Terbit: 19 April 2020 | Diperbarui: 29 November 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Umumnya alat kontrasepsi digunakan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Alat kontrasepsi ini juga memiliki manfaat lain dan tersedia dalam berbagai jenis. Lebih lanjut simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

14 Jenis Alat Kontrasepsi: Kelebihan dan Kekurangan (Lengkap)

Apa itu Alat Kontrasepsi?

Pada dasarnya, alat kontrasepsi dapat dilakukan dengan metode alamiah maupun dengan alat. Metode alamiah yang paling sering digunakan adalah kalender atau pantang berkala. Caranya dengan menghindari hubungan seksual pada masa ovulasi, kira-kira 14 hari setelah hari pertama menstruasi.

Sedangkan alat kontrasepsi dengan alat dibagi menjadi dua menurut cara kerjanya, yaitu hormonal dan non-hormonal. Kontrasepsi hormonal dapat menggunakan alat seperti pil, suntik, implan, maupun AKDR yang mengandung hormon. Sedangkan kontrasepsi non hormonal yang paling sering dipakai antara lain kondom, AKDR, dan Kontap.

Kontrasepsi hormonal dibagi lagi menurut jenis hormon yang digunakan, yaitu kombinasi estrogen dan progesteron atau progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi tersedia dalam bentuk pil dan suntik satu bulan.

Secara umum, cara kerjanya adalah dengan menekan terjadinya ovulasi, mencegah implantasi sel telur yang sudah dibuahi pada rahim, mengentalkan lendir serviks, dan mengganggu pergerakan silia tuba.

Berbagai jenis alat kontrasepsi yang tersedia akan dijelaskan berikut ini.

Alat Kontrasepsi Hormonal

Jenis alat kontrasepsi ini terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Pil

Alat kontrasepsi ini berjumlah 28 butir dan harus diminum 1 tablet setiap harinya dalam waktu yang sama. Bila lupa minum 1 pil, segera minum 2 pil ketika ingat. Bila lupa minum 2 pil atau lebih, segera minum 2 pil per hari hingga sesuai dengan jadwal.

Selama rentang tersebut dianjurkan untuk menunda hubungan hingga paket pil habis atau menggunakan kondom saat berhubungan.

Kelebihan:

  • Efektivitas cukup tinggi.
  • Siklus haid relatif lebih teratur dan nyeri haid berkurang.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Kesuburan cepat kembali saat konsumsi obat dihentikan.

Kekurangan:

  • Harganya cukup mahal.
  • Tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui karena mengurangi produksi ASI
  • Dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga tidak dianjurkan pada wanita berusia di atas 35 tahun, dengan tekanan darah tinggi, riwayat stroke, dan riwayat penyakit jantung.

2. Suntikan Kombinasi

Alat kontrasepsi lain yang bisa Anda coba adalah suntikan. Suntikan pertama diberikan antara hari ke-1 hingga ke-7 siklus haid. Suntikan berikutnya diberikan dengan jarak waktu 4 minggu dari suntikan pertama dan seterusnya. Suntikan diberikan secara intramuskular.

Kelebihan:

  • Sangat efektif.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Efek jangka menengah.

Kekurangan:

  • Perubahan pola haid.
  • Mual, sakit kepala, nyeri payudara.
  • Harus kembali ke layanan kesehatan setiap jadwal penyuntikan.
  • Kembalinya kesuburan setelah penghentian dapat terlambat.
  • Tidak dapat digunakan oleh wanita menyusui, di atas 35 tahun, dengan tekanan darah tinggi, riwayat stroke, dan riwayat penyakit jantung.

3. Suntikan Progestin

Terdapat dua jenis suntikan progestin, yaitu DMPA (depo medroksiprogesteron asetat) dan NE (noretisteron enantat). Sama seperti suntikan kombinasi, suntikan progestin pertama diberikan pada hari ke 1-7 haid.

Suntikan DMPA diberikan tiap 3 bulan atau 90 hari, sedangkan suntikan NE diberikan tiap 2 bulan atau 8 minggu dilanjutkan tiap 12 minggu mulai suntikan kelima.

Kelebihan:

  • Efektivitas tinggi.
  • Efek jangka menengah.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Tidak berpengaruh terhadap penyakit jantung dan pembekuan darah.
  • Tidak berpengaruh terhadap produksi ASI.

Kekurangan:

  • Gangguan haid (siklus tidak teratur, menoragia, spotting/flek).
  • Harus kembali ke layanan kesehatan saat jadwal penyuntikan.
  • Meningkatnya berat badan.
  • Kesuburan dapat kembali kurang lebih 4 bulan setelah penghentian.

4. Pil Progestin (Minipil)

Alat kontrasepsi ini harus diminum setiap hari pada jam yang sama. Bila terlambat minum pil lebih dari 3 jam, segera minum, dan menggunakan kontrasepsi kondom bila ingin berhubungan seksual. Bila lupa minum 1-2 pil, minum segera saat ingat dan gunakan kondom hingga akhir bulan.

Kelebihan:

  • Sangat efektif bila dikonsumsi dengan benar.
  • Tidak mengganggu produksi ASI.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Kesuburan cepat kembali.

Kekurangan:

  • Gangguan haid.
  • Pil harus diminum secara teratur atau risiko kegagalan menjadi besar.

5. Intrauterine Device (IUD)

Perangkat kecil berbentuk T ini terbuat dari bahan yang mengandung hormon progesteron atau plastik serta tembaga, dan dipasang di dalam rahim wanita oleh tenaga medis profesional. IUD adalah alat kontrasepsi yang bertahan lama.

Beberapa IUD mengandung hormon yang secara bertahap dilepaskan untuk mencegah kehamilan.

Baca Juga: Kapan Boleh Mengganti Alat Kontrasepsi?

Alat Kontrasepsi Penghalang

Jenis alat kontrasepsi ini memiliki tiga pilihan, meliputi:

1. Kondom

Alat kontrasepsi ini merupakan sarung berbahan lateks atau non lateks yang dipasang pada alat kelamin selama hubungan seksual. Manfaat lain dari kondom, selain mencegah kehamilan juga dapat mencegah infeksi menular seksual karena menghalangi kontak langsung penis dengan vagina. Ada dua jenis kondom, yakni kondom pria dan kondom wanita.

Cara kerjanya adalah dengan menghalangi pertemuan sperma dan ovum dengan mengumpulkan cairan ejakulasi di ujung sarung.

Kelebihan:

  • Cukup efektif bila digunakan secara rutin.
  • Mencegah infeksi menular seksual.
  • Tidak mengganggu produksi ASI.
  • Tidak memiliki efek sistemik.
  • Murah dan mudah didapat.

Kekurangan:

  • Kadang menimbulkan rasa tidak nyaman selama hubungan seksual.

2. Contraceptive Sponge

Alat kontrasepsi lainnya adalah contraceptive sponge. Cara penggunaannya sangat mudah yaitu dengan memasukannya ke dalam vagina. Contraceptive sponge menjadi penghalang sperma untuk mencapai sel telur.

3. Diafragma

Diafragma adalah alat berbentuk kubah yang dimasukkan ke dalam vagina dan diletakkan di atas serviks. Diafragma cocok dengan tempatnya di belakang tulang kemaluan wanita dan memiliki cincin yang kuat serta fleksibel–yang membantunya menekan dinding vagina. Metoda diafragma biasa digunakan bersama spermisida.

Baca Juga: 7 Cara Aman dan Benar Mengenalkan Alat Kontrasepsi pada Anak

Alat Kontrasepsi Permanen

Kontrasepsi permanen atau disebut KB lestari memiliki tiga jenis, antara lain:

1. Implan

Terdapat tiga jenis implan, yaitu norplan (6 batang) dengan lama kerja 5 tahun, implanon (1 batang) dengan lama kerja 3 tahun, dan indoplan atau jadena (2 batang) dengan lama kerja 3 tahun.

Pemasangan implan dilakukan di layanan kesehatan dengan bantuan bidan atau dokter. Pemasangan ini dilakukan pada antara hari 2-7 siklus haid.

Kelebihan:

  • Sangat efektif.
  • Efek jangka panjang.
  • Kesuburan dapat kembali setelah dicabut.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Tidak mengganggu produksi ASI.

Kekurangan:

  • Gangguan haid.
  • Mual, muntah, nyeri kepala.
  • Pemberhentian penggunaan harus dilakukan cabut implan di layanan kesehatan.

2. AKDR

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan alat yang dipasang dalam rahim untuk mencegah terjadinya kehamilan. Cara kerjanya adalah dengan mengganggu pertemuan sperma dan ovum dengan mengubah kekentalan cairan di rahim dan tuba falopi sehingga mengganggu pergerakan sperma dan mencegah implantasi sel telur yang dibuahi.

Kelebihan:

  • Efektivitas tinggi hingga 99%.
  • Efektif segera setelah pemasangan.
  • Tahan lama (5 tahun).
  • Tidak ada efek samping hormonal dan tidak mengganggu produksi ASI.
  • Tidak memengaruhi hubungan seksual.

Kekurangan:

  • Siklus haid tidak teratur.
  • Haid lama dan banyak.
  • Spotting/ flek.
  • Nyeri haid.

Penggunaan alat kontrasepsi jenis ini perlu dikonsultasikan dengan dokter karena terdapat beberapa kontraindikasi pada keadaan-keadaan kesehatan tertentu.

3. Kontap

Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan bentuk kontrasepsi permanen. Pada pria prosedur ini disebut vasektomi, sedangkan pada wanita adalah tubektomi. Pada dasarnya tindakan keduanya sama, yaitu dengan menyumbat saluran reproduksi baik dengan memotong dan mengikat maupun memasang cincin.

Kelebihan:

  • Sangat efektif.
  • Tidak ada perubahan fungsi seksual.
  • Cocok untuk ibu yang bila terjadi kehamilan akan membahayakan nyawanya.

Kekurangan:

  • Walaupun kini dapat dilakukan rekanalisasi, namun perlu diperhatikan sifatnya yang permanen.

Baca Juga: 8 Mitos Seputar Alat Kontrasepsi yang Sering Disalahpahami

Alat Kontrasepsi Alami

Selain kontrasepsi hormonal dan non-hormonal, Anda dapat mencegah kehamilan dengan menggunakan metode kontrasepsi alami. Metode ini akan efektif bila Anda dan pasangan seksual berkomitmen menjalankannya.

Berikut ini cara alami mencegah kehamilan, antara lain:

1. Melacak Kesuburan

Caranya dengan memperkirakan hari apa dalam sebulan Anda kemungkinan besar dalam keadaan subur. Masa subur biasanya di antara hari ke-10 sampai hari ke-17 setelah hari pertama haid terakhir. Maka Anda jangan melakukan hubungan seks selama hari-hari atau masa subur tersebut untuk menghindari kehamilan.

Masa subur atau ovulasi adalah ketika ovarium melepaskan sel telur yang siap dibuahi. Ciri-ciri ovulasi adalah suhu basal tubuh, keputihan, sakit di bagian perut, dan peningkatan libido.

2. Mengeluarkan Penis saat akan Ejakulasi

Menarik penis sebelum ejakulasi atau disebut coitus interruptus adalah metode yang  tidak memberi kesempatan sperma bertemu sel telur.

Meski tidak sepenuhnya mencegah kehamilan, sekitar 80 persen pasangan yang menggunakan coitus interruptus efektif mencegah kehamilan. Namun cara ini tergantung seberapa hati-hati dan konsisten dilakukan.

3. Menyusui

Metode ini hanya akan berhasil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, dan hanya jika Anda belum menstruasi dan menyusui secara eksklusif. Anda harus menyusui setidaknya setiap 4 jam di siang hari dan setiap 6 jam di malam hari. Hal ini mencegah tubuh melepaskan sel telur.

Alat Kontrasepsi Darurat

Merupakan suatu jenis alat kontrasepsi yang digunakan sesudah hubungan seksual dan sebelum terjadinya implantasi sel telur yang dibuahi pada rahim. Alat kontrasepsi ini digunakan pada keadaan:

  • Kesalahan pemakaian alat kontrasepsi: kondom bocor atau lepas, diafragma sobek, salah hitung masa subur, lepasnya AKDR, lupa minum pil KB >2 hari, terlambat suntik KB 1 bulan >1 minggu, terlambat suntik KB 3 bulan >2 minggu
  • Perempuan korban perkosaan kurang dari 72 jam.

Alat kontrasepsi darurat dapat berupa AKDR maupun pil, baik kombinasi maupun satu jenis hormon.

Itu dia berbagai jenis alat kontrasepsi yang alami yang dapat Anda gunakan baik untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan mupu penyakit menular seksual. Jika ingin mencoba salah satu atau lebih metode tersebut, lakukan dengan benar atau jika bingung konsultasikan ke dokter. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2019. 9 types of contraception you can use to prevent pregnancy (with pictures!). https://www.health.qld.gov.au/news-alerts/news/types-contraception-women-condoms-pill-iud-ring-implant-injection-diaphragm. (Diakses pada 9 September 2019).
  2. Dr Basford, Kathryn. 2019. Types of Contraceptives. https://www.zavamed.com/uk/types-of-contraceptives.html. (Diakses pada 9 September 2019).
  3. Ellis, Rachel R. 2022. ‘Natural’ Birth Control: What to Know. https://www.webmd.com/sex/birth-control/natural-birth-control (Diakses pada 29 November 2023)
  4. Nordqvist, Christian. 2018. What types of birth control are there?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/162762.php. (Diakses pada 9 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi