Semakin lama durasi berhubungan intim memang akan semakin memuaskan, tetapi jika terlalu lama malah sebaliknya. Lantas, berapa lama durasi berhubungan intim yang ideal? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!
Berapa Lama Durasi Hubungan Intim yang Normal?
Bagi pasangan yang baru menikah atau mulai mengenal dunia seksualitas, maka ada sebuah anggapan di mana hubungan intim yang ideal dan menyenangkan adalah yang berlangsung cukup lama.
Hubungan intim yang terlalu klimaks diyakini bisa membuat keharmonisan rumah tangga terganggu. Namun, pemahaman ini belum tentu benar adanya.
Memang, banyak istri yang mengeluh kurang merasa puas saat berhubungan intim karena suaminya begitu cepat mendapatkan ejakulasi. Namun, beberapa wanita juga mengeluhkan pasangan prianya yang bisa bertahan lama sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada organ vitalnya.
Oleh sebab itu, durasi ideal berhubungan intim bagi setiap orang pun berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Canadian and American Sex Therapist Perception of Normal & Abnormal Ejaculatory Latencies menunjukkan bahwa, rata-rata pasangan hanya berhubungan seks selama 3 hingga 7 menit saja. Memang, perhitungan lamanya berhubungan intim ini hanya berdasarkan waktu penetrasi saja, tidak termasuk foreplay.
Namun, waktu ini cenderung sangat singkat dengan bayangan beberapa orang yang berpikir jika hubungan intim bisa berlangsung hingga berjam-jam lamanya.
Pakar kesehatan seksual Barry W McCarthy menerangkan jika dalam realitanya, hanya sedikit pasangan yang mampu berhubungan intim lebih lama dari 12 menit.
Sebagian besar pasangan mengungkapkan, meskipun waktu rata-rata berhubungan intim hanyalah 3 hingga 7 menit saja, asalkan foreplay dilakukan cukup lama dan menyenangkan, maka hubungan intim pun sudah cukup memberikan kepuasan dan rasa rileks bagi kedua pasangan.
Bahkan banyak pasangan mengeluhkan waktu berhubungan intim yang lebih dari 13 menit sebagai waktu yang terlalu lama dan membosankan.
Dalam sebuah tinjauan, terapis seks di Amerika Serikat dan Kanada memperkirakan durasi rata-rata hubungan intim dalam kategori yang berbeda.
Para terapis menjawab bahwa berhubungan intim memiliki rata-tara durasi berikut ini:
- Berlangsung di bawah 3 menit yang memerlukan perhatian medis.
- Berlangsung 3-7 menit dianggap cukup memuaskan.
- Berlangsung 7–13 menit adalah waktu yang diinginkan.
- Berlangsung 13–30 menit adalah waktu yang terlalu lama.
Namun, sebuah penelitian di tahun 2020 yang menilai waktu orgasme pada wanita heteroseksual menemukan bahwa rata-rata durasinya adalah 13,41 menit. Hal ini menunjukkan bahwa terapis yang ditinjau sebelumnya akan menganggap seks yang memuaskan banyak wanita heteroseksual membutuhkan waktu yang lama.
Penelitian lainnya menyebutkan bahwa waktu rata-rata untuk setiap pasangan berkisar antara 33 detik hingga 44 menit.
Jadi, berapa lama waktu berhubungan intim yang normal? Jawabannya adalah tidak ada jumlah waktu yang normal untuk berhubungan intim. Namun, rata-rata di hampir semua pasangan adalah 5,4 menit.
Baca Juga: Berapa Kali Berhubungan Intim yang Ideal Dalam Seminggu?
Apa yang Memengaruhi Durasi Berhubungan Intim?
Pada dasarnya, tidak ada yang bisa mengklaim mengenai waktu bercinta yang ideal karena banyak faktor yang memengaruhinya. Berikut ini berbagai faktor yang memengaruhi durasi seks, termasuk:
- Pandangan mengenai aktivitas seksual. Beberapa orang mendefinisikan setiap kontak yang merangsang secara seksual sebagai seks. Secara keseluruhan, orang dengan definisi yang lebih luas mungkin menganggap seks bertahan lebih lama.
- Praktik, tujuan, dan aturan seksual. Apakah setiap pasangan harus mendapatkan orgasme? Jika iya, maka hal ini akan memengaruhi durasi bercinta.
- Kendala eksternal. Salah satu contohnya, pasangan suami istri mungkin melakukan sesi seks yang cepat saat anak tidur siang, atau mereka mungkin mengatur waktu semalaman ketika dapat menghabiskan berjam-jam untuk foreplay.
- Fungsi seksual dan kesehatan secara keseluruhan. Mengeluh nyeri selama atau setelah berhubungan seks dan ejakulasi dini hanyalah beberapa contoh masalah yang mungkin dapat membatasi durasi seks. Tidur setelah seks satu kali penetrasi mungkin juga jadi salah satunya.
- Usia. Durasi seks dapat menurun seiring bertambahnya usia karena faktor yang memengaruhi kesehatan dan stamina.
- Orientasi seksual. Sebuah penelitian di tahun 2014 menemukan bahwa wanita dalam pasangan sesama jenis melakukan hubungan seks yang bertahan lebih lama dibandingkan dengan jenis pasangan lainnya.
- Geografi. Penelitian di tahun 2005 menemukan bahwa pasangan heteroseksual memiliki hubungan seks terpendek, rata-rata berlangsung 3,7 menit. Hal ini mungkin terkait dengan norma budaya, kondisi, dan definisi seks yang sangat terbatas dalam penelitian ini.
Baca Juga: 9 Makanan yang Baik Dikonsumsi Sebelum Berhubungan Intim
Cara Berhubungan Intim Lebih Lama atau Cepat
Jika ingin hubungan suami istri makin lengket, ada beberapa cara yang bisa membuat seks lebih lama. Sementara bagi yang durasinya terlalu lama, ada juga cara lebih cepat selesai, berikut caranya:
-
Cara Membuat Seks Bertahan Lebih Lama
Apabila menginginkan hubungan intim bertahan lebih lama, Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan trik berikut:
- Ketika salah satu pasangan mendekati orgasme, sebaiknya segera beristirahat dan fokus pada kesenangan dengan cara lain. Beberapa mainan dan peralatan seks, obat-obatan, dan teknik juga bisa digunakan untuk menunda orgasme.
- Terus berkomunikasi tentang kebutuhan dan keinginan seksual satu sama lain. Cara ini bisa membantu setiap pasangan untuk lebih menikmati seks.
- Fokus pada foreplay sebelum melakukan penetrasi. Tips ini mampu memperpanjang durasi interaksi dan meningkatkan kesenangan bagi kedua pasangan.
- Jika ingin berhubungan intim tanpa penetrasi, pasangan dapat memastikan untuk mempertimbangkan orgasme dengan menawarkan stimulasi klitoris manual atau seks oral.
- Menggunakan latihan visualisasi dan pernapasan dalam untuk menunda orgasme.
-
Cara Membuat Seks Selesai Lebih Cepat
Apabila Anda ingin berhubungan intim selesai lebih cepat, dengan alasan mungkin karena keterbatasan waktu atau alasan lainnya, berikut ini cara untuk mempercepatnya:
- Menggunakan alat stimulasi dan mainan seks serta pelumas untuk membantu pasangan orgasme lebih cepat.
- Mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan rangsangan seksual, seperti mempertimbangkan minat atau menggunakan media yang bisa meningkatkan gairah
- Menjadwalkan beberapa waktu sendirian untuk memastikan ada cukup waktu untuk menikmati sesi berhubungan intim. Anda bisa memilih waktu berhubungan seks yang terbaik agar memuaskan.
Baca Juga: 11 Gaya Berhubungan Intim: dari yang Biasa Hingga ‘Menantang’!
Risiko Jika Durasi Berhubungan Intim Terlalu Lama
Durasi berhubungan seks yang lama memang terasa nikmat dan menyenangkan, akan tetapi jika terlalu lama dapat meningkatkan risiko berbahaya bagi organ intim.
Berikut ini beberapa risiko terlalu lama berhubungan seks, di antaranya:
1. Kekeringan pada Vagina
Kekeringan vagina bisa menjadi salah satu gejala pertama akibat berhubungan seks yang terlalu lama. Pelumas alami tubuh Anda mulai rusak, menyebabkan rasa sakit, kekeringan, dan gesekan.
Vagina yang kering sering kali terjadi pada wanita menopause, yang menyebabkan banyak ketidaknyamanan saat penetrasi dan kontak seksual.
2. Peradangan
Jika kulit luar, vulva, dan labia pada vagina membengkak setelah berhubungan intim, berhentilah sampai pulih. Vagina yang sakit bisa menjadi lebih parah sehingga menimbulkan rasa sakit.
Cobalah kompres es untuk meredakan nyeri, dan pertimbangkan untuk menggunakan pelumas vagina saat berhubungan seks kembali untuk membuat kelembapan yang cukup pada vagina untuk seks yang lama.
3. Nyeri Saat Berhubungan Seks
Meskipun berhubungan seks sangat menyenangkan, tetap melakukannya lebih sering dari biasanya dapat menyebabkan nyeri pada alat kelamin.
Merasakan nyeri sesekali adalah hal yang wajar, namun nyeri yang terus-menerus menandakan adanya masalah. Jadi sebaiknya konsultasikan dokter jika mengalami gejala tersebut.
4. Sensasi Terbakar
Sebagian besar orang menggambarkan rasa sakit yang dialami saat berhubungan intim sebagai nyeri, rasa terbakar, atau nyeri tumpul. Sensasi terbakar di vagina selama atau setelah berhubungan seks mungkin membuat wanita tidak nyaman dan menandakan perlu berhenti atau istirahat dari seks.
5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Gejala terlalu banyak berhubungan seks adalah nyeri, kekeringan, iritasi, rasa terbakar, dan ruam pada vagina. Infeksi kandung kemih dan vagina adalah gejala menyakitkan lainnya. Anda mungkin berhubungan seks terlalu lama dan banyak jika terus terkena infeksi.
Nah, itulah penjelasan terkait seberapa lama durasi berhubungan intim yang normal dan ideal hingga risikonya bagi organ intim. Setelah mengetahui bahaya terlalu lama berhubungan seks, ada baiknya mulai sekarang lakukan seks sewajarnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Patel, Arti. 2017. Turns out men and women want almost the exact same thing in bed. https://globalnews.ca/news/3916453/how-long-should-sex-last/. (Diakses pada 17 Juni 2022)
- Villines, Zawn. 2022. Sex: How long does it last?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-long-does-sex-last. (Diakses pada 17 Juni 2022)
- Zietsch, Brendan. 2016. How long does sex normally last?. https://theconversation.com/how-long-does-sex-normally-last. (Diakses pada 17 Juni 2022)