Terbit: 27 November 2017 | Diperbarui: 6 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Evaluasi sleep apnea biasanya dimulai dengan mengambil riwayat medis yang rinci dan komprehensif. Kondisi medis lainnya (yang paling penting, penyakit jantung dan paru-paru), daftar lengkap obat-obatan, riwayat penggunaan narkoba dan alkohol, riwayat merokok, dan ulasan gejala yang berhubungan dengan sleep apnea biasanya akan ditanyakan dokter dan dijadikan catatan untuk riwayat pasien.

Sleep Apnea – Pemeriksaan Polisomnografi

Pemeriksaan fisik lengkap oleh dokter juga merupakan bagian penting dari evaluasi. Perhatian khusus dapat diberikan untuk pemeriksaan jantung dan paru-paru, berat badan dan tinggi badan, evaluasi lingkar leher, dan pemeriksaan rongga mulut, faring, amandel, dan hidung.

Anggota keluarga pasien dan pasangan tidur juga perlu ditanyai tentang pola tidur pasien, mendengkur, masalah pernapasan saat tidur, apakah ada sleep apnea saat tidur, dan gejala apnea tidur.

Polisomnografi adalah tes terbaik yang tersedia (uji baku standar emas) yang digunakan untuk mendiagnosis atau menyingkirkan sleep apnea. Berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik, jika dokter mencurigai sleep apnea, dia kemudian dapat merujuk pasien ke dokter spesialis untuk melakukan penelitian ini.

Polisomnografi (tes sleep apnea, sering disingkat PSG ) biasanya memerlukan menginap semalam di klinik atau rumah sakit yang dirancang untuk tujuan ini. Polisomnografi masih merupakan hal baru di Indonesia. Pasien akan terhubung ke monitor saat mereka tidur di malam hari. Beberapa parameter terdeteksi oleh monitor ini termasuk detak jantung, oksigenasi darah, laju pernapasan, elektrokardiogram (EKG atau monitor jantung), electroencephalogram (atau EEG, untuk memantau aktivitas otak dan tahap tidur), gerakan anggota tubuh, gerakan mata, dan aliran udara.

PSG juga memiliki beberapa tipe yang harus disesuaikan dengan kondisi setiap pasien. Tipe PSG digolongkan menjadi 4 tipe:

  • Tipe 1 – minimum terdiri dari 7 channels dalam laboratorium dengan diamati oleh tenaga khusus sepanjang malam
  • Tipe 2 – minimum terdiri dari 7 channels, tidak diawasi secara langsung seperti tipe pertama
  • Tipe 3 – portable sleep apnea testing yang lebih dikenal dengan sebutan perekaman kardio-respiratori, hanya terdiri dari perekaman nafas dan jantung
  • Tipe 4 – apnea screening, hanya merekam aliran udara di hidung dan kadar oksigen.
Sleep Apnea – Halaman Selanjutnya: 1 2 3 4 5 6 7 8

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi