Terbit: 25 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Masturbasi adalah aktivitas memuaskan diri sendiri yang dilakukan oleh pria atau wanita untuk mendapatkan kepuasan dengan instan. Terkadang masturbasi dilakukan oleh seseorang karena memang belum memiliki pasangan untuk berhubungan badan. Faktanya, banyak mitos masturbasi yang salah dan berkembang di masyarakat.

5 Mitos Masturbasi yang Ternyata Tidak Sepenuhnya Benar

Meski masturbasi sudah biasa dilakukan oleh semua orang khususnya pria, aktivitas ini masih sering dianggap tabu. Bahkan, mitos-mitos tentang masturbasi banyak beredar di luaran sana dan cukup menyesatkan.

Berikut ini beberapa mitos masturbasi yang salah kaprah, namun banyak dipercayai orang:

  1. Masturbasi bisa menyebabkan impotensi pada pria

Masturbasi dianggap mampu membuat pria mengalami impotensi. Oleh karena itu, pria dilarang melakukannya terlalu sering atau bahkan tidak boleh melakukannya sama sekali. Sebenarnya masturbasi tidak menyebabkan pria mengalami impotensi pada pria asal dilakukan dengan frekuensi yang benar dan tidak kasar.

Kalau pria melakukan masturbasi dengan kasar dan setiap hari, ada kemungkinan penis mengalami luka. Luka ini mungkin bisa menjadi penyebab impotensi. Selanjutnya, kalau pria sampai ketagihan dengan masturbasi, ada kemungkinan terjadi gangguan orgasme atau rangsangan.

  1. Masturbasi tidak memiliki batasan

Mitos masturbasi yang salah kaprah berikutnya adalah masturbasi tidak bisa dilakukan karena berbahaya. Ada yang menganggapnya aman sehingga bisa dilakukan kapan saja tanpa ada batasan apa pun. Sebenarnya pernyataan itu salah kaprah karena masturbasi tetap memiliki batas dan tidak bisa dilakukan sembarangan.

Seperti halnya orang yang sedang bercinta, normalnya dilakukan dua hari sekali. Kalau dilakukan lebih dari itu akan ada gangguan pada organ seksual. Masturbasi berlebihan akan menyebabkan luka di penis. Selain itu, ada kemungkinan masturbasi menyebabkan gangguan secara psikologi yang sebelum tidak diperhatikan oleh banyak orang.

  1. Masturbasi dilakukan karena kurang puas secara seksual

Masturbasi sering dianggap sebagai jalan untuk memuaskan diri karena saat bercinta dengan pasangan tidak ada kepuasan. Tentu ini adalah mitos masturbasi yang salah kaprah. Sering melakukan masturbasi artinya tidak puas saat berhubungan badan. Pernyataan ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar karena banyak pria atau wanita yang puas saat seks, tapi tetap masturbasi.

Sebenarnya yang menyebabkan pria atau wanita masturbasi meski sudah menikah adalah ingin meredakan ketegangan atau stres. Semua orang tetap ingin menikmati me time mereka tanpa harus ada pasangan. Oleh karena itu, jangan mempercayai masturbasi merupakan bagian dari ketidakpuasan seksual.

  1. Masturbasi adalah aktivitas yang tidak normal

Masturbasi sering dianggap sebagai aktivitas yang tidak normal, padahal tidak. Masturbasi bisa dilakukan oleh siapa saja apa pun statusnya. Menikah atau tidak masturbasi tetap akan memberikan kepuasan secara seksual.

Meski termasuk aktivitas biasa, saat melakukannya tidak boleh sembarangan. Kalau sembarangan melakukan masturbasi penis dan vagina akan mengalami luka. Saat melakukan masturbasi tetap lakukan kontrol dan pakai pelumas untuk mengurangi adanya cedera di kemaluan dan menyebabkan infeksi.

  1. Masturbasi tidak memiliki manfaat untuk tubuh

“Masturbasi tidak memiliki manfaat untuk tubuh.” Mitos masturbasi ini sering muncul di luaran sana, sehingga menyebabkan beberapa orang takut melakukannya. Ada yang menganggap masturbasi ini justru buruk untuk fertilitas dari pria karena sering membuang sperma hingga habis.

Masturbasi sebenarnya memiliki cukup banyak manfaat kalau dilakukan dengan benar. Maksud dari benar di sini adalah frekuensinya yang tidak berlebihan dan tidak dilakukan karena ketagihan pornografi. Kalau masturbasi dilakukan dengan benar, pria atau wanita akan jarang stres.

Itulah lima mitos masturbasi yang salah kaprah, namun sering sekali dipercaya oleh pria dan juga wanita. Mana yang kira-kira sering Anda dengar?


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi