Terbit: 5 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Periodontitis adalah infeksi gusi serius yang merusak gusi dan tulang rahang. Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan gigi tanggal dan komplikasi. Simak penjelasan selengkapnya mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatannya di bawah ini.

Periodontitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Periodontitis?

Periodontitis adalah infeksi serius atau peradangan pada gusi yang menyebabkan kerusakan jaringan lunak, gigi, dan tulang penyangga gigi.

Apabila dibiarkan tanpa pengobatan, tulang alveolar di sekitar gigi secara bertahap akan terkikis. Jika terjadi dalam jangka panjang, penyakit ini dapat menyebabkan gigi goyang atau gigi tanggal.

Peradangan pada penyangga gigi terjadi karena bakteri dan mikroorganisme lainnya yang menempel pada permukaan dan di sekitar gigi. Bakteri ini berlipat ganda, kemudian sistem kekebalan tubuh bereaksi yang kemudian menyebabkan peradangan.

Gejala Periodontitis

Perlu diketahui, gejala yang terjadi pada umumnya tergantung stadium penyakit. Meski begitu, beberapa gejala yang umum terjadi, antara lain:

  • Pembengkakan gusi.
  • Gusi berwarna kemerahan atau keunguan.
  • Gusi terasa nyeri bila disentuh.
  • Gusi berdarah saat menyikat gigi.
  • Penumpukan plak di gigi.
  • Resesi gingiva atau gusi turun, sehingga membuat gigi tampak lebih panjang dari normal.
  • Terbentuk kantong atau ruang yang berkembang di antara gigi dan gusi.
  • Nanah yang keluar dari area antara gigi dan gusi.
  • Jarak antara satu gigi dan gigi lainnya tampak renggang.
  • Bau mulut yang disebabkan oleh pembusukan sisa makanan pada kantong kuman.
  • Gigi goyang atau terasa lunak ketika disentuh.
  • Gigi tanggal.

Kapan Harus ke Dokter Gigi?

Jika muncul gejala, sesegera mungkin buat janji dengan dokter gigi. Semakin cepat mencari perawatan, akan semakin baik peluang untuk mengatasi kerusakan akibat periodontitis.

Penyebab Periodontitis

Periodontitis adalah kondisi yang bermula dari adanya plak pada gigi. Plak merupakan lapisan film lengket yang mengandung bakteri. Plak pada gigi merupakan sisa makanan yang mengandung pati dan gula yang akan berinteraksi dengan bakteri di dalam mulut.

Plak yang tertinggal di gigi lebih lama dari 2 atau 3 hari dapat mengeras di bawah garis gusi menjadi karang gigi (kalkulus). Tidak seperti plak, kalkulus lebih sulit dibersihkan dengan menyikat gigi.

Kalkulus sendiri dapat menjadi reservoir untuk bakteri. Penghilangan kalkulus dapat dilakukan dengan scaling yang dapat dilakukan oleh dokter gigi. Scaling merupakan tindakan untuk penghilangan karang gigi (kalkulus).

Selain itu, plak dan karang gigi yang menempel lama pada gigi akan menyebabkan kerusakan yang semakin parah. Awalnya, plak dan karang gigi hanya dapat mengiritasi gusi (gingiva), kondisi ini dikenal dengan gingivitis. Gingivitis adalah bentuk paling ringan dari penyakit periodontal.

Akan tetapi, peradangan yang berlangsung lama pada akhirnya menyebabkan terbentuknya kantong di antara gusi dan gigi yang mengandung plak, karang gigi, dan bakteri. Lama-kelamaan peradangan tersebut terus berlangsung dan berkembang hingga ke bawah jaringan gusi.

Infeksi yang terjadi ini menyebabkan kerusakan serta kehilangan jaringan dan tulang pendukung gigi. Jika terlalu banyak tulang pendukung gigi yang hancur, gigi dapat goyah dan kemudian gigi tanggal.

Jenis Periodontitis

Kondisi ini memiliki dua jenis: periodontitis kronis dan agresif. Berikut penjelasannya:

  • Periodontitis kronis. Radang gusi kronis ini merupakan jenis yang paling umum terjadi. Kondisi yang kronis sering kali terjadi pada sebagian besar orang dewasa, meskipun pada anak-anak juga mungkin terjadi.
  • Periodontitis agresif. Gangguan gusi ini biasanya dimulai pada masa anak-anak atau dewasa awal.

Diagnosis Periodontitis

Diagnosis yang biasanya dilakukan dokter adalah melakukan pemeriksaan klinis pada jaringan gusi dan melihat adakah gigi yang goyah.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan yang disebut periodontal probing; sebuah teknik yang digunakan untuk mengukur kedalaman kantung yang terbentuk di antara gusi dan gigi.

Kondisi kedalaman kantung bisa digunakan sebagai indikator mengenai seberapa parah kerusakan. Sementara pemeriksaan tambahan dengan pemeriksaan panoramik diperlukan untuk melihat tingkat kerusakan tulang yang disebabkan oleh periodontitis.

Baca Juga: 12 Cara Mengobati Gusi Bengkak secara Alami (Ampuh!)

Cara Mengobati Periodontitis

Pada dasarnya, perawatan tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Pengobatan bertujuan untuk membersihkan bakteri dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Berikut ini adalah pengobatan untuk periodontitis, di antaranya:

1. Menjaga Kebersihan Mulut

Dokter gigi akan memberi petunjuk tentang bagaimana cara mengurangi bakteri di mulut, termasuk menjaga kebersihan gigi dan gusi.

Dokter gigi akan memberi saran tentang cara menggunakan sikat gigi dan benang gigi yang benar, dan mungkin merekomendasikan produk kebersihan mulut lainnya seperti obat kumur.

Berikut ini tips untuk menjaga kesehatan gigi, meliputi:

  • Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
  • Pertimbangkan menggunakan sikat gigi elektrik, yang mungkin lebih efektif.
  • Melakukan flossing (benang gigi) setidaknya sekali sehari untuk menghilangkan plak di sela gigi.
  • Mengunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun.
  • Jangan merokok.

2. Root Planning

Root planing adalah tindakan untuk menghaluskan permukaan akar gigi dan mengecilkan penumpukan karang gigi. Tindakan ini juga dapat menghilangkan produk sampingan bakteri yang menyebabkan peradangan dan menunda penyembuhan atau perlekatan kembali gusi ke permukaan gigi.

3. Scaling

Scaling adalah tindakan untuk menghilangkan karang gigi dan bakteri dari permukaan gigi dan di bawah gusi. Tindakan ini dilakukan oleh dokter gigi dengan menggunakan instrumen, laser, atau perangkat ultrasonik.

4. Antibiotik

Obat antibiotik biasanya diresepkan oleh dokter untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut. Pastikan mengonsumsinya sesuai dengan anjuran dokter, karena mengonsumsi antibiotik sembarangan dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik.

Jika resistensi antibiotik terjadi, kondisi ini membuat infeksi sulit untuk diatasi karena bakteri yang menyebabkan infeksi sudah kebal terhadap obat.

5. Operasi

Dalam prosedur ini, dokter gigi atau dokter gigi spesialis periodonsia akan membuat sayatan kecil pada gusi sehingga bagian jaringan gusi dapat diangkat kembali. Tindakan ini akan memperlihatkan akar gigi untuk skala yang lebih efektif dan planning (penghalusan).

Karena periodontitis sering kali menyebabkan kerusakan tulang, oleh karenanya tulang pendukung gigi mungkin akan dibentuk ulang sebelum jaringan gusi dijahit kembali pada tempatnya. Prosedur tersebut umumnya membutuhkan 1-3 jam dan dilakukan dengan anestesi lokal.

Besarnya biaya operasi ini bervariasi. Sejumlah rumah sakit di Jakarta menetapkan biaya operasi periodontitis dimulai dari Rp 1.500.000 sampai Rp 4.000.000.

6. Cangkok Jaringan Lunak

Hilangnya jaringan gusi karena penyakit ini dapat membuat garis gusi turun. Kondisi ini membuat gigi tampak lebih panjang.

Penanganan yang umum dilakukan adalah dengan cangkok jaringan lunak (soft tissue grafts), yaitu mengambil sedikit jaringan dari langit-langit mulut atau membuat flap yang akan menutupi bagian gigi yang terbuka.

Prosedur ini dapat membantu mengurangi resesi gusi lebih lanjut. Menutup akar gigi yang terbuka dapat memungkinkan penampilan yang lebih baik secara estetik.

7. Cangkok Tulang

Prosedur cangkok tulang (bone grafting) dilakukan ketika periodontitis telah menghancurkan tulang sekitar akar gigi. Tulang yang akan dicangkokkan dapat berasal dari fragmen kecil dari tulang pasien sendiri atau tulang sintetik atau tulang dari pendonor.

Cangkok tulang dapat membantu mencegah hilangnya gigi. Hal tersebut juga dapat menyebabkan pertumbuhan tulang baru secara alami. Cangkok tulang dapat dilakukan selama masih dimungkinkan regenerasi jaringan.

8. Regenerasi Jaringan

Prosedur ini memungkinkan pertumbuhan kembali tulang yang telah hancur oleh bakteri. Dalam satu pendekatan, dokter gigi akan menempatkan sepotong kain khusus yang biokompatibel di antara tulang dan gigi.

Bahan tersebut akan mencegah jaringan yang tidak diinginkan memasuki daerah penyembuhan, memungkinkan tulang pengganti untuk tumbuh kembali.

9. Enamel Matrix Derivative

Teknik ini dilakukan dengan mengoleskan gel khusus ke akar gigi yang sakit. Gel tersebut mengandung protein yang sama dengan yang ditemukan dalam pembentukan enamel gigi. Ini akan merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan yang sehat.

Baca Juga: Penting! Inilah 6 Vitamin untuk Kesehatan Gigi dan Gusi

Komplikasi Periodontitis

Jika periodontitis tidak mendapatkan perawatan, struktur pendukung gigi, termasuk tulang rahan, kemungkinan bisa hancur. Gigi mungkin akan kendur dan tanggal atau perlu dicabut.

Komplikasi lain yang bisa terjadi, antara lain:

  • Abses yang menyakitkan.
  • Gigi renggang, yang kesulitan untuk makan.
  • Gusi surut dan terbukanya akar gigi.
  • Peningkatan risiko penyakit jantung, penyakit pernapasan, dan diabetes.
  • Peningkatan risiko komplikasi selama kehamilan, termasuk berat badan lahir rendah dan preeklamsia.

Cara Mencegah Periodontitis

Kondisi ini dapat dicegah dengan mengambil langkah-langkah berikut, antara lain:

  • Menyikat gigi dua kali sehari.
  • Melakukan flossing gigi secara teratur.
  • Melakukan pemeriksaan dan pembersihan gigi secara teratur.
  • Berhenti merokok jika Anda seorang perokok.

Penting untuk melakukan langkah-langkah agar efektif untuk terhindari dari infeksi gusi yang serius.

 

  1. Anonim. 2020. Periodontitis. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16620-periodontitis#prevention (Diakses pada 4 Oktober 2022)
  2. Anonim. 2020. Periodontitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/periodontitis/symptoms-causes/syc-20354473 (Diakses pada 4 Oktober 2022)
  3. Brazier, Yvette. 2022. What is periodontitis?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/24232 (Diakses pada 4 Oktober 2022)
  4. Cafasso, Jacquelyn. 2017. Periodontitis. https://www.healthline.com/health/periodontitis (Diakses pada 4 Oktober 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi