Terbit: 23 September 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Vitamin B adalah vitamin yang memiliki 8 jenis dan masing-masing jenis memiliki manfaat tersendiri bagi tubuh. Hal itulah yang membuat kekurangan vitamin B bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Apa saja dampaknya bagi tubuh? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin B yang Patut Anda Waspadai

Akibat Kekurangan Vitamin B dan Gejala yang Ditimbulkan

Vitamin B memiliki cukup banyak jenis, mulai dari B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9 hingga B12. Umumnya vitamin keseluruhan tersebut disebut sebagai vitamin B kompleks.

Masing-masing jenis vitamin B memiliki fungsi dan manfaat tersendiri. Jika tubuh kurang memenuhi asupan salah satu jenis vitamin B, maka reaksi atau gejala yang muncul pada tubuh tentu berbeda-beda.

Berikut ini gejala sekaligus akibat kekurangan vitamin B:

1. Vitamin B1

B1 (tiamin) adalah jenis vitamin yang membantu mengubah makanan menjadi energi. Vitamin B1 memiliki manfaat neurologis. Gejala kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan penyakit beri-beri.

Ada beberapa tanda dan gejala beri-beri yang perlu Anda kenali, termasuk kelemahan dan mati rasa di kaki dan tungkai, bengkak, kesulitan bernapas, serta gagal jantung.

Beri-beri memiliki dua jenis: beri-beri basah yang dapat memengaruhi sistem kardiovaskular dan beri-beri kering (sindrom Wernicke-Korsakoff) yang memengaruhi sistem saraf.

Gejala beri-beri kering, berikut di antaranya:

  • Kesulitan berjalan.
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki.
  • Kelemahan atau kelumpuhan otot.
  • Kebingungan.
  • Kesulitan berbicara.
  • Nyeri.
  • Nistagmus (gerakan mata).
  • Muntah.

Sementara beri-beri basah dapat menyebabkan gejala tambahan, termasuk:

  • Sesak napas.
  • Peningkatan denyut jantung.
  • Pembengkakan di kaki.

2. Vitamin B2

Vitamin B2 (riboflavin) adalah vitamin yang juga dapat membantu mengubah makanan menjadi energi. Selain asupan vitamin yang tidak memadai, penyebab defisiensi vitamin B2 dapat mencakup kelainan endokrin (seperti insufisiensi hormon tiroid) dan beberapa penyakit.

Gejala atau akibat kekurangan vitamin B2, antara lain:

  • Gangguan kulit.
  • Hiperemia (kelebihan darah), edema mulut, dan tenggorokan.
  • Angular stomatitis (luka di sudut mulut).
  • Cheilosis (bibir bengkak, pecah-pecah).
  • Rambut rontok.
  • Masalah reproduksi.
  • Sakit tenggorokan.
  • Mata gatal dan merah
  • Degenerasi hati dan sistem saraf.
  • Kelemahan atau kelelahan.
  • Perubahan suasana hati (mood).
  • Sakit tenggorokan.
  • Kulit pecah-pecah.
  • Dermatitis.
  • Anemia.

Gejala umum kekurangan vitamin B2 bisa terlihat dalam beberapa hari.

3. Vitamin B3

Vitamin B3 atau niasin dapat membantu mengubah makanan menjadi energi. Jenis vitamin ini juga membantu pencernaan dan nafsu makan yang sehat, serta berperan penting untuk perkembangan sel.

Defisiensi vitamin B3 dapat menimbulkan sejumlah gejala, termasuk mual dan kram perut. Defisiensi yang parah dapat menyebabkan kebingungan mental. Kekurangan yang parah menyebabkan kondisi yang disebut pellagra, berikut ini gejalanya:

  • Kulit kasar yang berubah menjadi merah atau cokelat ketika di bawah sinar matahari.
  • Lidah merah cerah.
  • Muntah.
  • Sembelit.
  • Diare.
  • Kelelahan.
  • Perilaku agresif.
  • Paranoid.
  • Keinginan bunuh diri.
  • Halusinasi.

4. Vitamin B5

Vitamin B5 atau juga disebut asam pantotenat diperlukan untuk memetabolisme karbohidrat, protein, lemak dan alkohol serta memproduksi sel darah merah dan hormon steroid. Karena asam pantotenat ditemukan dalam berbagai macam makanan, defisiensi asam pantotenat sangat jarang terjadi.

Meskipun kekurangan vitamin B5 jarang terjadi, gejala yang mungkin terjadi termasuk:

  • Kelelahan.
  • Insomnia.
  • Depresi.
  • Lekas marah.
  • Muntah.
  • Sakit perut.
  • Kaki terbakar.
  • Infeksi saluran pernapasan atas.

Baca Juga: Sejumlah Manfaat Vitamin B1 untuk Ibu Hamil

5. Vitamin B6

Vitamin B6 atau juga disebut piridoksin dapat membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Jenis vitamin ini juga membantu tubuh melawan infeksi dengan membantu sistem kekebalan tubuh. Wanita hamil dan menyusui membutuhkan vitamin B6 untuk membantu otak bayi berkembang secara normal.

Akibat kekurangan B6 dapat menyebabkan anemia serta gangguan kulit, seperti ruam gatal atau bibir pecah-pecah. Kekurangan B6 juga dapat menyebabkan depresi, kebingungan, mual, anemia, mudah infeksi, dan ruam kulit atau dermatitis.

6. Vitamin B7

Vitamin ini juga dikenal biotin atau vitamin H, merupakan vitamin yang larut dalam air yang membantu tubuh memetabolisme lemak, karbohidrat, dan protein. B7 tidak disimpan dalam tubuh sehingga asupan harian diperlukan.

Defisiensi B7 jarang terjadi karena vitamin ini tersedia dalam banyak makanan, dan bakteri baik di usus biasanya dapat mensintesis lebih banyak biotin daripada yang dibutuhkan tubuh.

Berikut ini tanda dan gejala defisiensi vitamin B7:

  • Rambut rontok atau alopecia.
  • Ruam merah bersisik di sekitar mata, hidung, mulut, dan alat kelamin.
  • Depresi.
  • Kelesuan.
  • Halusinasi.
  • Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.
  • Hilangnya kontrol gerakan tubuh (ataksia).
  • Kejang.
  • Gangguan fungsi kekebalan tubuh.
  • Peningkatan risiko infeksi bakteri dan jamur.

7. Vitamin B9

Vitamin B9 alias folat terdapat secara alami dalam makanan. Asam folat adalah bentuk sintetis yang biasanya terkandung dalam makanan olahan yang diperkaya. Seperti jenis vitamin B lainnya, B9 dapat membantu pertumbuhan sel darah merah. Vitamin ini juga mengurangi risiko cacat lahir saat ibu hamil mengonsumsinya.

Kadar vitamin B9 yang rendah dalam tubuh dapat menyebabkan sejumlah gejala, berikut di antaranya:

  • Anemia megaloblastik, yang menyebabkan kelemahan.
  • Kelelahan
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Sifat lekas marah.
  • Sakit kepala.
  • Palpitasi jantung.
  • Sesak napas.
  • Luka terbuka di mulut.
  • Perubahan warna kulit, rambut, atau kuku.

Wanita hamil yang kekurangan asam folat dapat menyebabkan bayi lahir cacat tabung saraf, seperti spina bifida. Namun, asam folat yang berlebihan selama kehamilan juga dapat menyebabkan bayi mengalami masalah neurologis.

8. Vitamin B10

Vitamin B10 atau juga dikenal sebagai PABA (para amino benzoic acid) adalah vitamin esensial yang termasuk dalam kelas vitamin B kompleks. Sebelumnya, B10 disebut sebagai vitamin R, tetapi baru-baru ini diganti menjadi PABA. Vitamin ini terkandung dalam makanan nabati dan protein hewani.

Kekurangan vitamin B10 dapat menyebabkan gejala dan kondisi berikut:

  • Depresi.
  • Kegugupan.
  • Sifat lekas marah.
  • Penyakit radang.
  • Keterlambatan pertumbuhan pada anak.
  • Penyakit Peyronie dan masalah kulit lainnya.

9. Vitamin B12

B12 alias cobalamin dapat membantu mengatur sistem saraf. B12 juga berperan penting dalam pertumbuhan dan pembentukan sel darah merah.

Gejala kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kondisi berikut:

  • Gangguan pada sistem saraf dan sistem peredaran darah.
  • Anemia megaloblastik.
  • Demensia.
  • Paranoia.
  • Depresi.
  • Perubahan perilaku.
  • Kelelahan atau kelemahan.
  • Sembelit.
  • Kehilangan selera makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.
  • Masalah keseimbangan.
  • Kebingungan.
  • Daya ingat yang buruk.
  • Nyeri pada mulut atau lidah.

Sumber Vitamin B

Berikut ini adalah berbagai makanan yang bisa menjadi sumber vitamin B, antara lain:

  • Susu.
  • Keju.
  • Telur.
  • Hati dan ginjal.
  • Daging (ayam dan daging merah).
  • Ikan (tuna, mackerel, dan salmon).
  • Kerang (tiram dan kerang).
  • Sayuran hijau tua (bayam dan kangkung).
  • Sayuran lainnya (bit dan kentang).
  • Biji-bijian dan sereal.
  • kacang-kacangan (kacang merah, kacang hitam, dan buncis).
  • buah-buahan, seperti jeruk, pisang, alpukat, dan semangka.
  • Produk kedelai (susu kedelai dan tempe).
  • Wheat germ.
  • Ragi dan ragi nutrisi.

Mengingat kekurangan vitamin B menyebabkan banyak masalah kesehatan, langkah terbaik adalah mendapatkan vitamin B dari berbagai sumber makanan. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B bisa membantu memastikan tubuh mendapatkan setiap jenis vitamin B.

 

  1. Anonim. 2020. Vitamin B. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/vitamin-b. (Diakses pada 2 September 2021)
  2. Anonim. Vitamin B5 (Pantothenic acid). https://www.mountsinai.org/health-library/supplement/vitamin-b5-pantothenic-acid. (Diakses pada 2 September 2021)
  3. Anonim. 2021. Riboflavin. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Riboflavin-HealthProfessional/. (Diakses pada 2 September 2021)
  4. Heitz, David. 2020. Symptoms of Vitamin B Deficiencies. https://www.healthline.com/health/symptoms-of-vitamin-b-deficiency. (Diakses pada 2 September 2021)
  5. Singh, Nivedita. 2017. 6 Common Signs and Symptoms of Vitamin B2 Deficiency. https://food.ndtv.com/health/6-common-signs-and-symptoms-of-vitamin-b2-deficiency-1665273. (Diakses pada 2 September 2021)
  6. Ware, Megan. 2017. Why do we need biotin (vitamin B7). https://www.medicalnewstoday.com/articles/287720. (Diakses pada 2 September 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi