Terbit: 11 October 2018 | Diperbarui: 13 December 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kondom adalah alat kontrasepsi terbaik untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit kelamin. Namun, kondom bisa bocor jika salah menggunakannya. Lebih lanjut ketahui penyebab dan cara mengatasi kondom bocor saat seks di bawah ini.

6 Penyebab Kondom Bocor saat Berhubungan Intim dan Penanganannya

Penyebab Kondom Bocor saat Berhubungan Intim

Gesekan yang terjadi selama melakukan hubungan seksual kemungkinan merupakan penyebab utama rusaknya kondom. Namun, inti bukan satu-satunya yang menyebabkan kerusakan pada kondom. Ada berbagai alasan mengapa kondom rusak bocor.

Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kondom bocor, antara lain:

1. Kondom Kedaluwarsa

Biasanya, kondom dapat digunakan selama tiga hingga lima tahun setelah tanggal pembuatannya. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa di balik kemasan kondom dan ingat agar Anda dapat menggunakannya sebelum tanggal tersebut berakhir.

Jika masa berlaku kondom sudah habis, bahannya (lateks, poliuretan, atau kulit domba) mungkin sudah rusak dan lebih mudah robek.

Kondom kedaluwarsa biasanya ada sedikit gelembung udara di dalam kemasan yang bisa dirasakan jika meremas sedikit bungkusnya.

2. Cara Penyimpanan yang Salah

Kondom lebih rentan rusak, sehingga sangat penting cara menyimpannya dengan benar. Suhu panas dan dingin yang tidak merata dapat melemahkan lateks dalam kondom, sehingga meningkatkan risiko kondom pecah atau robek saat berhubungan seks. Oleh karena itu, kondom tidak boleh disimpan di tempat yang panas seperti saku belakang celana atau dashboard.

Sebaiknya simpan kondom di tempat yang sejuk dan kering sehingga tidak mudah tergesek, tertekuk, atau pecah. Tempat yang aman untuk menyimpan kondom termasuk di dalam lemari obat atau meja samping tempat tidur. Jika Anda sedang bepergian, simpan di kompartemen kecil di dalam tas.

3. Membuka Kondom Sembarangan

Jika Anda membuka kondom dari kemasannya dengan tergesa-gesa atau salah, ini berisiko merobek kondom. Kondom bisa robek jika tersangkut kuku atau tindikan atau ujung tajam lainnya – semuanya bisa menyebabkan robekan jika tidak membuka kondom dengan hati-hati.

Sebaiknya jangan membuka kemasan kondom dengan menggunakan gigi atau gunting, Sebaliknya, robek kemasan kondom dengan hati-hati hingga terbuka.

4. Terlalu Banyak Gesekan atau Kurangnya Pelumas

Gesekan saat berhubungan seks adalah bagian yang menyenangkan, tetapi terlalu banyak gesekan akan meningkatkan risiko kondom robek.

Terlalu hanya dapat menyebabkan kondom robek, terlalu banyak gesekan juga dapat menyebabkan iritasi pada salah satu atau kedua pasangan.

Untuk membantu mencegah kerusakan kondom, selalu gunakan pelumas ekstra bila perlu dan pastikan gunakan kondom yang dilengkapi pelumas. Hal ini sangat penting terutama saat melakukan seks anal, karena anus tidak menghasilkan pelumasan sendiri seperti yang dilakukan vagina.

5. Salah Menggunakan Pelumas

Jika menggunakan kondom lateks, mengoleskan pelumas berbahan dasar minyak dapat melemahkan bahannya dan menyebabkan robekan pada kondom.

Oleh sebab itu, jangan menggunakan pelumas berbahan minyak. Sebaiknya gunakan pelumas berbahan silikon, berbahan dasar air, atau hibrida.

6. Ukuran Kondom Tidak Pas

Ukuran kondom sangat penting untuk berhubungan seks. Jika salah ukuran seperti terlalu sempit atau longgar, baik kondom pria maupun kondom wanita bisa selip san robek.

Guna mencegah kondom robek, Anda dapat mencoba berbagai ukuran kondom untuk mendapatkan ukuran yang pas untuk Anda.

Baca Juga: Penyebab Kondom Tertinggal di Vagina dan Cara Mengeluarkannya

Cara Mengatasi Kondom Robek saat Bercinta

Berdasarkan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh kondom di atas, ada satu hal yang membuat banyak orang was-was saat menggunakannya. Kondom mudah sekali robek atau bocor kalau digunakan dengan intens. Berikut hal harus dilakukan bila kondom bocor saat seks, di antaranya:

1. Segera Ganti Kondom bila Belum Ejakulasi

Kalau kondom yang dipakai robek sebelum pria mengalami ejakulasi, ada baiknya segera mengganti dengan kondom yang baru. Siapkan lebih dari satu kondom sebelum melakukan seks agar aktivitas ranjang bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, Anda tidak perlu menundanya dahulu karena harus membeli kondom yang baru.

2. Segera Berkemih kalau Terlanjur Ejakulasi

Kalau sudah terlanjur ejakulasi di dalam dan sperma tumpah di dalam vagina, sebisa mungkin untuk segera membersihkan vagina.

Wanita diharapkan segera berkemih agar sisa sperma bisa keluar dan kemungkinan bakteri penyebab penyakit keluar juga besar. Minumlah dua gelas air untuk membantu proses pengeluaran urine di dalam tubuh.

3. Menggunakan Kontrasepsi Darurat

Kalau Anda dan pasangan sedang tidak menginginkan kehamilan, ada baiknya untuk segera mencari kontrasepsi darurat. Alat kontrasepsi ini biasanya berupa pil yang bisa diminum oleh wanita. Pil KB akan mencegah terjadinya pembuahan sehingga sperma yang masuk ke dalam rahim tidak menyebabkan kehamilan. Sebaiknya gunakan kontrasepsi darurat kurang dari 24 jam setelah ejakulasi.

Baca Juga: Mengenal Kondom Vegan, Pengaman yang Ramah Lingkungan

4. Gunakan PeP bila Salah Satu Pasangan Punya HIV

Apabila salah satu pasangan memiliki HIV positif, setelah melakukan seks harus ada tindakan pencegahan. Biasanya ada obat jenis PeP yang diminum dalam jangka waktu 49-72 jam sebelum virus masuk dan berkembang. Jika kondom bocor, segera hubungi dokter agar mendapatkan perawatan.

5. Segera Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual

Bila Anda dan pasangan sama-sama tidak tahu kondisi kesehatan masing-masing, segera lakukan pemeriksaan kesehatan. Dengan pemeriksaan dini ini akan terlihat ada atau tidaknya gangguan penyakit seks yang dialami oleh pria atau wanita. Jika ada tanda-tanda virus atau bakteri, penyembuhan harus segera dilakukan.

Beberapa jenis penyakit yang mudah menular melalui aktivitas seks adalah HPV yang memicu kanker serviks, gonore, klamidia, dan herpes genitalis. Penyakit ini harus diwaspadai dan diketahui sejak awal.

Baca Juga: 8 Cara Memilih Bentuk dan Jenis Kondom yang Tepat

Cara Mencegah Kondom Bocor

Setelah mengetahui berbagai penyebab kondom rusak atau bocor, Anda dapat mengambil langkah untuk mencegah hal tersebut terjadi. Berikut ini langkah-langkah pencegahannya:

  • Memeriksa tanggal kedaluwarsa kondom di balik kemasan, dan membuang kondom yang kedaluwarsa.
  • Menyimpan kondom di laci atau lemari yang sejuk dan kering.
  • Membuka bungkus kondom dengan hati-hati menggunakan gunting.
  • Baca aturan pakai kondom dengan benar.
  • Pelajari cara mengukur kondom dengan benar.
  • Menggunakan pelumas yang tepat untuk jenis kondom yang Anda gunakan.
  • Jangan mengantongi kondom di saku celana bagian belakang.
  • Jangan menggunakan satu kondom lebih dari sekali.

Demikian ulasan tentang penyebab hingga cara mengatasi kondom bocor saat melakukan hubungan intim. Jika tidak ingin kondom bocor saat seks, gunakan alat kontrasepsi ini dengan benar. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Brown, Maressa. 2023. 6 Reasons Why Condoms Break and What to Do If It Does. https://www.popsugar.com/love/why-condoms-break-2966108 (Diakses pada 13 Desember 2023)
  2. Cichocki, Mark. 2023. What to Do If a Condom Breaks. https://www.verywellhealth.com/what-should-i-do-if-a-condom-breaks-49443 (Diakses pada 13 Desember 2023)
  3. Holland, Kimberly. 2019. What Should I Do If the Condom Broke?. https://www.healthline.com/health/healthy-sex/condom-broke#assess-the-situation (Diakses pada 13 Desember 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi