Terbit: 28 May 2021 | Diperbarui: 9 June 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Cordyceps adalah jamur parasit yang menempel pada jenis ulat tertentu yang kemudian memakan inangnya sendiri. Jamur cordyceps sendiri telah digunakan sejak lama dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit. Apa saja manfaat yang bisa Anda dapatkan dari jamur ini? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

9 Manfaat Cordyceps untuk Kesehatan Tubuh

Kandungan Jamur Cordyceps

Jamur ini mengandung beragam antioksidan, enzim, dan vitamin. Beberapa senyawa lain yang berhasil diidentifikasi, antara lain:

  • Cordycepin.
  • Cordycepic acid.
  • N-acetylgalactosamine.
  • Adenosine.
  • Ergosterol dan ergosteryl esters.
  • Bioxanthracenes.
  • Hypoxanthine.
  • Acid deoxyribonuclease.
  • Superoxide dismutase.
  • Protease.
  • Dipicolinic acid.
  • Lectin.

Perlu Anda ketahui, terdapat sekitar 400 spesies cordyceps, yang sebagian besar berasal dari Bhutan, Cina, Korea, Nepal, Thailand, dan Vietnam. Spesies yang paling terkenal adalah Cordyceps sinensis (sekarang dikenal secara resmi sebagai Ophiocordyceps sinensis).

Manfaat Cordyceps bagi Tubuh

Berikut ini adalah berbagai manfaat yang bisa Anda dapatkan dari jamur cordyceps, di antaranya:

1. Meningkatkan Performa dalam Berolahraga

Cordyceps dianggap meningkatkan produksi molecule adenosine triphosphate (ATP) tubuh, yang penting untuk mengirimkan energi ke otot. Hal ini dapat meningkatkan cara tubuh menggunakan oksigen, terutama selama berolahraga.

Meski begitu, klaim manfaat jamur ini tidak efektif dalam meningkatkan performa olahraga pada atlet terlatih.

2. Meningkatkan Daya Ingat dan Fungsi Seksual

Beberapa penelitian pada tikus mengungkapkan, antioksidan di dalam jamur ini membantu meningkatkan daya ingat dan fungsi seksual.

Antioksidan adalah molekul yang melawan kerusakan sel dengan menetralkan radikal bebas, efek positif  ini dipercaya dapat menurunkan beberapa risiko penyakit terkait penuaan.

Satu studi menemukan bahwa tikus yang diberi cordyceps hidup beberapa bulan lebih lama daripada tikus yang diberi placebo. Studi lain menemukan bahwa jamur ini dapat memperpanjang umur lalat buah, di mana hal ini semakin mendukung keyakinan bahwa jamur ini memang memiliki manfaat anti penuaan.

Namun, tidak diketahui apakah jamur ini memiliki manfaat anti penuaan yang sama pada manusia.

3. Mencegah Perkembangan Kanker

Para peneliti percaya jamur ini dapat mencegah kanker berkembang dalam beberapa cara. Sebuah studi tabung reaksi mengungkapkan, jamur cordyceps menghambat pertumbuhan berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker paru-paru, usus besar, kulit, dan hati.

Studi pada tikus juga menunjukkan bahwa jamur ini memiliki efek anti tumor pada limfoma, melanoma, dan paru-paru. Bahkan, studi ini juga menunjukkan bahwa cordyceps mengurangi komplikasi yang terkait dengan beberapa perawatan kanker.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini dilakukan pada hewan dan tabung reaksi, bukan pada manusia. Penelitian lebih lanjut pada manusia masih harus dilakukan.

4. Membantu Mengelola Diabetes Tipe 2

Jamur ini mengandung jenis gula khusus yang dapat membantu mengobati diabetes, penyakit di mana tubuh tidak memproduksi atau merespons hormon insulin, hormon yang berfungsi membawa glukosa ke dalam sel untuk menghasilkan energi.

Ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau meresponsnya dengan baik, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga tetap berada di dalam darah. Seiring waktu, terlalu banyak glukosa dalam darah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Menariknya, jamur cordyceps dapat menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat dengan meniru aksi insulin. Beberapa penelitian pada tikus diabetes menunjukkan bahwa jamur ini dapat menurunkan kadar gula darah.

Bahkan, beberapa bukti menunjukkan bahwa jamur ini juga dapat melindungi dari penyakit ginjal, komplikasi umum dari diabetes. Namun, klaim ini belum meyakinkan karena penelitian yang dilakukan masih berkualitas rendah, sehingga tidak ada kesimpulan tentang efek jamur ini pada pasien dengan penyakit ginjal kronis.

5. Menjaga Kesehatan Jantung

Sebuah studi menemukan bahwa jamur ini secara signifikan mengurangi cedera jantung pada tikus dengan penyakit ginjal kronis. Cedera pada jantung akibat penyakit ginjal kronis dianggap meningkatkan risiko gagal jantung, jadi dengan menurunkan risiko penyakit tersebut, hal itu diduga dapat membantu menghindari masalah terkait jantung.

Para peneliti menghubungkan temuan ini dengan kandungan adenosine, yaitu senyawa alami yang memiliki efek perlindungan bagi jantung.

Penelitian lain pada hewan mengungkapkan bahwa jamur ini juga memiliki efek menguntungkan pada kadar kolesterol, yaitu menurunkan kolesterol LDL pada tubuh. Kolesterol LDL dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan penumpukan kolesterol di arteri.

Selain menurunkan kolesterol jahat, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa jamur ini juga menurunkan kadar trigliserida pada tikus.

Sayangnya, tidak ada cukup bukti untuk menentukan apakah cordyceps bermanfaat bagi kesehatan jantung manusia.

Baca Juga: 11 Manfaat Jamur Enoki bagi Kesehatan yang Belum Banyak Diketahui

6. Membantu Melawan Peradangan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika sel manusia terpapar jamur ini, protein khusus yang meningkatkan peradangan dalam tubuh menjadi tertekan. Berkat efek potensial ini, para peneliti menduga cordyceps dapat berfungsi sebagai suplemen atau obat antiinflamasi.

Faktanya, jamur ini telah terbukti mengurangi peradangan pada saluran udara tikus, sehingga dapat digunakan sebagai terapi potensial untuk asma. Namun, jamur ini tampaknya tidak efektif menggantikan obat yang biasa diresepkan untuk mengatasi area tubuh yang meradang.

7. Meningkatkan Fungsi Kekebalan Tubuh

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi cordyceps bermanfaat bagi fungsi kekebalan dan membantu mengoptimalkan kesehatan sistem kardiovaskular, pernapasan, endokrin, serta reproduksi.

Berbagai manfaat tersebut disebabkan karena jamur ini mengandung senyawa antiinflamasi seperti polisakarida serta nukleosida dan siklosporin yang dimodifikasi.

8. Mengurangi Stres

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecules meneliti banyak efek terapeutik jamur ini. Para peneliti menemukan bahwa Cordyceps dapat bertindak sebagai nutraceuticals, zat yang dapat mendukung kesehatan mental dengan melawan stres lingkungan dan stres oksidatif dalam tubuh.

9. Meningkatkan Kualitas Tidur

Sebuah penelitian mengamati efek cordycepin untuk melihat apakah senyawa itu dapat membantu meningkatkan tidur alami pada tikus. Hasilnya, penelitian ini mengungkapkan bahwa cordycepin meningkatkan non-rapid eye movement tikus saat tidur. Eksperimen ini dapat memberikan bukti dasar bahwa cordycepin pada jamur cordyceps dapat membantu seseorang yang mengalami kesulitan tidur.

 

  1. De Walle, Gavin Van. 2018. 6 Benefits of Cordyceps, All Backed by Science. https://www.healthline.com/nutrition/cordyceps-benefits. (Diakses pada 28 Mei 2021).
  2. Link, Rachael. 2021. Cordyceps Benefits for Anti-Aging, Sleep, Exercise Performance & More. https://draxe.com/nutrition/cordyceps/. (Diakses pada 28 Mei 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi