Terbit: 12 July 2018 | Diperbarui: 29 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Tanda anak mengalami pelecehan seksual tidak selalu jelas. Namun, Anda bisa mengamatinya lewat sejumlah aspek, mulai dari perubahan fisik, perilaku, hingga emosional. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Tanda Anak Mengalami Pelecehan Seksual dan Cara Menyikapinya

Tanda-tanda Kekerasan Seksual pada Anak yang Wajib Diwaspadai

Pelecehan seksual pada anak dapat menimbulkan trauma yang mendalam. Pasalnya, korban masih terlalu muda untuk tahu bagaimana mengungkapkan apa yang terjadi dan mencari bantuan.

Apabila tidak ditangani dengan benar, hal ini dapat menyebabkan PTSD (post traumatic stress disorder), depresi, hingga kecemasan seumur hidup.

Mengetahui fakta tersebut, orang tua sebaiknya lebih mewaspadai adanya tanda-tanda kekerasan seksual pada anak. Meskipun tidak menunjukkan bukti mutlak, Anda bisa mengamatinya melalui tiga aspek berikut:

1. Tanda Fisik

Perubahan yang dapat diamati pada anak yang mengalami pelecehan seksual dapat dilihat dari bentuk fisik. Adapun sejumlah tanda fisik yang harus diwaspadai, di antaranya:

  • Terdapat darah di dalam pakaian dalam anak.
  • Pakaian yang dikenakan anak robek.
  • Adanya luka, baik memar, bengkak, maupun iritasi di area genital anak.
  • Kesulitan buang air kecil atau buang air besar.
  • Mengalami infeksi saluran kemih.
  • Kesulitan duduk atau berjalan.
  • Muncul rasa gatal, nyeri, atau terbakar pada area genital.
  • Mengalami infeksi menular seksual.
  • Kehamilan.

Selain itu, Jeanne Wess dalam bukunya “Tanda-Tanda Fisik Balita”, menyebutkan jika sakit kerongkongan tanpa penyebab jelas bisa merupakan indikasi seks oral yang mengarah pada tanda anak mengalami pelecehan seksual.

Baca Juga7 Cara Mencegah Pelecehan Seksual Anak, Orang Tua Harus Tahu!

2. Tanda Perilaku

Tanda anak mengalami pelecehan seksual dapat diamati lewat adanya perubahan perilaku. Ini merupakan tanda awal yang paling kentara.

Berikut ini adalah beberapa tanda pada perubahan perilaku yang dapat diamati:

  • Mengalami mimpi buruk atau masalah tidur.
  • Masalah pada nafsu makan.
  • Menunjukkan perilaku seksual yang bermasalah.
  • Menghindari tempat atau orang-orang tertentu, bahkan tidak tertarik untuk bermain bersama teman-temannya.
  • Menjadi takut saat disentuh.
  • Mudah terkejut.
  • Sering mengompol.
  • Mengalami ketakutan yang parah.
  • Perubahan perilaku di sekolah, misalnya prestasi menjadi menurun, membolos, atau sering izin sakit.
  • Perubahan perilaku dalam menjaga kebersihan, misalnya tidak mau mandi atau menggunakan pakaian yang lebih longgar.
  • Melarikan diri dari rumah.
  • Menjadi lebih manja kepada orang tua.
  • Menyakiti diri sendiri.
  • Mengalami gejala stres pascatrauma, seperti cemas, mudah marah, sulit berkonsentrasi.
  • Memiliki pikiran untuk bunuh diri.

3. Tanda Emosional

Selain adanya perubahan fisik dan perilaku, anak yang mengalami pelecehan seksual juga dapat menunjukkan perubahan emosional. Orang tua bisa mengamati perubahan ini lewat beberapa tanda berikut:

  • Mudah malu.
  • Perkembangan terhambat.
  • Memiliki rasa bersalah.
  • Kepercayaan diri menurun.
  • Putus asa.
  • Sering menarik diri dari lingkungan.
  • Merasa tidak berharga.
  • Menjadi agresif dan mudah marah.
  • Depresi dan kecemasan.
  • Merasa tidak cukup baik.
  • Sering menangis tanpa penyebab yang jelas.

Baca JugaIni Dampak yang Bisa Terjadi pada Anak Korban Pelecehan Seksual

Cara Menyikapi Pelecehan Seksual pada Anak

Jika anak menunjukkan perubahan yang mengarah pada fisik, perilaku, dan emosi, bukan berarti ia mengalami pelecehan seksual. Pasalnya, perubahan-perubahan yang ada juga dapat terjadi karena berbagai alasan.

Selain itu, tanda anak mengalami pelecehan seksual bisa berbeda-beda. Maka dari itu, orang tua sebaiknya mengajak si Kecil berbicara secara perlahan untuk mengetahui apa yang dialaminya.

Beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menyikapi pelecehan seksual pada anak, di antaranya:

1. Mengajak Anak Berbicara

Langkah pertama yang dapat dilakukan orang tua adalah mengajak anak berbicara dari hati ke hati.

Apabila si Kecil sudah mulai bercerita, penting untuk memperhatikan reaksi Anda dan anak itu sendiri. Anda perlu tahu apa yang mesti dilakukan.

Mendengar apa yang dialami anak mungkin akan membuat Anda merasa marah, terkejut, dan bingung. Semua itu adalah reaksi yang normal. Namun, jangan sampai anak terkejut oleh respons yang Anda berikan.

Jika tidak mampu berbicara dengan anak, konsultasikan kepada profesional untuk membantu mengatasi perasaan bergejolak yang dirasakan dan memintanya berbicara dengan anak.

2. Berikan Dukungan pada Anak

Setelah anak sudah mulai terbuka dan mau menceritakan kejadian yang dialaminya, pastikan untuk memberikannya dukungan. Perlihatkan pula kepada anak bahwa menceritakan hal itu adalah perbuatan yang benar. 

Namun, hindari mendesak anak untuk menceritakan detail pengalamannya. Yakinkan juga bahwa dia tidak bersalah.

Anda juga dapat memberitahu anak bahwa Anda akan selalu berada di sisinya kapan saja ketika dibutuhkan. Hal ini akan membantunya merasa aman dan terlindungi.

Baca Juga5 Jenis Pelecehan Seksual, Dampak, dan Cara Mengatasinya

3. Berikan Waktu bagi Anak

Menceritakan kejadian traumatis yang dialami merupakan tindakan yang tidak mudah untuk dilakukan. Inilah yang membuat anak dapat dengan segera menceritakan pelecehan seksual yang diterimanya.

Maka dari itu, ketika anak memang belum siap untuk bercerita, Anda harus memberikan waktu bagi anak sampai ia siap membuka diri.

Berikan waktu bagi anak Anda untuk menenangkan diri sampai ia benar-benar siap.

Jika mengamati adanya tanda-tanda fisik akibat pelecehan seksual yang dialami, sebaiknya periksakan kondisi anak Anda ke dokter.

Pada akhirnya, pelecehan seksual sebaiknya harus diusut ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti. Anda dapat melaporkan kepada pihak terkait, seperti kepolisian dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Selain itu, ajaklah ia mengunjungi psikolog untuk mengelola trauma yang kemungkinan dialaminya. Dengan begitu, dampak kekerasan seksual yang dialaminya bisa ditangani dengan baik.

 

  1. Anonim. 2023. Spotting Signs of Child Sexual Abuse. https://www.nhs.uk/live-well/spotting-signs-of-child-sexual-abuse/. (Diakses pada 28 Agustus 2023).
  2. Anonim. Child Sexual Abuse and Warning Signs. https://www.michigan.gov/voices4/about/child. (Diakses pada 28 Agustus 2023).
  3. Lukefahr, James. 2008. Behavioral Indicators of Sexual Abuse. https://www.utmb.edu/pedi_ed/CoreV2/Abuse/page_14.htm. (Diakses pada 28 Agustus 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi