Terbit: 10 December 2021 | Diperbarui: 21 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Ektropion adalah penurunan kelopak mata bagian bawah. Pelajari apa itu ektropion, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya dalam pembahasan ini!

Ektropion: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengatasinya

Apa itu Ektropion?

Kelopak mata merupakan bagian yang sangat penting untuk menjaga kornea dari benda yang asing dan berbahaya. Kelainan pada kelopak mata akan mengganggu fungsi tersebut. Salah satu kelainan pada kelopak mata adalah ektropion.

Ektropion adalah kondisi dimana kelopak mata bagian bawah mengalami penurunan. Kelopak mata terlipat keluar dan menjauhi bagian kornea mata. Kondisi ini akan membuat mata tidak bisa menutup sempurna dan rentan terhadap gangguan atau paparan benda asing.

Baca Juga: 12 Penyebab Mata Kedutan, dari Masalah Kesehatan hingga Gaya Hidup!

Gejala-Gejala Ektropion

Gejala ektropion dapat dilihat langsung, yaitu kelopak mata bagian dalam terlihat jelas karena kelopak yang terlipat keluar.

Gejala ektropion lainnya:

  • Ektropion mengakibatkan air mata tidak bisa mengalir ke puncta—lubang kecil di bagian dalam kelopak mata, sehingga air mata menggenang di bagian bawah kelopak mata.
  • Mata tidak dapat menutup sempurna menyebabkan paparan udara dan membuat bagian kornea kering, terbakar, dan perih.
  • Mata merah karena terserang benda asing yang masuk ke dalamnya melalui celah yang tercipta.
  • Perubahan pada seluruh bagian kelopak mata. Ini bisa terjadi pada kasus ektropion yang telah parah.

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?

Pasien disarankan untuk mencari saran medis ketika gejala ektropion mulai terasa. Berkonsultasi ke dokter mata adalah keharusan jika komplikasi ektropion mulai terasa.

Pasien juga harus mendapat perawatan medis jika kondisi berikut terjadi:

  • Penurunan kemampuan penglihatan.
  • Mata terasa sakit terus menerus.
  • Terjadi abrasi kornea (adanya goresan pada kornea mata) atau ulkus kornea (luka pada kornea mata).
  • Bentuk kelopak mata secara keseluruhan mulai menunjukkan perubahan.
  • Komplikasi yang dibiarkan akan menyebabkan berbagai masalah yang serius seperti kebutaan permanen.

Penyebab Ektropion

Pada umumnya kondisi ini disebabkan oleh usia tua. Penurunan elastisitas kulit dan otot mengakibatkan otot menjadi renggang dan terlipat keluar.

Selain itu, ada beberapa penyebab lain ektropion, yaitu:

  • Kelumpuhan pada otot dan syaraf wajah. Kelumpuhan ini dapat disebabkan beberapa penyakit seperti tumor, kanker, atau Bell’s Palsy.
  • Luka atau cedera akibat operasi. Terutama operasi yang banyak melibatkan jaringan mata.
  • Cedera pada wajah akibat luka bakar, luka akibat benda tumpul atau parut di wajah.
  • Tumbuhnya jaringan tumor jinak pada pada wajah.
  • Kondisi kulit dan otot di sekitar mata yang terganggu akibat dermatitis.
  • Meskipun jarang terjadi, dapat juga disebabkan oleh kelainan genetik, misalnya down syndrome.

Cara Mengobati Mata Dengan Ektropion

Ektropion pada dasarnya tidak membahayakan, namun jika mata tidak dirawat dengan benar akan mengakibatkan komplikasi serius seperti yang telah disebutkan di atas.

Ketika seseorang mengalami ektropion pada satu atau kedua mata, maka dokter akan menempuh beberapa cara untuk mengatasinya, yaitu:

  • Penggunaan salep dan obat tetes mata atau air mata buatan. Cara ini dilakukan untuk merawat mata yang kondisi ektropionnya tidak parah. Salep dan obat tetes dapat membantu membuat mata selalu lembap dan tidak iritasi.
  • Menggunakan skin tape atau perekat khusus yang dapat mengangkat dan menahan kelopak mata. Kelopak mata tidak akan terlipat keluar atau menurun lagi.
  • Memijat kelopak mata dengan krim steroid ringan. Hal ini untuk merangsang kekuatan otot kelopak mata. Pemijatan dilakukan sekali sehari selama dua minggu berturut-turut.
  • Pembedahan dengan melakukan cangkok kulit dari bagian belakang telinga. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk ektropion yang diakibatkan oleh kelumpuhan otot mata.
  • Prosedur bedah dengan mengangkat kelopak mata yang keluar dari tepinya. Setelah itu otot dikencangkan dan kelopak mata dijahit kembali.

Perawatan Setelah Prosedur Mata Ektropion

Mata masih harus dirawat dengan intensif setelah prosedur bedah, termasuk:

  • Pasien masih harus menggunakan penutup mata hingga satu atau dua minggu ke depan.
  • Menggunakan salep antibiotik dan steroid pada mata selama satu minggu untuk mencegah komplikasi.
  • Mengompres bagian yang memar dengan handuk dingin yang bersih.

Prosedur pembedahan pada kasus ektropion menggunakan pembiusan lokal dan tidak mengharuskan pasien untuk tinggal di rumah sakit.

Beberapa jam setelah pembedahan pasien dapat pulang ke rumah, namun tetap harus merawat mata sesuai instruksi dokter. Seminggu kemudian harus dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui kondisi mata pascaoperasi.

Baca Juga: Operasi Kelopak Mata (Blefaroplasti): Fungsi, Prosedur, Biaya, dll

Komplikasi Ektropion

Gejala-gejala ektropion, jika dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan komplikasi yang lebih serius. Misalnya:

  • Mata sangat sensitif terhadap paparan cahaya.
  • Kornea mata terasa sangat sakit.
  • Mata merah terus-menerus.
  • Peradangan konjungtivitis kronis pada mata. Berupa infeksi serius hingga menyebabkan nanah keluar dari mata atau sekitar bulu mata.

Cara Merawat Mata yang Tepat

Mata adalah bagian tubuh yang penting dan sangat sensitif. Sangat dianjurkan untuk merawat mata dengan benar untuk mencegah terjadinya gangguan pada mata.

Berikut ini cara merawat mata dengan benar:

  • Jangan terlalu sering menyentuh mata dengan tangan. Hal ini dapat memindahkan bakteri dan kuman dari tangan ke mata.
  • Jangan menggosok mata terlalu keras dengan gerakan ke bawah dan berulang atau bolak-balik. Hal ini akan memicu kelopak mata bagian bawah cepat menurun.
  • Jika harus menggosok mata, lakukan secara lembut dari mata ke arah hidung.
  • Ketika bekerja menggunakan mata seperti saat membaca atau menggunakan komputer, istirahatkan mata setiap dua puluh menit sekali. Tatap objek yang jauh dan berwarna hijau selama 20 detik sebelum melanjutkan pekerjaan.

Jika diperlukan, gunakan air mata buatan terutama jika mata terasa kering dan perih. Terutama jika penggunaannya dikarenakan mata mengalami ektropion.

 

  1. Belliveau, Michel. 2021. Ectropion. https://eyewiki.aao.org/Ectropion. (Diakses pada 3 Desember 2021).
  2. National Health Service. 2020. Ectropion. https://www.nhs.uk/conditions/ectropion/. (Diakses pada 3 Desember 2021).
  3. Peitrangelo, Ann. 2020. Ectropion. https://www.healthline.com/health/ectropion. (Diakses pada 3 Desember 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi