Terbit: 8 November 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Jenis-jenis trauma terbentuk karena berbagai penyebab yang mendasari, misalnya bullying hingga pelecehan seksual. Masalah psikologis ini dapat mengganggu kehidupan penderitanya. Pahami jenis trauma psikologis agar lebih menyadari dampaknya dan melakukan penanganan sejak dini.

10 Jenis Trauma yang Umum Terjadi pada Anak hingga Dewasa

Apa itu Trauma?

Secara medis, trauma adalah suatu benturan atau pajanan terhadap fisik atau psikis seseorang. Dalam artikel ini, yang dibahas adalah trauma psikis. 

Trauma  psikis adalah respons terhadap suatu peristiwa yang menurut seseorang sangat menegangkan. Trauma ini bisa muncul secara acak sepanjang hidup seseorang dan dapat menimbulkan banyak efek terhadap fisik dan emosional. Salah satu akibat trauma yang paling sering terjadi adalah gangguan stres pascatrauma (PTSD), yang muncul dengan serangkaian gejala tersendiri.

Jenis-Jenis Trauma Psikologis

Orang yang mengalami peristiwa sangat menegangkan berisiko mengalami kesulitan untuk kembali ke keadaan pikiran normal. Dalam beberapa kasus, penderitanya mengembangkan gangguan kesehatan mental yang terkait pengalaman tersebut. Ada berbagai peristiwa traumatis atau bentuk trauma yang dapat dialami oleh anak-anak dan remaja.

Berikut ini jenis-jenis penyebab trauma:

1. Bullying

Bullying alias perundungan adalah tindakan disengaja yang dapat menimbulkan kerugian sosial, emosional, fisik, atau psikologis kepada seseorang yang sering dianggap lemah.

Perundungan biasanya terjadi berulang kali dan merupakan bentuk sikap dan pelecehan yang menghambat seseorang menikmati kehidupan, pembelajaran, bebas stres, atau lingkungan kerja yang aman.

Bullying sangat memengaruhi citra diri anak atau remaja, interaksi sosial, atau prestasi di sekolah, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, penggunaan obat-obatan terlarang, atau bahkan pikiran dan perilaku untuk bunuh diri.

2. Kekerasan komunitas

Ini adalah jenis trauma akibat kekerasan komunitas, adalah paparan tindakan kekerasan interpersonal yang disengaja di tempat umum oleh orang yang tidak memiliki hubungan dekat dengan korban.

Jenis umum kekerasan komunitas yang memengaruhi remaja termasuk konflik individu dan kelompok, misalnya intimidasi atau perkelahian di antara geng dan kelompok lain,

3. Trauma kompleks

Trauma kompleks adalah hasil dari paparan berbagai peristiwa atau pengalaman traumatis. Peristiwa biasanya dalam konteks hubungan interpersonal (antara orang).

Trauma kompleks sering kali memberikan dampak yang parah pada pikiran orang tersebut. Ini dapat dilihat pada seseorang yang telah menjadi korban pelecehan masa kanak-kanak, penelantaran, kekerasan dalam rumah tangga, perselisihan keluarga, dan situasi berulang lainnya. hal ini memengaruhi kesehatan, hubungan, dan prestasi di tempat kerja atau sekolah.

4. Trauma anak sejak dini

Trauma anak usia dini biasanya mengacu pada pengalaman traumatis yang terjadi pada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Karena reaksi bayi dan anak kecil mungkin berbeda dari anak yang lebih besar, dan karena mereka mungkin tidak mengungkapkan reaksinya terhadap peristiwa yang mengancam atau berbahaya, kebanyakan orang berasumsi bahwa usia muda mencegah anak-anak dari dampak pengalaman traumatis.

Salah satu dari jenis-jenis trauma ini merupakan akibat dari kekerasan yang disengaja (seperti kekerasan fisik atau seksual pada anak atau kekerasan dalam rumah tangga) atau akibat dari bencana alam, kecelakaan, atau perang. Anak kecil mungkin juga mengalami stres traumatis sebagai respons terhadap prosedur medis yang menyakitkan atau kehilangan orang tua secara tiba-tiba.

Baca Juga: 13 Cara Menghilangkan Trauma (No. 8 Paling Efektif)

5. Bencana

Peristiwa bencana dapat menyebabkan berbagai kesulitan bagi anak-anak dan keluarga, termasuk pindah tempat tinggal, kehilangan rumah dan harta benda pribadi, perubahan di sekolah, kesulitan ekonomi, kehilangan dukungan komunitas dan sosial, dan bahkan cedera atau kematian orang yang Anda sayangi.

Bencana alam termasuk angin topan, gempa bumi, tornado, kebakaran hutan, tsunami, dan banjir, kekeringan, dan panas ekstrem.

6. Kekerasan fisik

Kekerasan fisik adalah salah satu bentuk penganiayaan anak yang paling sering terjadi. Secara luas, kekerasan fisik terjadi ketika orang tua atau pengasuh melakukan tindakan yang mengakibatkan cedera fisik pada anak atau remaja, seperti luka, bekas luka, memar, keseleo otot, atau patah tulang, bahkan jika cedera itu terjadi secara tidak disengaja.

7. Pelecehan seksual

Jenis trauma psikologis dapat terjadi akibat pelecehan seksual. Pelecehan seksual anak adalah setiap interaksi antara anak dengan orang dewasa di mana anak digunakan untuk rangsangan seksual pelaku. Pelecehan seksual mencakup perilaku menyentuh dan tidak menyentuh.

Perilaku tidak menyentuh mencakup voyeurisme (mencoba melihat tubuh anak telanjang), eksibisionisme, atau mengekspos anak ke pornografi. Anak-anak dari segala usia, ras, etnis, dan latar belakang ekonomi dapat mengalami pelecehan seksual. Pelecehan seksual anak memengaruhi baik anak perempuan maupun anak laki-laki.

8. Trauma medis

Stres traumatis medis pada anak mengacu pada serangkaian respons psikologis dan fisiologis anak-anak dan keluarganya terhadap rasa sakit, cedera, penyakit serius, prosedur medis, dan riwayat perawatan invasif atau menakutkan. Jenis trauma ini dapat terjadi sebagai respons terhadap satu atau beberapa peristiwa medis.

Baca Juga: Terapi Regresi untuk Sembuhkan Trauma: Teknik, Jenis, dan Efikasinya

9. Kekerasan dalam rumah tangga

Intimate Partner Violence (IPV) atau kekerasan dalam rumah tangga, terjadi ketika seseorang dengan sengaja menyebabkan penderitaan atau mengancam menyakiti pasangan di masa lalu atau saat ini. Sementara pelecehan sering kali terjadi sebagai pola perilaku pengendalian dan pemaksaan.

Siasat yang digunakan dalam IPV dapat bersifat fisik, seksual, keuangan, verbal, atau emosional terhadap pasangan. Individu juga mungkin mengalami penguntitan (stalking), teror, menyalahkan, sakit hati, penghinaan, manipulasi, dan pengucilan yang disengaja dari dukungan sosial dan keluarga.

IPV bervariasi dalam frekuensi dan tingkat keparahan. Anak-anak biasanya menjadi korban IPV yang tersembunyi atau diam, dan beberapa terluka secara langsung, sementara yang lain menjadi saksi yang ketakutan. Anak-anak yang terpapar IPV lebih mungkin juga mengalami pelecehan emosional, penelantaran, kekerasan fisik, dan kekerasan komunitas.

10. Perdagangan seks

Perdagangan seks anak adalah tindakan kejahatan yang melibatkan pemberian atau penerimaan sesuatu yang berharga, misalnya uang, tempat tinggal, makanan, pakaian, obat-obatan, dan lainnya.

Perdagangan seks telah dialami anak-anak dari segala usia, ras, dan keadaan sosial ekonomi dan terjadi di masyarakat perkotaan, pinggiran kota, dan pedesaan.

Itulah jenis-jenis trauma psikologis hingga fisik yang dapat terjadi berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Bila mengalami salah satu jenis trauma dengan gejala yang rumit, cerita pada orang yang Anda percaya dan segera konsultasi ke profesional kesehatan mental. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2021. The 5 Types of Trauma. https://www.silverpinestreatmentcenter.com/addiction-blog/the-5-types-of-trauma/. (Diakses pada 8 November 2021)
  2. Anonim. Trauma Types. https://www.nctsn.org/what-is-child-trauma/trauma-types. (Diakses pada 8 November 2021)
  3. Allarakha, Shaziya. What Are the 3 Types of Trauma?. https://www.medicinenet.com/what_are_the_3_types_of_trauma/article.htm (Diakses pada 8 November 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi