dokter kandungan atau bidan. 

Anda perlu menghindari jenis olahraga baru yang melibatkan banyak melompat, gerakan perut berlebihan, dan pantulan tubuh. Beberapa olahraga yang dinilai aman untuk dilakukan selama hamil, antara lain berjalan kaki, menari, yoga, dan jogging

Namun, Anda perlu membatasi diri, jangan sampai terlalu lelah. 

Mitos 7: Ibu Hamil Tidak Boleh Cat Rambut

Ibu hamil tidak boleh mewarnai rambut karena dianggap zat kimia dari pewarna bisa menyerap ke tubuh dan memengaruhui kondisi janin. Namun, hal ini tidaklah benar.

Wanita hamil masih boleh melakukan pewarnaan rambut dan tidak memberikan dampak buruk selama dilakukan dengan benar.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengecat rambut ketika hamil, antara lain:

  • Jika mengecat rambut mandiri di rumah, maka Anda perlu mengenakan sarung tangan dan lakukan dekat jendela agar sirkulasi udara baik.
  • Bilas rambut dengan bersih dan menyeluruh pada tahap akhir proses.
  • Hindari melakukan pewarnaan rambut pada trimester pertama karena saat usia ini organ-organ janin masih berkembang

Mitos 8: Jenis Kelamin Janin Bisa Dilihat dari Bentuk Perut Ibu 

Bentuk perut merupakan salah satu mitos yang paling populer. Anda mungkin pernah mendengar bentuk perut maju berarti mengandung bayi laki-laki sedangkan bentuk perut melebar berarti bayi dalam kandungan memiliki jenis kelamin perempuan.

Namun, sebenarnya ukuran dan bentuk perut setiap ibu hamil berbeda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun, tidak ada sama sekali hubungannya dengan jenis kelamin bayi yang dikandung. 

Ukuran dan posisi janin dalam kandungan merupakan beberapa faktor yang memengaruhi bentuk perut ibu hamil. 

Mitos 9: Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Pedas

Beberapa orang menganggap bahwa makan makanan pedas saat hamil bisa memicu kontraksi. Namun, sebenarnya hal ini lagi-lagi tidak benar. 

Makan makanan pedas dapat menyebabkan heartburn (rasa perih dan panas pada dada). Kondisi ini mengganggu kenyamanan ibu hamil, terutama pada trimester akhir kehamilan. 

Tidak hanya itu, makanan pedas juga dapat memicu kondisi mual semakin parah saat awal kehamilan. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tetap mengurangi makan makanan pedas selama hamil. 

Mitos 10: Pakai Krim dan Serum dapat Mencegah Stretch Mark

Banyak produk-produk kecantikan yang mengklaim dapat mencegah timbulnya stretch mark atau bahkan menghilangkan stretch mark

Faktanya, hingga saat ini belum ada krim atau serum yang dapat mencegah munculnya stretch mark jika memang stretch mark merupakan bagian dari genetik Anda. Namun, membuat kondisi kulit lembab dan kenyal dapat membantu stretch mark membaik lebih cepat. 

Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk tetap menggunakan pelembap agar kulit tetap lembap dan kenyal. Tetap ingat,Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk tertentu.

Mitos 11: Rajin Minum Air Kelapa Membuat Bayi Lahir Putih

Minum air kelapa selama hamil disebut dapat membuat kulit bayi putih dan sehat. Namun, sebenarnya air kelapa tidak memberikan dampak pada kulit bayi.

Faktanya minum air kelapa tidak akan membuat warna kulit bayi putih dan bersih. Warna kulit bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetik, kesehatan orangtua, dan nutrisi selama hamil.

Mitos 12: Dilarang Makan Sushi Selama Hamil

Banyak orang melarang ibu hamil untuk makan sushi selama hamil karena sushi identik dengan makanan yang mentah. 

Konsumsi makanan mentah atau setengah matang memang perlu dihindari selama hamil karena dapat membahayakan keselamatan janin dan ibu. 

Namun, sebenarnya banyak pilihan sushi selain yang mengandung makanan mentah. Anda dapat konsumsi sushi yang berisi sayuran atau ikan yang sudah matang. Jadi, hamil bukan berarti Anda tidak bisa konsumsi sushi sama sekali. 

Mitos 13: Tidak Boleh Gendong Balita Selama Hamil

Menggendong balita saat hamil tidak masalah terutama pada trimester awal kehamilan. Namun, hal ini perlu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. 

Anda perlu memerhatikan posisi menggendong, seperti meraih anak dengan berjongkok dan bukan membungkuk. Selain itu, sebaiknya Anda tidak terlalu lama menggendong balita. Sebisa mungkin gunakan stroller atau ajak anak berjalan.

Baca Juga15 Ciri-ciri Kehamilan Sehat yang Harus Bunda Ketahui

Mitos 14: Makan Nanas Bisa Sebabkan Kelahiran Prematur

Banyak orangtua melarang ibu hamil untuk makan nanas karena dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur. 

Namun, sebenarnya belum ada bukti penelitian yang mendukung hal ini. Nanas merupakan buah yang mengandung banyak nutrisi sehingga bisa memberikan manfaat baik untuk kesehatan. Meskipun demikian, Anda tetap perlu melakukan konsultasi ke dokter untuk mengetahui jumlah yang aman dikonsumsi. 

Mitos 15: USG Bisa Membahayakan Janin

Beberapa ibu hamil diketahui menolak melakukan pemeriksaan USG secara rutin karena takut dengan risiko komplikasi yang bisa terjadi akibat paparan radiasi. 

Namun, hal ini tidak benar. USG aman untuk ibu dan bayi ketika dilakukan oleh dokter. Ultrasonografi (USG) menggunakan gelombang suara dan bukan radiasi. Pemeriksaan ini sudah digunakan lebih dari 30 tahun dan hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah tentang bahaya penggunaannya. 

Kehamilan merupakan proses yang banyak dinanti oleh wanita. Tidak heran bila beberapa wanita menjadi lebih hati-hati agar tidak membahayakan janin dalam kandungan. Namun, takut yang berlebihan justru dapat memberikan efek buruk pada kesehatan mental ibu hamil.

Jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan agar terus sehat dan lancar selama kehamilan hingga saat persalinan tiba. 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi