Terbit: 20 December 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Penyakit jengger ayam adalah salah satu jenis penyakit menular seksual. Penyakit ini dapat menyebabkan kanker pada kelamin. Selengkapnya kenali gejala, penyebab, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini!

Penyakit Jengger Ayam: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Apa Itu Penyakit Jengger Ayam?

Penyakit jengger ayam merupakan penyakit kelamin yang diderita baik oleh perempuan maupun lelaki. Jengger ayam dalam dunia medis disebut kondiloma akuminata atau kutil kelamin.

Penyakit jengger ayam disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Penyakit ini sangat mudah ditularkan melalui kontak seksual. Pada manusia, jengger ayam memiliki bentuk seperti kembang kol. Penyakit ini bisa menimbulkan perih dan rasa gatal di sekitar area jengger ayam.

Meskipun jengger ayam dapat menyerang siapa saja, tetapi perempuan lebih rentan terkena penyakit ini. Pada umumnya, penyakit kelamin wanita jengger ayam terjadi pada usia 15-30 tahun.

Jengger ayam pada wanita bisa dikenali dari perdarahan ketika melakukan hubungan seksual atau rasa gatal di sekitar area kelamin. Penyakit ini umumnya menyerang area leher rahim, kantong zakar, penis, kulit sekitar anus, vulva dan perineum. Bahkan, jengger ayam bisa terjadi di tenggorokan atau mulut karena aktivitas oral seks yang dilakukannya.

Gejala Jengger Ayam

Kutil kelamin ditularkan melalui aktivitas seksual, termasuk seks oral, vagina, dan anal. Anda mungkin tidak mulai mengembangkan kutil selama beberapa minggu atau bulan setelah infeksi.

Jengger ayam atau kutil kelamin tidak selalu dapat terlihat oleh mata. Penyakit ini mungkin terlihat sangat kecil dan berwarna kulit atau bahkan sedikit lebih gelap. Bagian atas pertumbuhannya mungkin menyerupai kembang kol dan mungkin terasa halus atau sedikit bergelombang saat disentuh.

Jengger ayam mungkin muncul sebagai sekumpulan kutil atau hanya satu kutil. Bagi laki-laki, jengger ayam dapat muncul di area berikut:

  • Penis.
  • Skrotum.
  • Paha.
  • Sekitar anus di bagian dalam.

Bagi perempuan, kutil ini mungkin muncul bagian tubuh berikut:

  • Vagina atau anus bagian dalam
  • Vagina atau anus bagian luar.
  • Serviks.

Jengger ayam juga dapat muncul di bibir, mulut, lidah, atau tenggorokan orang yang pernah melakukan kontak seksual oral dengan pengidap HPV. Meskipun Anda tidak dapat melihat kutil kelamin dengan mata telanjang, penyakit kelamin ini masih dapat menimbulkan gejala, antara lain:

  • Keputihan.
  • Gatal.
  • Pendarahan.
  • Sensasi seperti terbakar.

Jika penyakit kelamin ini menyebar atau membesar, kondisinya bisa membuat Anda merasa tidak nyaman atau bahkan menyakitkan.

Penyebab Penyakit Jengger Ayam

Beberapa jenis human papillomavirus (HPV) dapat menyebabkan penyakit jengger ayam. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit saat berhubungan seks. Strain HPV yang berbeda menyebabkan jenis kutil yang di bagian lain tubuh. 

Jengger ayam dengan menular melalui cara berikut:

  • Hubungan seksual, termasuk anal, vagina-penis, dan vagina-vagina.
  • Sentuhan genital, seperti kontak kulit ke kulit tanpa ejakulasi.
  • Memberikan seks oral kepada seseorang yang memiliki HPV atau jengger ayam.
  • Menerima seks oral dari seseorang yang memiliki HPV atau yang memiliki jengger ayam di mulut, bibir, atau lidahnya.

Seseorang juga dapat memiliki jenis HPV yang dapat menyebabkan penyakit jengger ayam tetapi tidak pernah benar-benar mengembangkan penyakit ini. Itu berarti seseorang dapat menularkan HPV ke pasangannya dan mereka dapat mengembangkan jengger ayam. 

Faktor Risiko Jengger Ayam

Setiap orang yang aktif melakukan hubungan seksual berisiko terkena HPV. Namun, kutil kelamin lebih sering terjadi pada orang yang melakukan praktik seksual tidak aman, meliputi:

  • Memiliki banyak pasangan seksual.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Berusia di bawah 30 tahun.
  • Perokok aktif.

Baca Juga: Infeksi HPV: Tanda, Penularan, dan Cara Mengatasi

Diagnosis Jengger Ayam

Dokter dapat mendiagnosis penyakit ini dengan melihatnya dan mungkin meminta dilakukan biopsi untuk memastikan penyakitnya. Biasanya jengger ayam lebih menantang untuk didiagnosis.

Dokter mungkin akan menggunakan tes berikut untuk mendiagnosis kutil kelamin, antara lain:

  • Pemeriksaan panggul. Pasien akan mendapatkan tes Pap sebagai bagian dari pemeriksaan panggul untuk memeriksa perubahan serviks yang disebabkan oleh kutil kelamin. Dokter juga dapat melakukan kolposkopi untuk memeriksa dan melakukan biopsi pada vagina dan leher rahim.
  • Tes anal. Dokter akan menggunakan alat yang disebut anoskop untuk melihat kutil kelamin di dalam anus pasien.

Jika Anda merasa memiliki kutil kelamin, sebaiknya segera hubungi dokter atau dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin. Juga beri tahu dokter jika Anda memiliki infeksi menular seksual lainnya tahi lalat atau kutil menyerupai kutil kelamin.

Pengobatan Jengger Ayam

Penting untuk diketahui bahwa setiap penderita jengger ayam membutuhkan perawatan yang berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahannya. Langkah terbaik hanya dapat dilakukan oleh dokter untuk menentukan jenis perawatan yang akan dilakukan.

Berikut ini adalah beberapa penanganan yang mungkin akan diberikan dokter untuk meredakan jengger ayam, di antaranya:

1. Obat Oles

Obat jengger ayam memiliki berbagai macam bentuk. Dari yang berbentuk cairan, krim atau gel. Ada yang bisa diterapkan sendiri, namun ada juga yang membutuhkan tenaga medis dalam penerapannya.

Beberapa obat itu antara lain:

  • Imiquimod. Obat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
  • Podofilox. Obat dioleskan pada kutil di bagian luar kelamin untuk menghentikan pertumbuhan sel jengger ayam.
  • Salep sinecatechins. Salep dioleskan pada area jengger ayam. Salep ini digunakan untuk jengger ayam di area kelamin atau yang ada di sekitar anus. Efek sampingnya adalah sensasi gatal, rasa nyeri, atau kulit kemerahan.

Meski begitu, terkadang obat-obatan seperti interferon dapat disuntikan langsung pada jengger ayam. Namun efektivitas interferon sebagai penanganan tambahan penyakit ini memerlukan penelitian lanjutan.

2. Operasi

Jika Anda memiliki jengger ayam yang ukurannya sudah besar atau tidak menunjukkan kondisi yang membaik saat pemberian obat-obatan, operasi adalah tindakan yang bisa diambil.

Tindakan operasi juga bisa dilakukan saat Anda sedang hamil. Hal ini berguna untuk menghindari efek samping penggunaan obat bagi janin.

Beberapa pilihan operasi jengger ayam, di antaranya:

  • Cryotherapy

Metode ini dilakukan dengan cara membekukan jengger ayam menggunakan cairan nitrogen. Perlu Anda ketahui, cara ini tidak hanya dilakukan sekali, namun harus dilakukan berkali-kali dan diganti dengan kulit baru. Saat menjalani terapi ini, hindari melakukan hubungan seksual.

  • Laser

Metode ini menggunakan energi laser untuk menghilangkan jengger ayam. Cara ini dilakukan dilakukan pada jengger ayam yang ada di kelamin, ukurannya yang besar atau area yang sulit dijangkau seperti anus. Laser biasanya menjadi pilihan terakhir jika berbagai metode lain tidak bekerja.

  • Eksisi Bedah

Metode ini biasa dilakukan oleh dokter dengan memotong jengger ayam menggunakan alat khusus. Sebelum dilakukan pemotongan, Anda harus mendapatkan anestesi. Usai pemotongan dilakukan, tindakan selanjutnya yang dilakukan dokter adalah menjahit area yang terinfeksi. Cara ini dilakukan saat sudah menjadi lesi yang berukuran besar dan tidak efektif dengan pengobatan lainnya.

  • Elektrokauter

Metode ini menggunakan arus listrik untuk menghilangkan jengger ayam. Cara ini biasanya digunakan untuk menghilangkan kutil di bagian anus dan vulva. Anda mungkin mengalami bengkak dan rasa sakit setelah prosedur usai dilakukan.

Pada akhirnya, meski jengger ayam bukanlah penyakit yang berbahaya, namun beberapa jenis virus HPV bisa menyebabkan kanker anus, penis, mulut, atau serviks. Jika Anda curiga terhadap gejala-gejala jengger ayam, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Komplikasi Jengger Ayam

Jengger ayam adalah jenis infeksi HPV yang berisiko rendah. Strain risiko yang tinggi seperti HPV 16 dan HPV 18 terlibat dalam sebagian besar kanker serviks. Ini juga dapat menyebabkan perubahan prakanker pada sel-sel serviks, yang disebut displasia.

Jenis HPV lainnya juga dapat menyebabkan kanker vulva, yang juga dapat menyebabkan penyakit berikut:

  • Kanker penis.
  • Kanker anus.
  • Kanker tenggorokan.
  • Kanker kerongkongan.

Baca Juga: Kanker Serviks: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Pencegahan Jengger Kelamain

Jika Anda aktif secara seksual, sebaiknya mengambil langkah-langkah berikut untuk melindungi diri dari tertular atau menyebarkan HPV, jengger ayam, dan IMS lainnya, meliputi:

  • Menggunakan kondom atau dental dam.
  • Dapatkan vaksin HPV.
  • Lakukan tes rutin dan pengobatan yang diperlukan untuk IMS.
  • Beri tahu pasangan seksual Anda jika memiliki HPV atau jengger ayam sehingga dapat dites dan diobati.
  • Sebaiknya memiliki satu pasangan seksual (monogami) atau batasi jumlah pasangan seksual Anda.
  • Jangan melakukan douche.

Itulah ulasan lengkap tentang penyakit jengger ayam baik pada pria maupun wanita. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2022. Genital Warts. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4209-genital-warts (Diakses pada 11 Agustus 2023)
  2. Brazier, Yvette. 2022. What to know about genital warts. https://www.medicalnewstoday.com/articles/155236 (Diakses pada 11 Agustus 2023)
  3. Nall, Rachel. 2023. Genital Warts. https://www.healthline.com/health/std/genital-warts (Diakses pada 11 Agustus 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi