Sebagian pasangan suami istri sengaja menunda kehamilan karena berbagai alasan. Lantas, bagaimana cara berhubungan intim agar tidak hamil? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Cara Berhubungan Intim agar Tidak Hamil yang Bisa Dicoba
Tidak ingin hamil bukan berarti tidak bisa melakukan hubungan intim sama sekali. Anda dan pasangan masih bisa berhubungan tanpa mengalami ‘kebobolan’, asalkan mempraktikkan cara yang tepat.
Berikut adalah cara berhubungan intim agar tidak hamil yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Hindari Berhubungan Intim di Masa Subur
Jika Anda termasuk dalam orang yang enggan memakai alat kontrasepsi saat berhubungan intim, maka Anda harus mengetahui siklus menstruasi pasangan.
Perlu diketahui, kesuburan seorang wanita ditentukan oleh siklus menstruasinya. Jadi, jika ingin mengetahui kapan waktu bercinta yang baik agar tidak hamil, Anda sebaiknya memahami cara kerja siklus haid.
Siklus haid setiap wanita berbeda-beda, tet 25-35 hari. Siklus ini diawali dengan hari pertama datang bulan, sedangkan hari terakhir siklus adalah sehari sebelum menstruasi berikutnya.
Pada hari pertama haid, dinding rahim luruh dan menyebabkan pendarahan haid. Setelah pendarahan ini berhenti, masa awal ovulasi dimulai.
Fase awal ovulasi tersebut disebut sebagai masa subur wanita. Anda sebaiknya menghindari berhubungan intim di waktu ini karena peluang kehamilan sangat besar.
Baca Juga: Waktu Terbaik untuk Berhubungan Intim agar Cepat Hamil
Jadi, kapan waktu yang tepat untuk berhubungan intim agar tidak hamil? Rupanya 1 atau 2 hari setelah fase menstruasi selesai dapat menjadi pilihan waktu yang baik.
Pada masa tersebut, peluang untuk hamil sangat rendah. Pasalnya, belum adanya sel telur baru yang dilepas dalam tubuh wanita.
Meski sperma dapat bertahan di dalam tubuh wanita selama beberapa hari, jika belum ada sel telur yang dilepaskan, maka kecil kemungkinan Anda mendapatkan kehamilan.
2. Berhubungan Intim Menggunakan Kondom
Cara agar tidak hamil ini sangat umum digunakan untuk mencegah kehamilan. Kondom adalah alat kontrasepsi untuk pria yang dapat mencegah aliran sperma masuk ke vagina dan menyebabkan kehamilan.
Jika digunakan dengan tepat, kondom terbukti 98 persen efektif untuk mencegah kehamilan. Supaya fungsinya bekerja maksimal, Anda bisa menggabungkannya dengan penggunaan alat kontrasepsi kehamilan lain, seperti pil KB atau suntik KB.
Selain itu, alat kontrasepsi ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit menular seksual dan penyakit kelamin lain yang berbahaya.
Baca Juga: Mengenali Alat Kontrasepsi Pria untuk Menunda Kehamilan
3. Menggunakan Alat Kontrasepsi
Alat kontrasepsi bisa membantu mencegah kehamilan terjadi, sekalipun Anda dan pasangan aktif berhubungan seksual. Beberapa metode alat kontrasepsi yang umum digunakan, di antaranya:
Intrauterine Device (IUD)
IUD (intrauterine devices) adalah alat kontrasepsi berbentuk seperti huruf T yang dipasang di dalam rahim. Tingkat efektivitas dari alat kontrasepsi ini dalam mencegah kehamilan sangatlah baik.
Dibanding alat kontrasepsi lainnya, IUD memiliki kelebihan karena dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, yaitu sekitar 5 sampai 10 tahun.
Pil KB
Kontrasepsi lain yang dapat digunakan adalah pil KB. Biasanya dokter atau tenaga medis akan memberikan paket berisikan obat-obatan yang harus diminum secara rutin setiap hari.
Cara kerja obat ini adalah mengentalkan cairan lendir di mulut rahim sehingga sperma akan kesulitan untuk berbaur bersama sel telur.
Obat ini juga berisikan hormon yang dapat membantu ovulasi terhenti sehingga tidak terjadi pelepasan sel telur menuju rahim.
KB Implan
Sama dengan pil KB atau KB jenis lainnya, implan memanfaatkan hormon untuk membantu melindungi wanita dari kehamilan. KB jenis ini harus diganti setiap 3 tahun sekali.
KB implan berisi hormon progesteron yang akan dilepaskan di dalam tubuh wanita. Pelepasan hormon di dalam tubuh dapat mencegah terjadinya ovulasi. Alat kontrasepsi ini bekerja 99 persen lebih efektif sebagai kontrasepsi.
KB Suntik
Suntik KB menjadi pilihan kontrasepsi bagi sebagian wanita. Suntikan ini dapat membantu mengurangi peluang hamil dengan cara melepas hormon progesteron ke dalam aliran darah.
KB suntik tidak perlu dilakukan setiap hari karena efeknya dalam mencegah kehamilan dapat bertahan selama 8-13 minggu, bergantung jenis suntikan yang digunakan.
Apabila digunakan dengan tepat, suntik KB mampu mencegah kehamilan lebih dari 99 persen.
Baca Juga: 9 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Alat Kontrasepsi
4. Tidak Melakukan Penetrasi
Salah satu cara berhubungan intim agar tidak hamil adalah dengan menghindari penetrasi di dalam vagina. Cara ini bertujuan untuk mencegah sperma masuk ke dalam vagina.
Jika tidak ada sperma yang masuk, ini berarti sangat sedikit kemungkinan sel telur untuk dibuahi. Dengan begitu, kehamilan tidak akan terjadi.
Hanya saja, cara ini diragukan efektivitasnya. Sebab bisa saja, Anda tidak menyadari jika sudah ada sebagian sperma yang masuk ke dalam vagina.
5. Senggama Terputus
Cara bersetubuh agar tidak hamil berikutnya adalah dengan metode senggama putus. Anda mungkin lebih mengenalnya dengan istilah ‘keluar di luar’.
Pada saat melakukan senggama terputus, pria harus mengeluarkan penis dari vagina sebelum air mani keluar. Dengan begitu, ejakulasi pria terjadi di luar vagina.
Cara ini bisa dilakukan sesekali jika penggunaan kondom mengurangi kenikmatan dan stimulasi seksual.
Akan tetapi, senggama terputus menjadi metode yang cukup sulit bagi sebagian orang. Pasalnya, laki-laki sering kali mengalami ejakulasi tanpa disadari.
Baca Juga: 7 Kesalahan Berhubungan Intim yang Menyebabkan Kehamilan
6. Gunakan Kontrasepsi Darurat
Terkadang Anda telanjur berhubungan intim tanpa mengenakan alat pengaman. Hal ini tentu menimbulkan kepanikan, apalagi jika Anda dan pasangan sedang berencana menunda kehamilan.
Jika demikian, Anda bisa mencoba menggunakan kontrasepsi darurat untuk mengurangi peluang hamil. Beberapa pilihan kontrasepsi darurat yang dapat digunakan, antara lain:
Kontrasepsi Darurat IUD
Salah satu jenis kontrasepsi yang digunakan adalah kontrasepsi darurat IUD. Penggunaannya dinilai paling efektif untuk mencegah kehamilan. Anda bisa menggunakannya dalam 5 hari (120 jam) setelah berhubungan seksual tanpa kondom.
Pil Kontrasepsi Darurat Pil
Selain IUD, pil kontrasepsi darurat atau morning-after pill dapat menjadi alternatif lain untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim tanpa kondom.
Terdapat dua jenis pil kontrasepsi yang dapat digunakan, di antaranya:
- Pil Ulipristal: Pil ini tidak bisa dikonsumsi sembarangan karena membutuhkan resep dokter. Anda dapat meminumanya dalam waktu 5 hari (120 jam) setelah berhubungan seks.
- Pil Levonorgestrel: Pil kontrasepsi darurat ini dapat diguanakan dengan atau tanpa resep dokter. Obat ini bekerja secara maksimal dalam 3 hari (72 jam).
Itulah sederet cara berhubungan intim agar tidak hamil yang bisa dilakukan. Bila masih ragu, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter mengenai cara berhubungan seks yang aman supaya kehamilan tidak terjadi. Semoga bermanfaat!
- Anonim. 2021. Intrauterine Device (IUD). https://www.nhs.uk/conditions/contraception/iud-coil/. (Diakses pada 2 Agustus 2023).
- Anonim. 2021. Your Contraception Guide. https://www.nhs.uk/conditions/contraception/. (Diakses pada 2 Agustus 2023).
- Anonim. 2022. Condoms. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/9404-condoms. (Diakses pada 2 Agustus 2023).
- Anonim. 2023. Birth Control Pills. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/3977-birth-control-the-pill. (Diakses pada 2 Agustus 2023).