Masalah kesehatan seksual menjadi salah satu kondisi yang ditakuti kaum pria. Ada banyak jenis masalah seksual pada pria yang patut diwaspadai! Lebih lanjut simak dalam ulasan di bawah ini!
Mengapa Masalah Seksual dan Reproduksi Sangat Ditakuti Pria?
Bagi pria memiliki kemampuan yang hebat berhubungan intim adalah sebuah keharusan. Jika mereka tidak bisa memuaskan pasangan, pria menganggap kejantanannya perlu dipertanyakan. Hal inilah yang membuat pria kerap terobsesi membuat pasangannya puas dan sering bertanya setelah aktivitas seks usai dilakukan.
Selanjutnya bila pria mengalami gangguan dalam seks entah dalam ketidakmampuan melakukan penetrasi hingga mudah menyelesaikan seks, mereka akan merasa stres. Banyak pria mengalami depresi saat mengalami penurunan kemampuan seksual. Kondisi ini membuat pria jadi tidak nyaman dan akhirnya enggan melakukannya lagi.
Masalah reproduksi seperti kemandulan juga menjadi isu yang serius. Pria bisa mengalami depresi jika tidak bisa membuat istrinya hamil padahal sudah menikah lebih dari satu tahun.
Masalah Seksual dan Reproduksi yang Ditakuti Pria
Ada banyak masalah seksual dan reproduksi pada pria yang wajib diwaspadai, berikut di antaranya:
1. Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi atau impotensi adalah masalah utama yang paling banyak terjadi pada pria. Masalah ini muncul karena beberapa sebab, namun yang paling sering adalah kegemukan (obesitas) dan penurunan testosteron di dalam tubuh. Penurunan ini membuat pria susah mengalami ereksi. Kalaupun bisa melakukan ereksi, pria akan susah mempertahankannya.
Disfungsi ereksi juga terjadi saat kadar gula darah di dalam tubuh meningkat. Kadar gula darah ini akan menyebabkan aliran darah ke penis terganggu sehingga pria tidak bisa mendapatkan ereksi dengan sempurna.
2. Ejakulasi Dini
Pria yang mengalami ejakulasi dini biasanya susah sekali mempertahankan orgasmenya. Meski seks atau penetrasi yang dilakukan hanya beberapa menit saja, ejakulasi bisa langsung terjadi sehingga kemungkinan pasangan tidak puas secara seksual.
Ejakulasi dini ini juga kerap membuat pria takut untuk melakukan hubungan seks dengan pasangannya.
3. Ejakulasi Tertunda atau Terhambat
Ejakulasi tertunda atau ejakulasi terhambat terjadi ketika pria tidak dapat ejakulasi sesuai keinginannya, memerlukan rangsangan yang lama sebelum dapat ejakulasi, atau tidak dapat ejakulasi sama sekali.
Ejakulasi tertunda atau terhambat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain obat-obatan tertentu, alkohol, narkoba, cedera atau operasi pada panggul atau alat kelamin, kondisi hormonal, sklerosis ganda, kerusakan saraf, stres atau kelelahan, dan penuaan.
4. Ejakulasi Retrograde
Ejakulasi retrograde atau ejakulasi kering adalah kondisi yang terjadi ketika air mani mengalir ke dalam kandung kemih saat ejakulasi, bukannya keluar dari penis.
Gejala ejakulasi retrograde dapat ditandai dengan sedikit atau bahkan tidak ada ejakulasi saat mencapai orgasme dan urine tampak keruh setelah orgasme.
Ejakulasi retrograde dapat terjadi karena faktor berikut ini:
- Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan atau obat untuk masalah saluran kemih.
- Prosedur operasi yang dapat memengaruhi fungsi saraf atau pembuluh darah.
- Prosedur operasi untuk pembesaran prostat, seperti transurethral resection of the prostate (TURP).
Kerusakan saraf akibat diabetes. - Kondisi medis, seperti multiple sclerosis.
5. Penurunan Libido
Libido rendah atau hasrat seks rendah adalah kurangnya minat terhadap seks atau kurangnya hasrat seksual.
Tidak jarang hasrat seksual dapat meningkat dan menurun sepanjang hidup seseorang, tergantung pada hormon, usia, kesehatan mental, dan kondisi lainnya.
Namun, ketika libido rendah terasa mengganggu atau berdampak pada hubungan, pria mungkin menganggapnya sebagai masalah.
Libido rendah dapat disebabkan oleh kondisi medis seperti tiroid yang kurang aktif, kadar testosteron rendah, depresi, stres, atau pengobatan tertentu.
6. Infertilitas
Gangguan pada sistem reproduksi pria dapat menyebabkan infertilitas atau kemandulan terjadi. Kemandulan ini terjadi karena kualitas sperma yang sangat rendah.
Kualitas sperma ditentukan oleh banyaknya jumlah dari sperma, pergerakan atau motilitas, dan bentuk dari sperma itu sendiri. Bila syarat tersebut dipenuhi, kemungkinan pria menjadi subur akan tinggi.
Baca Juga: Mandul: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
7. Masalah Testis
Testis kerap dihiraukan oleh pria padahal organ ini memiliki peranan yang sangat penting. Fungsi testis menghasilkan hormon testosteron dan juga sperma untuk pembuahan.
Salah satu masalah atau gangguan pada testis yang sering terjadi adalah varikokel atau rasa sakit di testis akibat muncul pembengkakan.
8. Masalah Prostat
Prostat memang tidak terlibat secara langsung dalam aktivitas seks. Namun, organ yang berada di dekat kandung kemih ini sangat penting dan memiliki peranan yang besar. Prostat menghasilkan kelenjar yang ikut terbawa keluar saat ejakulasi. Organ ini juga titik rangsang dari pria.
Jika prostat mengalami gangguan seperti terjadi pembengkakan dan kanker, ada kemungkinan terjadi masalah pada kesehatan dan kesuburan. Saat ejakulasi pria bisa saja mengeluarkan darah dan nyeri perut bagian bawah, mengakibatkan aktivitas harian terganggu.
Itulah berbagai masalah seksual dan reproduksi yang sangat ditakuti oleh pria. Jika dirasa memiliki gejala dari salah satu masalah di atas, segera konsultasikan ke dokter atau dokter urologi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. Tanpa Tahun. Male sexual problems. https://www.healthdirect.gov.au/male-sexual-problems (Diakses pada 4 Oktober 2023)
- Pietrangelo, Ann. 2017. What Is Sexual Dysfunction?. https://www.healthline.com/health/what-sexual-dysfunction (Diakses pada 4 Oktober 2023)
- Sissons, Beth. 2022. What are some sexual health problems that can affect males?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/sexual-health-problems-male (Diakses pada 4 Oktober 2023)