Terbit: 27 September 2019 | Diperbarui: 5 December 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Masturbasi telah dianggap sebagai aktivitas seksual normal, tetapi jika terlalu sering dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dan mental. Lantas, berapa frekuensi masturbasi yang aman? Lebih lanjut simak dalam ulasan di bawah ini!

Berapa Frekuensi Masturbasi yang Aman dan Normal dalam Seminggu?

Frekuensi Masturbasi yang Normal

Tidak ada standar yang ditetapkan untuk seberapa sering atau frekuensi masturbasi, menurut ahli urologi bersertifikat Jamin Brahmbhatt.

Masturbasi adalah kebiasaan yang umum dan berisiko sangat rendah, dan faktanya bahwa masturbasi memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

Secara umum, orang dapat melakukan masturbasi sesering mungkin yang mereka rasa nyaman. Anda dapat melakukan masturbasi kapan pun Anda mau dan punya waktu serta privasi untuk melakukannya.

Sebuah penelitian di tahun 2016 menemukan bahwa pria yang mengalami ejakulasi 21 kali sebulan atau lebih jauh lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis menderita kanker prostat, dibandingkan dengan orang yang ejakulasi empat hingga tujuh kali sebulan.

Namun, hal tersebut bukan berarti setiap orang harus melakukan masturbasi sesering mungkin. Itu hanyalah indikasi bahwa masturbasi secara teratur dapat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

Masturbasi dalam Seminggu yang Aman

Sebenarnya tidak ada aturan terkait jumlah atau frekuensi masturbasi yang aman. Masalah aman dan tidaknya juga tergantung dengan kebiasaan atau kehidupan dari seseorang. Misal, pada pria yang sudah menikah. Karena mereka bisa melakukan seks selama 1-2 kali seminggu, masturbasi tentu tidak bisa dilakukan lebih dari 2 kali.

Kalau pria belum menikah dan tidak ingin melakukan premarital seks, mereka sangat disarankan untuk melakukan masturbasi. Sekitar 1-2 kali dalam satu minggu saja mungkin sudah cukup. Hal yang penting, masturbasi bisa mengakomodasi kebutuhan biologis pria setiap minggunya.

Pria bisa melakukan masturbasi lebih dari 2 kali dalam seminggu. Namun, mereka harus memperhatikan banyak hal. Pertama, apakah masturbasi itu benar-benar dibutuhkan. Kalau tidak bisa dihindari dengan melakukan aktivitas lain. Selanjutnya, apakah masturbasi mengganggu kehidupan sehari-hari atau tidak? Kalau mengganggu, sebaiknya dikurangi frekuensinya.

Bila pria memaksakan diri untuk melakukan masturbasi secara reguler setiap hari, bisa jadi mereka kecanduan. Kalau sudah ada pada fase ini, kehidupan seks yang lebih aktual akan terganggu. Masturbasi juga bisa dikatakan tidak normal lagi karena memicu gangguan psikis.

Baca Juga: 12 Mitos Masturbasi yang Ternyata Sangat Keliru

Penyebab Pria dan Wanita Melakukan Masturbasi

Melakukan masturbasi adalah hal yang normal dan ada alasan tertentu mengapa orang melakukannya. Beberapa orang melakukan masturbasi sendirian atau solo seks, sementara yang lain melakukan masturbasi dengan pasangan.

Inilah sebabnya mengapa kebanyakan orang melakukannya.

  • Kesenangan.
  • Kenikmatan.
  • Menghilangkan stres.
  • Kurangnya seks.
  • Memahami tubuh diri sendiri dengan lebih baik.
  • Masalah hubungan.

Selain itu, alasan orang melakukan masturbasi untuk mendapatkan manfaat untuk kesehatan karena dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan membuat tubuh lebih nyaman. Masturbasi juga mencatat mirip dengan olahraga atau dipijat, stimulasi diri adalah cara yang bagus untuk bersantai baik secara emosional maupun fisik.  

Aturan Masturbasi yang Sehat

Meskipun masturbasi adalah cara memuaskan hasrat seks yang paling aman, tetapi masih ada beberapa masalah keamanan yang perlu diingat.

Jaringan genital cukup halus. Jadi, apa pun yang dapat melukai, mengikis, atau membakar organ intim Anda, atau apa pun yang dapat menyebabkan sengatan listrik adalah sesuatu yang harus Anda hindari untuk mencegah cedera pada alat kelamin.

Untuk menghindari efek yang berbahaya, berikut ini tips melakukan masturbasi yang aman:

  1. Mencuci tangan sebelum masturbasi karena tangan bisa saja mengandung bakteri penyebab infeksi.
  2. Mencuci mainan seks baik sebelum maupun sesudah digunakan.
  3. Bila perlu gunakan kondom pada mainan seks agar lebih aman.
  4. Pastikan tidak berbagi mainan seks dengan orang lain untuk menghindari penularan infeksi menular seksual (ISK), seperti HIV.
  5. Menggunakan pelumas untuk mengurangi gesekan yang kasar. Sebaiknya gunakan pelumas berbahan dasar air.
  6. Jika mulai terasa sakit saat melakukannya, alih-alih merasa baik, sebaiknya berhentilah.

Baca Juga: 10 Dampak Buruk Terlalu Sering Onani pada Pria

Tanda-Tanda Kecanduan Masturbasi

Meskipun melakukan masturbasi secara teratur dapat memberikan manfaat, akan tetapi Anda harus mengurangi frekuensinya jika sudah kecanduan. Oleh sebab itu, kenali ciri-ciri kecanduan masturbasi berikut ini:

  • Masturbasi menghabiskan banyak waktu.
  • Kehidupan pribadi atau pekerjaan menjadi terganggu karena masturbasi.
  • Memilih masturbasi dibandingkan aktivitas tatap muka, misalnya pulang ke rumah daripada tetap tinggal di pesta, memilih menyendiri daripada bersama pasangan.
  • Melakukan masturbasi di depan umum atau di tempat yang tidak Anda sukai, misalnya toilet umum.
  • Melakukan masturbasi saat tidak menginginkannya atau saat Anda tidak terangsang.
  • Melakukan masturbasi untuk mengatasi emosi negatif.
  • Merasa bersalah atau kesal selama atau setelah melakukan masturbasi.
  • Mendapati diri Anda sering memikirkan masturbasi.

 Apabila Anda merasakan salah satu atau lebih dari cici-ciri tersebut, segera berhenti secara perlahan. Jika merasa kesulitan sebaiknya dapatkan bantuan dari orang terdekat Anda atau bila terlampau parah sebaiknya hubungi psikiater yang dapat membantu mengatasi kecanduan PMO (pornografi, masturbasi, dan onani).

Demikianlah ulasan tentang frekuensi masturbasi hingga ciri-ciri kecanduan masturbasi. Meskipun masturbasi memberikan manfaat, alangkah baiknya jangan berlebihan karena bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!  

 

  1. Cueto, Emma. 2014. How Much Masturbation Is Normal? The Answer Might Surprise You. https://www.bustle.com/articles/27005-how-much-masturbation-is-normal-the-answer-might-surprise-you. (Diakses pada 28 September 2019).
  2. Glowiak, Matt. 2022. Masturbation Addiction: Signs, Symptoms & Treatments. https://www.choosingtherapy.com/masturbation-addiction/ (Diakses pada 5 Desember 2023)
  3. Jewell, Tim. 2018. How Often Should a Man Ejaculate? And 8 Other Things to Know. https://www.healthline.com/health/mens-health/how-often-should-a-man-ejaculate. (Diakses pada 28 September 2019).
  4. Scaccia, Annamarya. 2017. Masturbation Effects on Your Health: Side Effects and Benefits. https://www.healthline.com/health/masturbation-side-effects. (Diakses pada 28 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi