Terbit: 18 September 2012 | Diperbarui: 22 February 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kanker adrenal adalah jenis kanker yang terbentuk atau menjalar ke kelenjar adrenal yang tidak jelas apa penyebabnya. Selengkapnya simak gejala, penyebab, hingga pengobatannya di bawah ini!

Kanker Adrenal: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Kanker Adrenal?

Kanker adrenal adalah kanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal terbentuk atau menjalar ke kelenjar adrenal. Tubuh memiliki dua kelenjar adrenal, yaitu terletak di atas kedua ginjal.

Kanker adrenal biasanya terjadi di lapisan terluar kelenjar atau korteks adrenal. Ini biasanya muncul sebagai tumor.

Tumor kanker kelenjar adrenal disebut sebagai karsinoma kortikal adrenal. Sedangkan tumor non-kanker kelenjar adrenal disebut adenoma jinak.

Gejala Kanker Adrenal

Gejala kanker adrenal dapat disebabkan oleh kelebihan produksi hormon. Ini biasanya androgen, estrogen, kortisol, dan aldosteron. Gejalanya juga dapat timbul dari tumor besar yang menekan organ tubuh.

Gejala produksi androgen atau estrogen yang berlebihan lebih mudah dilihat pada anak-anak daripada orang dewasa karena perubahan fisik lebih aktif dan terlihat selama masa pubertas.

Berikut ini beberapa gejala kanker adrenal pada anak-anak, di antaranya:

  • Pertumbuhan rambut kemaluan, ketiak, dan wajah yang berlebihan.
  • Penis yang membesar.
  • Klitoris yang membesar.
  • Payudara membesar pada anak laki-laki.
  • Pubertas dini pada anak perempuan.

Wanita dengan tumor yang menyebabkan peningkatan androgen mungkin memiliki pertumbuhan rambut di wajah atau suara berat. Pria dengan tumor yang menyebabkan peningkatan estrogen mungkin mengalami pembesaran payudara atau nyeri payudara.

Mendiagnosis tumor menjadi lebih sulit bagi wanita dengan kelebihan estrogen dan pria dengan kelebihan androgen. Gejala kanker adrenal yang menghasilkan kortisol dan aldosteron berlebih pada orang dewasa, meliputi:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Gula darah tinggi.
  • Penambahan berat badan.
  • Menstruasi tidak teratur.
  • Mudah memar.
  • Depresi
  • Sering buang air kecil.
  • Kram otot.

Kapan Harus ke Dokter?

Dokter akan memberitahu Anda tentang kapan harus meneleponnya. Anda mungkin diminta untuk menelepon jika memiliki hal-hal berikut ini:

  • Gejala baru atau gejala yang semakin parah.
  • Tanda-tanda infeksi, seperti demam.
  • Efek samping pengobatan yang memengaruhi fungsi harian atau tidak membaik dengan pengobatan.

Tanyakan kepada dokter Anda tentang tanda-tanda apa yang harus diperhatikan, dan kapan harus menelepon dokter. Ketahui pula cara mendapatkan bantuan dokter setelah jam kerja dan di akhir pekan serta hari libur.

Baca Juga: Kanker: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Penyebab Kanker Adrenal

Tidak jelas apa yang menjadi penyebab kanker adrenal. Namun, kanker ini terbentuk terjadi  perubahan (mutasi) pada DNA sel kelenjar adrenal.

DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Mutasi dapat memberi tahu sel untuk berkembang secara tak terkendali dan terus hidup ketika sel sehat akan mati.

Ketika itu terjadi, sel-sel abnormal menjadi menumpuk dan membentuk tumor. Sel tumor rentan pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh yang lain.

Faktor Risiko Kanker Adrenal

Kanker adrenal cenderung terjadi pada orang dengan sindrom bawaan yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu. Sindrom bawaan ini termasuk:

  • Sindrom Beckwith-Wiedemann.
  • Kompleks Karney.
  • Sindrom Lynch.
  • Sindrom Li-Fraumeni.
  • Neoplasia endokrin multipel, tipe 1 (MEN 1).

Jenis Kanker Adrenal

Tumor adrenal yang bersifat kanker disebut ganas. Itu artinya bukan kanker jinak. Nama jenis kanker didasarkan pada tempat tumor memulai. Jenis kanker adrenal ini berikut di antaranya:

  • Karsinoma adrenokortikal. Jeni ini dimulai di lapisan luar, atau korteks, kelenjar adrenal. Sebagian besar tumor ini berfungsi, yang berarti membuat hormon.
  • Malignant adrenal pheochromocytoma. Tumor yang dimulai di tengah atau medula. Janis ini termasuk sangat jarang terjadi.
  • Neuroblastoma. Jenis ini juga dapat dimulai di medula, biasanya terjadi pada anak-anak.
  • Malignant paraganglioma. Tumor yang tumbuh di dalam atau di luar kelenjar adrenal.
  • Adenoma. Ini dapat menghasilkan kortisol ekstra, yang mengarah ke kondisi yang disebut sindrom Cushing.

Diagnosis Kanker Adrenal

Tes dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis kanker adrenal pada pasien, berikut di antaranya:

1. Tes Darah dan Urine

Tes laboratorium darah dan urine  dapat mengungkapkan tingkat hormon tidak biasa yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Ini termasuk kortisol, aldosteron, dan androgen.

2. Tes pencitraan

Dokter mungkin merekomendasikan pemindaian CT scan, MRI, atau tomografi emisi positron (PET) untuk lebih memahami pertumbuhan apa pun pada kelenjar adrenal. Ini untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke area lain di tubuh, seperti paru-paru atau hati.

3. Analisis Laboratorium Kelenjar Adrenal

Jika dokter mencurigai pasien menderita kanker adrenal, mungkin akan merekomendasikan pengangkatan kelenjar adrenal yang terkena.

Kelenjar tersebut dianalisis di laboratorium oleh dokter (ahli patologi). Analisis ini dapat memastikan apakah Anda menderita kanker dan jenis sel apa yang terlibat.

Baca Juga: Penyakit Ginjal Polikistik: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, Pencegahan, dll

Pengobatan Kanker Adrenal

Perawatan untuk kanker ini biasanya dilakukan operasi atau pembedahan untuk mengangkat semua kanker. Perawatan lain mungkin digunakan untuk mencegah kanker kambuh atau jika operasi bukanlah pilihan yang efektif.

Berikut ini adalah beberapa pengobatan untuk kanker adrenal, antara lain:

1. Operasi

Tujuan operasi adalah untuk mengangkat seluruh kanker adrenal. Guna mencapainya, dokter harus mengangkat semua kelenjar adrenal yang terkena (adrenalektomi).

Jika dokter bedah menemukan bukti bahwa kanker telah menyebar ke struktur terdekat, seperti hati atau ginjal, sebagian atau seluruh organ tersebut mungkin juga akan diangkat selama operasi.

2. Obat untuk Mengurangi Risiko Kekambuhan

Dokter biasanya meresepkan obat yang disebut mitotane (Lysodren), yang bekerja menghalangi kelenjar adrenal membuat hormon. Obat ini  juga bekerja untuk menghancurkan sel kanker.

Dokter mungkin merekomendasikan obat ini setelah menjalani operasi jika ada risiko tumor dapat kembali.

3. Terapi Radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar energi berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton, untuk membunuh sel kanker.

Terapi radiasi terkadang digunakan setelah tindakan operasi kanker adrenal untuk membunuh sel yang mungkin tersisa. Terapi ini juga membantu mengurangi rasa sakit dan gejala kanker lainnya yang telah menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tulang.

4. Kemoterapi

Kemoterapi adalah perawatan dengan obat yang menggunakan bahan kimia untuk membunuh sel kanker. Untuk kanker adrenal yang tidak dapat diangkat dengan operasi atau yang kembali setelah perawatan awal, kemoterapi bisa menjadi pilihan untuk memperlambat perkembangan kanker.

Apakah Kanker Adrenal Bisa Dicegah?

Para peneliti belum mengetahui bagaimana cara mencegah kanker adrenal. Hal ini karena tidak ada faktor risiko yang dapat dicegah, dan tidak mungkin untuk mencegah penyakit ini.

 

  1. Anonim. 2022. Adrenal cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/adrenal-cancer/symptoms-causes/syc-20351026 (Diakses pada 22 November 2023)
  2. Anonim. 2022. Adrenal Cancer. https://www.webmd.com/cancer/adrenal-cancer (Diakses pada 22 November 2023)
  3. Anonim. Tanpa tahun. Adrenal Cancer: Overview. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=35&contentid=FAQAdrenalCancer (Diakses pada 22 November 2023)
  4. Johnson, Shannon. 2018. Everything you need to know about adrenal cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323597 (Diakses pada 22 November 2023)
  5. Wint, Carmella. 2018. Adrenal Cancer. https://www.healthline.com/health/adrenal-cancer#outlook (Diakses pada 22 November 2023)


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi