Ada banyak mitos seks telah beredar di kalangan masyarakat yang tidak sedikit orang memercayainya atau meragukannya. Hal ini mungkin menimbulkan kebingungan mana yang benar dan mana yang mitos. Lebih jelasnya, simak fakta di balik mitos yang terlanjur beredar di masyarakat!
Mitos Seks yang Seharusnya Tidak Anda Percayai
Sudah menjadi rahasia umum bahwa informasi seks yang datang dari mana pun, misalnya teman yang menggambarkan seks dengan cara yang menyesatkan, atau mungkin benar-benar keliru terhadap informasi. Sebagian besar atau bahkan Anda sendiri mungkin tidak menyadarinya, tetapi anggapan yang salah tentang seks ini dapat berdampak pada kehidupan seks. Oleh karena itu, pahami dan luruskan antara mitos dan fakta seputar mitos tersebut.
Berikut ini daftar mitos seks yang sebaiknya jangan Anda percayai:
1. Penis yang Lebih Besar Lebih Bagus
Penis pada setiap pria memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Anggapan bahwa ukuran penis yang lebih besar akan lebih baik merupakan hal yang keliru. Faktor yang benar-benar membuat seks lebih baik adalah kecocokan dengan pasangan dan komunikasi terbuka tentang apa yang terasa baik dan apa yang tidak bagi kedua pasangan.
2. Vagina Kencang atau Longgar Tergantung Intensitas Seks
Pandangan bahwa kencang atau longgarnya vagina tergantung seberapa sering berhubungan seks cukup umum di kalangan masyarakat, tetapi mitos seks ini sepenuhnya salah.
Vagina adalah otot yang dapat mengembang dan berkontraksi. Ketika wanita terangsang secara seksual, dinding vagina akan melunak dan memanjang, yang membuat penetrasi saat berhubungan seks lebih mudah. Jika wanita merasa gugup, dinding vagina secara alami akan berkontraksi dan membuat penetrasi menjadi sulit.
3. Pria Memikirkan Seks Setiap Tujuh Detik
Sebuah penelitian di Journal of Sex Research secara efektif membantah mitos ini. Faktanya, pria berpikir tentang seks jauh lebih sedikit, yaitu rata-rata sekitar 19 kali memikirkan seks per hari, bukan hampir 8.000 memikirkannya per hari jika pria benar-benar memikirkan seks setiap tujuh detik. Sedangkan untuk wanita, rata-rata memikirkan seks sebanyak 10 kali perhari.
4. Berhubungan Seks Menyakitkan
Berhubungan seks seharusnya terasa menyenangkan untuk kedua pasangan, bahkan jika melakukannya untuk pertama kalinya atau jika pernah berhubungan seks sebelumnya. Rasa aman dan nyaman selama berhubungan seks adalah yang terpenting. Jadi, mitos seks ini keliru!
Jika pasangan gugup atau tegang, otot-ototnya akan berkontraksi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Jika merasakan ada yang tidak nyaman, sebaiknya beri tahu pasangan. Mungkin salah satu pasangan perlu melakukannya secara pelan-pelan, menggunakan pelumas, atau berhenti sampai merasa siap dan nyaman.
5. Berhubungan Seks Memicu Wanita Hamil Tua Melahirkan
Mitos yang sudah terlanjur menyebar di kalangan masyarakat ini nyatanya keliru. Faktanya, berhubungan seks saat hamil tua tidak memicu kontraksi untuk melahirkan, namun sebenarnya malah dapat menundanya, menurut penelitian yang diterbitkan di Obstetrics & Gynecology, Ohio State University Medical Center.
Para peneliti menemukan bahwa wanita yang aktif secara seksual dalam tiga minggu terakhir kehamilannya, mengandung bayi rata-rata 39,9 minggu daripada dengan 39,3 minggu untuk wanita yang tidak berhubungan seks.
Baca Juga: Memahami Fenomena Penis Captivus (Gancet), Mitos atau Fakta?
6. Pria Lebih Cepat Terangsang daripada Wanita
Mitos tentang seks ini nyatanya tidak ada perbedaan waktu yang dibutuhkan untuk pria dan wanita untuk mencapai puncak gairah seksual, menurut penelitian dalam The Journal of Sexual Medicine.
Para peneliti dalam riset tersebut menggunakan pencitraan termal untuk mengukur aliran darah ke alat kelamin pada sebanyak 28 pria dan 30 wanita yang melihat video netral, lucu, atau erotis.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa waktu gairah dengan waktu puncak suhu genital setelah melihat video yang membangkitkan gairah seksual, adalah sama pada kedua kelompok. Jadi, jika Anda wanita dan merasa butuh waktu lebih lama terangsang daripada pasangan pria, itu mungkin benar, tetapi pemicunya mungkin lebih bersifat mental daripada fisik.
7. Seks Membakar Banyak Kalori
Para ahli memperkirakan seks selama 30 menit bisa membakar 85-150 kalori. Secara teoritis, seseorang perlu membakar sekitar 3.500 kalori untuk menurunkan satu kilogram berat badan. Jadi, jika menggunakan 100 kalori setiap berhubungan seks bisa kehilangan satu kilogram, namun bila berhubungan seks 35 kali.
Namun, masalahnya kebanyakan orang tidak berhubungan seks selama 30 menit. Sebaliknya, rata-rata durasi seks cenderung 3-7 menit, menurut sebuah penelitian di The Journal of Sexual Medicine. Faktanya seks mungkin tidak membakar banyak kalori, tetapi berhubungan seks seminggu sekali bisa membantu hidup lebih lama alias panjang umur.
8. Wanita Selalu Mengalami Orgasme dengan Penetrasi Vagina
Kenyataannya tidak semua wanita mengalami orgasme selama penetrasi vagina. Faktanya, sebuah penelitian dalam Journal of Sex and Marital Therapy menemukan sekitar 18,4 persen wanita mengatakan bahwa hubungan seksual saja membuat mereka orgasme.
Sementara itu, sekitar 36,6 persen wanita mengatakan stimulasi klitoris (mengusap klitoris dengan penis atau tangan) diperlukan untuk orgasme saat berhubungan seks. Sedangkan sekitar 36 persen menunjukkan bahwa rangsangan klitoris tidak diperlukan, tetapi orgasme akan terasa lebih baik jika klitoris terangsang selama hubungan seksual.
9. Seks Meningkatkan Risiko Terkena Serangan Jantung
Mitos tentang seks ini sepenuhnya keliru, karena berhubungan seks yang lebih sering malah membuat jantung lebih sehat. Bukan tanpa alasan, sebuah penelitian di The American Journal of Cardiology menemukan bahwa pria yang berhubungan seks dua kali seminggu atau lebih menurunkan risiko penyakit kardiovaskular daripada pria yang berhubungan seks sebulan sekali atau lebih jarang.
10. Ada Perbedaan 10 Tahun antara Puncak Seksual Wanita dan Pria
Testosteron pria mencapai puncaknya di usia 18 tahun, tetapi kadar estrogen wanita mencapai puncaknya di pertengahan usia 20 tahun. Hal ini karena kadar hormon yang rendah terkait dengan dorongan seksual yang lebih rendah, begitu juga sebaliknya.
Tetapi jika Anda percaya frekuensi seks menjadi faktor yang paling penting dalam puncak seksual, maka tidak ada perbedaan antara pria dan wanita. Hasrat seksual terus turun-naik di kedua pasangan, dan karena banyak faktor daripada usia. Selama hidup, seseorang akan memiliki hasrat dan aktivitas seksual naik-turun berkali-kali.
- Anonim. 2021. Sex Myths. https://www.centreforsexuality.ca/sexual-health-info/sex-myths/ (Diakses pada 20 Agustus 2021)
- Andersen, Charlotte H. 2021. 18 Myths About Sex You Still Believe. https://www.thehealthy.com/sex/sex-myths/ (Diakses pada 20 Agustus 2021)