Retinoblastoma adalah jenis kanker mata langka yang dapat menyerang anak-anak dan biasanya di bawah usia 5 tahun. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatainya di bawah ini.
Apa itu Retinoblastoma?
Retinoblastoma adalah kanker mata yang dimulai pada retina. Retina adalah lapisan tipis di bagian belakang bola mata yang sensitif terhadap cahaya.
Setelah itu, lapisan tipis ini mengirimkan sinyal melalui saraf optik ke otak, di mana sinyal ini ditafsirkan sebagai gambar.
Retinoblastoma terjadi ketika sel-sel saraf di retina tumbuh dalam ukuran dan jumlah yang tidak terkendali. Sel-sel tersebut bisa menyebar di mata dan area sekitarnya, bahkan sel bisa menyebar ke otak hingga tulang belakang.
Jenis kanker mata yang langka ini paling sering terjadi pada anak-anak dan bisa terjadi pada satu atau kedua mata.
Gejala Retinoblastoma
Dikarenakan penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak, maka peran orang tua menjadi penting untuk melihat gejala yang muncul. Berikut adalah tanda-tanda yang harus Anda perhatikan, antara lain:
- Warna putih di tengah lingkaran mata (pupil) muncul ketika terkena cahaya flash.
- Mata tidak fokus, terlihat menatap ke arah yang berbeda.
- Mata merah.
- Mata bengkak.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Meski jenis kanker mata ini adalah sesuatu yang jarang terjadi, namun jika Anda melihat perubahan pada mata anak yang membuat Anda khawatir, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan mengeksplorasi kondisi mata yang lebih umum lainnya terlebih dahulu.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, tanyakan pada dokter kapan anak harus mulai menjalani pemeriksaan untuk melihat tanda penyakit ini.
Baca Juga: Mata Malas: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
Penyebab Retinoblastoma
Kondisi ini terjadi ketika sel-sel saraf di retina mengalami mutasi genetik. Mutasi ini menyebabkan sel terus tumbuh dan bertambah banyak sehingga menyebabkan sel yang sehat mati.
Massa sel yang terakumulasi ini membentuk tumor. Pada sebagian besar kasus, tidak jelas apa yang menyebabkan mutasi genetik sehingga menyebabkan kondisi ini.
Faktor Risiko
Mutasi gen yang meningkatkan risiko penyakit ini dan kanker lainnya dapat diturunkan dari orang tua ke anak.
Retinoblastoma turunan ditularkan dari orang tua ke anak dalam pola autosom dominan, yang berarti hanya satu orang tua yang membutuhkan satu salinan gen bermutasi untuk meneruskan peningkatan risiko penyakit ini pada anak.
Jika satu orang tua membawa gen bermutasi, setiap anak memiliki peluang 50 persen untuk mewarisi gen tersebut.
Anak-anak dengan bentuk retinoblastoma yang diwariskan cenderung mengembangkan penyakit ini pada usia lebih dini. Retinoblastoma turunan juga cenderung terjadi pada kedua mata, dibandingkan dengan hanya satu mata.
Meski risiko penyakit ini jauh lebih tinggi pada anak dengan orang tua yang memiliki retinoblastoma bawaan (diwariskan), pada sebagian besar kasus, seorang anak yang memiliki retinoblastoma tidak memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini.
Selain faktor keturunan, penyakit ini umumnya didiagnosis pada anak yang berusia di bawah usia 3 tahun dan sering menyebabkan tumor pada kedua mata.
Kebanyakan, retinoblastoma bawaan bisa ditemukan selama tahun pertama kehidupan, sedangkan kondisi yang tidak diwariskan cenderung didiagnosis pada anak usia 1 dan 2 tahun. Penyakit ini jarang terjadi pada anak setelah usia 6 tahun.
Baca Juga: 9 Penyebab Kanker Mata dan Ciri-Cirinya yang Perlu Anda Kenali!
Diagnosis Retinoblastoma
Berikut ini adalah beberapa tes yang mungkin disarankan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit ini, di antaranya:
-
Tes Mata
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menyebabkan munculnya gejala. Agar pemeriksaan berjalan lancar, dokter dapat merekomendasikan penggunaan anestesi supaya anak tetap tenang.
-
Tes Pencitraan
Tes ini dapat membantu dokter menentukan apakah penyakit ini telah berkembang memengaruhi struktur lain di sekitar mata. Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah ultrasound, CT scan, dan MRI.
Pengobatan Retinoblastoma
Perawatan untuk kondisi tergantung pada ukuran dan lokasi tumor, apakah kanker telah menyebar ke area selain mata, serta kesehatan anak secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, di antaranya:
-
Kemoterapi
Kemoterapi adalah perawatan dengan menggunakan obat-obatan. Kemoterapi dapat membantu mengecilkan tumor sehingga pengobatan lain dapat digunakan untuk mengobati sel-sel kanker yang tersisa. Pengobatan ini juga dapat digunakan untuk mengobati kanker yang telah menyebar di luar bola mata.
-
Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar cahaya untuk membunuh sel kanker. Dalam beberapa kasus, zat radioaktif ditempatkan di tumor atau di sekitarnya untuk membunuh sel tumor.
Dalam kasus lain, radiasi diterapkan pada tumor dari luar tubuh. Sebuah mesin besar memancarkan sinar yang ditargetkan pada tumor.
-
Terapi Laser
Terapi ini dapat digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah yang memberi makan tumor dan membunuh sel-sel kanker. Terapi pengobatan ini menggunakan sinar cahaya untuk menghancurkan jaringan abnormal di tubuh.
-
Cold Treatment (Cryotherapy)
Zat yang sangat dingin (seperti nitrogen cair) digunakan untuk membekukan sel kanker. Setelah sel membeku, substansi dihilangkan dan sel-sel mencair. Proses pembekuan dan pencairan ini diulangi beberapa kali untuk membunuh sel kanker.
-
Heat Treatment (Thermotherapy)
Panas yang ekstrem dari terapi ini ditargetkan untuk membunuh sel kanker. Selain itu, terapi ini efektif untuk mengurangi nyeri yang berhubungan dengan ketegangan otot atau berbagai jenis nyeri yang lain.
-
Pembedahan (Enukleasi)
Prosedur operasi dilakukan jika kondisi sudah parah dan tidak ada pilihan lain. Prosedur pengangkatan bola mata dapat membantu mencegah kanker menyebar ke area lain dari tubuh.
Mata yang dihilangkan mungkin akan membuat seseorang mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini 8 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak
Komplikasi Retinoblastoma
Anak-anak yang pernah mengalami kondisi ini memiliki risiko untuk kekambuhan kanker mata. Biasanya dokter akan menjadwalkan tes lanjutan untuk memeriksa perkembangan penyakit ini. Pada beberapa kasus, tes mata selama tahun pertama setelah perawatan masih diperlukan.
Selain itu, anak dengan bentuk retinoblastoma yang diwariskan memiliki peningkatan risiko terkena jenis kanker di bagian tubuh lainnya pada tahun-tahun setelah perawatan. Anak-anak dengan kondisi ini mungkin menjalani tes rutin untuk memeriksa kanker lainnya.
Pencegahan Retinoblastoma
Mengingat penyebab pasti penyakit ini belum diketahui dengan jelas, sehingga tidak ada cara yang terbukti ampuh untuk mencegahnya.
Sementara retinoblastoma yang diwariskan tidak mungkin dicegah, namun tes genetik memungkinkan keluarga untuk mengetahui anak mana yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit ini.
Jika dokter menentukan bahwa kondisi ini disebabkan oleh mutasi genetik yang diwariskan, keluarga Anda mungkin dirujuk ke konselor genetik.
- Anonim. Retinoblastoma. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/retinoblastoma/symptoms-causes/syc-20351008. (Diakses pada 8 Juli 2020).
- Anonim. Retinoblastoma. https://www.cancer.org/cancer/retinoblastoma.html. (Diakses pada 8 Juli 2020).
- Kierstan Boyd. Retinoblastoma. 2020. https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-retinoblastoma. (Diakses pada 8 Juli 2020).
- Langmaid, Stephanie. 2022. What Is Retinoblastoma?. https://www.webmd.com/cancer/what-is-retinoblastoma. (Diakses pada 9 Februari 2023)