Terbit: 27 August 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Pathological liar adalah ketika seseorang berbohong dengan membuat pernyataan palsu untuk menipu orang lain dengan sengaja; sering kali untuk keuntungan pribadi. Orang berbohong secara patologis akan berbohong secara kompulsif dan tanpa manfaat yang jelas untuk dirinya sendiri. Simak penjelasan mengenai gejala hingga cara menghadapinya dalam ulasan berikut.

Pathological Liar, Kebiasaan Berbohong Tanpa Alasan yang Jelas

Tanda Pathological Liar

Ciri utama dari kebohongan patologis adalah tidak memiliki motivasi yang jelas. Sering kali alasannya untuk menguntungkan diri sendiri atau menghindari situasi sosial yang memalukan atau membuat stres. Namun, kebohongan patologis terjadi tanpa alasan yang jelas dan tampaknya tidak menguntungkan individu tersebut.

Pembohong patologis bersifat kompulsif dan mungkin memulainya dari hal yang kecil. Kebohongan secara bertahap bisa menjadi lebih rumit dan dramatis, terutama untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Seorang pembohong sering kali menjadi rumit oleh sejumlah detail yang tidak perlu.

Namun, orang yang sering berbohong belum tentu pembohong patologis. Gejala yang paling membedakan dari pembohong patologis adalah tidak memiliki motivasi.

Oleh karena itu, seorang pembohong yang sering kali membesar-besarkan cerita untuk membuat dirinya lebih menarik perhatian atau secara konsisten berbohong untuk menutupi kesalahannnya, tidak mungkin berbohong secara patologis. Ini adalah motif yang jelas untuk mendahulukan kepentingan tertentu.

Kebohongan patologis mudah diketahui kebenarannya oleh orang lain, yang pada akhirnya bisa berbahaya bagi orang yang memberi tahu orang lain. Misalnya, seseorang dapat membuat tuduhan palsu atau klaim belebihan tentang masa lalu mereka yang mudah untuk diketahui orang lain.

Baca Juga: Waspadai Ciri-Ciri Orang Berbohong Menurut Psikologi

Penyebab Pathological Liar

Penyebab kondisi ini tidak diketahui dengan pasti karena belum banyak penelitian di bidang ini. Tidak jelas apakah kebohongan patologis adalah gejala dari kondisi lain atau mungkin kondisi itu sendiri. Misalnya, kebohongan kompulsif adalah ciri dari beberapa kondisi lain, seperti gangguan buatan dan gangguan kepribadian.

Berikut ini yang mungkin menjadi penyebab pathological liar:

1. Gangguan Buatan

Gangguan buatan atau terkadang disebut sindrom Munchausen, adalah kondisi di mana seseorang bertindak seolah-olah sakit secara fisik atau mental padahal sebenarnya tidak.

Sindrom Munchausen dengan proxy adalah ketika seseorang berbohong tentang orang lain yang menderita penyakit. Kondisi ini paling sering terjadi pada ibu, yang berpura-pura sakit pada anaknya dan berbohong kepada dokter tentang kondisinya.

Meskipun penyebab gangguan buatan tidak diketahui, tetapi ada teori yang mungkinmenjadi pemucunya, meliputi:

  • Pelecehan atau penelantaran masa kecil.
  • Tingkat percaya diri yang rendah.
  • Memiliki gangguan kepribadian.
  • Penyebab biologis atau genetik.
  • Penyalahgunaan zat.
  • Depresi.

2. Gangguan Kepribadian

Kebohongan patologis kemungkinan gejala gangguan kepribadian tertentu, ini termasuk:

  • Borderline personality disorder (BPD). Ini adalah kondisi yang membuat seseorang sulit mengatur emosinya. Orang dengan BPD mengalami perubahan suasana hati (mood) yang parah, merasakan ketidakstabilan dan perasaan tidak aman yang berlebih, dan tidak memiliki rasa yang stabil.
  • Narcissistic personality disorder (NPD). Ciri-ciri NPD berupa fantasi yang sangat penting, kebutuhan kekaguman, dan perlakuan khusus. Kebohongan patologis mungkin (secara teori) terjadi pada orang dengan APD, mereka yang memiliki kondisi ini sering kali berbohong untuk keuntungan atau kesenangan pribadi.
  • Antisocial personality disorder (APD). Seseorang dengan BPD atau NPD mungkin berbohong guna mengubah kenyataan menjadi sesuatu yang sesuai dengan emosinya, bukan fakta. Gangguan kepribadian ini menyebabkan tantangan yang signifikan dengan hubungan interpersonal.

3. Frontotemporal Dementia

Tanda-tanda kebohongan patologis menunjukan bahwa pola perilakunya mirip dengan yang terjadi pada frontotemporal demensia. Ini adalah bentuk demensia yang memengaruhi area frontal dan temporal otak, dan menyebabkan perubahan perilaku dan bahasa.

Perubahan tersebut dapat mencakup perilaku sosial yang tidak pantas, kurang empati, kehilangan wawasan perilaku orang lain dan diri sendiri, perubahan preferensi makanan, perilaku kompulsif, mudah bosan, dan agitasi.

Diagnosis Pathological Liar

Dokter atau terapis mungkin mengenali perilaku kebohongan patologis sebagai tanda kondisi lain yang mendasari, seperti gangguan kepribadian atau gangguan buatan.

Kebohongan patologis termasuk gejala yang tumpang tindih, seperti berbohong kompulsif. Orang dengan kondisi ini juga menunjukkan tanda-tanda lain. Ada kemungkinan kebohongan patologis menjadi gejala khas, karena beberapa orang melakukan kebohongan patologis tanpa memiliki kondisi medis yang mendasarinya.

Olah karena itu, mungkin sulit bagi dokter untuk memastikan apakah seseorang melakukan kebohongan patologis karena tidak ada tes psikologis atau biologis untuk hal tersebut.

Guna mendiagnosis sebagian besar kondisi kesehatan mental, dokter mungkin menggunakan wawancara klinis. Jika seseorang tidak jujur tentang kebohongannya, mungkin dokter perlu berbicara dengan anggota keluarga atau teman untuk membantu mengetahui pola kebohongan patologis.

Baca Juga: Ripley Syndrome, Kondisi yang Membuat Seseorang Sering Berbohong

Cara Menghadapi dan Mengatasi Pathological Liar

Kebohongan patologis pada orang lain atau pasangan dapat menguji kepercayaan dalam suatu hubungan apa pun, hal ini menjadi sulit untuk memulai melakukan percakapan sederhana dengan orang tersebut. Lantas bagaimana mengatasinya?

Berikut ini beberapa langkah untuk membantu menangani percakapan dengan pathological liar:

  • Tetap sabar. Meskipun membuat Anda frustrasi, penting untuk tidak membiarkan amarah menguasai diri saat menghadapi seorang pembohong patologis. Sebaiknya sadilah suportif dan baik hati, tetapi tegas.
  • Mengharapkan penyakalan. Seseorang yang berbohong secara patologis mungkin cenderung untuk terlebih dahulu merespons dengan kebohongan. Jika Anda mengkonfrontasi mereka tentang kebohongannya, kemungkinan besar akan menyangkal. Mereka mungkin marah dan terkejut atas tuduhan padanya.
  • Ingatlah bahwa hal ini ini bukan tentang Anda. Mungkin sulit untuk tidak dibohongi secara pribadi, tetapi kebohongan patologis bukan tentang Anda. Orang tersebut mungkin terdorong oleh gangguan kepribadian yang mendasarinya, kecemasan, atau harga diri yang rendah.
  • Menjadi suportif. Ketika berbicara dengan seorang pembohong patologis tentang kebohongannya, ingatkan bahwa dia tidak perlu berusaha membuat Anda terkesan. Biarkan dia tahu bahwa Anda menghargai apa adanya.
  • Sarankan bantuan medis. Tanpa menghakimi atau mempermalukan, cobalah sarankan agar pembohong patologis mempertimbangkan untuk mendapatkan bantuan profesional dan beri tahu bahwa saran Anda tulus terhadap mereka.
  • Obat. Perawatannya tergantung pada apakah kebohongan patologis seseorang merupakan gejala dari kondisi kejiwaan yang mendasarinya atau tidak. Adapun perawatannya mencakup psikoterapi dan mungkin juga termasuk pengobatan untuk masalah lain yang mungkin memicu perilaku tersebut, seperti obat untuk mengobati kecemasan atau depresi.

 

  1. Anonim. 2020. What to Know About Pathological Liars. https://www.webmd.com/mental-health/what-to-know-pathological-liars (Diakses pada 27 Agustus 2021)
  2. Kandola, Aaron. 2019. What to know about pathological liars. https://www.medicalnewstoday.com/articles/pathological-liars (Diakses pada 27 Agustus 2021)
  3. Santos-Longhurst, Adrienne. 2018. How Do I Cope with Someone Being a Pathological Liar?. https://www.healthline.com/health/pathological-liar (Diakses pada 27 Agustus 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi