Penyebab gangguan pendengaran ditentukan dari beberapa kondisi tertentu, meliputi usia, penyakit, dan genetika. Tidak hanya itu, perkembangan perangkat teknologi modern juga berkontribusi terhadap menurunnya kualitas pendengaran.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat memicu terjadinya gangguan pendengaran, di antaranya:
- Usia lanjut
Faktor usia menjadi penyebab paling umum dari gangguan pendengaran. Satu dari tiga orang berusia 65-74 tahun memiliki beberapa tingkat gangguan pendengaran. Setelah usia 75 tahun, rasio gangguan pendengaran naik yaitu satu dari dua orang lanjut usia mengalami masalah pendengaran.
Para peneliti tidak sepenuhnya memahami mengapa kualitas pendengaran menurun terkait dengan usia. Bisa jadi, hal ini disebabkan oleh paparan yang dialami seumur hidup dan faktor perusak lainnya
- Kebisingan
Beberapa pekerjaan tertentu menghasilkan suara dengan tingkat kebisingan yang cukup tinggi. Data menunjukkan, bahwa 44% dari tukang kayu dan 48% dari tukang pipa melaporkan beberapa gangguan pendengaran. Pekerjaan lainnya dengan tingkat kebisingan yang tinggi termasuk militer, pertambangan, manufaktur, pertanian, dan transportasi.
Bahkan, seorang musisi yang secara harfiah membuat musik untuk telinga, juga berisiko untuk kehilangan pendengaran induksi (noise-induced hearing loss). Perlu beberapa waktu untuk mengenakan penutup telinga khusus untuk melindungi telinga ketika para musisi tersebut sedang bekerja. Penyumbat telinga memungkinkan mereka untuk mendengar musik tanpa merugikan telinga bagian dalam.
- Obat-obat tertentu
Lebih dari 200 obat-obatan dan bahan kimia memiliki riwayat yang dapat memicu gangguan pendengaran. Obat-obatan tersebut antara lain beberapa antibiotik, obat kemoterapi, aspirin, diuretik loop, obat yang digunakan untuk mengobati malaria, dan beberapa obat untuk disfungsi ereksi.
- Gangguan pendengaran tiba-tiba
Kehilangan pendengaran dengan cepat sebanyak 30 desibel atau lebih, bisa terjadi selama beberapa jam atau hari. Untuk diketahui, sebuah percakapan normal adalah 60 desibel. Data menunjukkan, 9 dari 10 kasus gangguan pendengaran mendadak hanya memengaruhi satu telinga. Dalam satu tahun, terdapat 4.000 kasus baru kehilangan pendengaran mendadak dan penyebabnya hanya dapat ditemukan pada 10-15 % kasus.
- Penyakit tertentu
Penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes, membuat telinga berisiko untuk tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup. Otosklerosis adalah penyakit tulang telinga tengah dan penyakit Ménière memengaruhi telinga bagian dalam. Keduanya dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
- Trauma
Terutama yang melibatkan patah tulang tengkorak atau tertusuk pada gendang telinga. Hal ini menempatkan telinga pada risiko serius untuk gangguan pendengaran.
- Infeksi
Kotoran telinga dapat memblok kanal telinga dan mengurangi pendengaran.