Terbit: 20 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Banyak pria mengalami pembesaran pembuluh darah di skrotum atau disebut varikokel. Penyakit ini dapat membuat pria mengalami masalah kesuburan. Lebih lanjut simak gejala, penyebab, hingaa pengobatannya di bawah ini!

Varikokel: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobatinya

Apa itu Varikokel?

Varikokel adalah kelainan yang memperbesar pembuluh darah di skrotum. Skrotum adalah kantung kulit yang menggantung di belakang penis yang berisi testis (buah zakar). Varikokel mirip dengan varises – penyebab pembuluh darah di kaki membengkak dan kehilangan bentuknya.

Penyakit ini ditandai dengan pembesaran pembuluh darah vena yang terletak pada funikulus spermatikus di dalam skrotum. Kondisi ini sebagai akibat dari akumulasi darah karena aliran balik darah yang buruk ke jantung.

Varikokel biasanya tidak menimbulkan rasa sakit tetapi terkadang menyebabkan nyeri testis, yang dapat datang dan pergi. Pada beberapa orang, varikokel dapat mengganggu kesuburan.

Gejala Varikokel

Gejala varikokel cukup sulit untuk dideteksi. Penyakit ini sering kali tidak menimbulkan ciri-ciri atau gejala. Pada umumnya sulit untuk mendeteksi ciri-ciri varikokel. Bahkan sangat jarang penyakit varikokel dapat menyebabkan rasa sakit secara langsung saat penderita baru mengalaminya.

Rasa sakit yang muncul karena penyakit varikokel adalah:

  • Bervariasi dari ketidaknyamanan.
  • Meningkat selama duduk, berdiri, atau mengeluarkan tenaga fisik, terutama dalam waktu lama.
  • Memburuk selama beberapa hari.
  • Merasa lega ketika berbaring dengan posisi telentang.

Seiring waktu, varikokel bisa membesar dan menjadi lebih terlihat. Karena penyakit varikokel biasanya tidak menimbulkan gejala, sering kali tidak memerlukan pengobatan. Varikokel dapat ditemukan selama evaluasi kesuburan atau pemeriksaan fisik yang rutin.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami rasa sakit atau bengkak di skrotum atau Anda menemukan massa pada skrotum Anda, hubungi dokter.

Sejumlah kondisi dapat menyebabkan massa skrotum atau sakit testis, beberapa di antaranya memerlukan perawatan khusus sebagai cara mengobati varikokel yang terlanjur menyerang pasien. Pemberian obat varikokel mungkin akan dilakukan oleh dokter.

Penyebab Varikokel

Penyebab pasti varikokel belum diketahui secara pasti. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya mungkin adalah tidak berfungsinya katup di dalam vena yang berfungsi menjaga darah tetap mengalir ke arah yang benar.

Selain itu, vena testis kiri mengikuti jalur yang sedikit berbeda dari vena kanan – jalur yang membuat gangguan aliran darah lebih mungkin terjadi di kiri.

Saat darah yang kekurangan oksigen disimpan di jaringan vena, darah tersebut melebar, sehingga menimbulkan varikokel.

Perlu diketahui, testis menerima darah yang kaya oksigen dari dua arteri testis, salah satu arteri untuk setiap sisi skrotum. Ada juga dua vena testis yang mengangkut darah yang kekurangan oksigen kembali ke jantung.

Di setiap sisi skrotum, jaringan vena kecil (disebut pleksus pampiniformis) mengangkut darah yang kekurangan oksigen dari testis ke vena testis utama. Varikokel merupakan pembesaran pleksus pampiniformis.

Diagnosis Varikokel

Dokter dapat mendiagnosis varikokel pasien. Ada beberapa cara dokter untuk mendiagnosis varikokel, berikut di antaranya:

  • Pemeriksaan fisik. Mengingat varikokel tidak selalu dapat dirasakan atau dilihat saat berbaring, kemungkinan besar dokter akan memeriksa testis saat pasien berdiri dan berbaring.
  • Manuver Valsava. Teknik ini sering kali digunakan untuk mendiagnosis varikokel yang lebih kecil. Manuver Valsava biasanya mengharuskan pasien berdiri, menarik napas dalam-dalam, menahannya, dan mengejan saat dokter memeriksa skrotum.
  • USG (ultrasonografi) skrotum. Dalam beberapa kasus, USG skrotum mungkin diperlukan. Tes ini dapat membantu mengukur vena spermatika dan memungkinkan dokter mendapatkan gambaran kondisi yang detail dan akurat.

Setelah didiagnosis, dokter akan mengklasifikasikannya dengan salah satu dari tiga tingkatan klinis. Benjolan tersebut diberi label tingkat 1 hingga 3, sesuai dengan ukuran benjolan di testis pasien. Kelas 1 adalah yang terkecil, dan kelas 3 adalah yang terbesar.

Cara Mengobati Varikokel

Setelah memahami penyakit dan gejala varikokel, tentu Anda harus mengetahui cara mengobati varikokel. Sebenarnya, jika tidak menyebabkan rasa sakit, pengobatan varikokel yang khusus mungkin tidak diperlukan.

Namun, jika varikokel menyebabkan rasa sakit, atrofi testis, atau infertilitas, Anda mungkin ingin menjalani pengobatan varikokel.

Cara mengobati varikokel yang mungkin dianjurkan dokter adalah melalui tindakan operasi. Tujuan operasi varikokel adalah untuk menutup vena yang terkena dampak untuk mengarahkan aliran darah ke dalam pembuluh darah normal. Namun, efek perbaikan varikokel pada kesuburan tidak jelas.

Meskipun varikokel biasanya berkembang pada masa remaja, itu kurang jelas apakah Anda harus menjalani pengobatan varikokel pada waktu itu. Indikasi untuk penyembuhan varikokel pada masa remaja meliputi atrofi testis progresif, sakit atau hasil analisis air mani yang abnormal.

Perbaikan varikokel terdapat sedikit risiko, yang mungkin termasuk:

  • Penumpukan cairan di sekitar testis (hidrokel).
  • Kambuhnya varikokel.
  • Kerusakan arteri.

Dapun metode pembedahan untuk varikokel, meliputi:

1. Operasi Terbuka

Perawatan ini biasanya dilakukan secara rawat jalan, dengan menggunakan anestesi umum atau anestesi lokal. Biasanya, dokter bedah akan mendekati vena melalui pangkal paha (transinguinal), tapi juga dimungkinkan membuat sayatan di perut atau di bawah pangkal paha.

Perbaikan varikokel bertujuan untuk mengurangi komplikasi pasca operasi varikokel. Penggunaan mikroskop bedah, yang memungkinkan ahli bedah untuk melihat area perlakuan yang lebih baik selama operasi. Selain itu penggunaan USG Doppler, yang membantu memandu prosedur.

Nyeri setelah operasi ini umumnya ringan. Dokter mungkin meresepkan obat varikokel atau obat nyeri selama dua hari pertama setelah operasi.

Dokter mungkin juga menyarankan Anda untuk tidak melakukan hubungan seks selama satu sampai dua minggu.

2. Operasi Laparoskopi

Dokter bedah akan membuat sayatan kecil di perut pasien dan memasukan alat kecil melalui sayatan untuk melihat dan memperbaiki varikokel.

Prosedur ini memerlukan anestesi umum. Pengobatannya membutuhkan konsultasi khusus dengan dokter sebelum dilakukan tindakan.

Komplikasi Varikokel

Memiliki varikokel dapat menyebabkan tubuh kesulitan mengatur suhu testis. Sebagai akibatnya stres oksidatif dan penumpukan racun dapat terjadi. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi berikut di antaranya:

1. Kesehatan Testis yang Buruk

Bagi anak laki-laki yang sedang memasuki masa pubertas, varikokel dapat menghambat pertumbuhan testis, produksi hormon, dan faktor lain yang terkait dengan kesehatan dan fungsi testis. Varikokel bahkan dapat menyebabkan penyusutan bertahap akibat hilangnya jaringan.

2. Infertilitas

Varikokel belum tentu menyebabkan kemandulan. Namun, diperkirakan 10% hingga 20% pria yang didiagnosis menderita varikokel mengalami kesulitan untuk memiliki anak. Di antara pria dengan masalah kesuburan, sekitar 40% menderita varikokel.

Pencegahan Varikokel

Pakar medis tidak begitu yakin apa yang menyebabkan laki-laki mengkembangkan  varikokel. Oleh karena itu, mereka tidak mengetahui secara pasti bagaimana mencegahnya.

Demikian penjelasan lengkap terkait varikokel yang dapat terjadi pada pria, terutama di usia remaja yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2023. Varicocele. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15239-varicocele (Diakses pada 1 November 2023)
  2. Anonim. 2022. Varicocele. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/varicocele/symptoms-causes/syc-20378771 (Diakses pada 1 November 2023)
  3. Anonim. 2022. Varicocele. https://www.webmd.com/men/what-is-varicocele (Diakses pada 1 November 2023)
  4. Herndon, Jaime. 2022. Varicocele. https://www.healthline.com/health/varicocele#causes (Diakses pada 1 November 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi