Terbit: 3 September 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Leukositosis adalah kondisi ketika jumlah sel darah putih dalam darah lebih tinggi dari biasanya. Sel darah putih (leukosit) tinggi umumnya terjadi karena Anda sedang sakit atau pertanda bahwa tubuh sedang stres. Simak gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Leukositosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Leukositosis?

Leukositosis adalah ketika jumlah sel darah putih di dalam tubuh mengalami peningkatan. Tingginya sel darah putih dalam darah dapat mengindikasikan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja untuk menghancurkan infeksi atau benda asing dalam tubuh. Kondisi ini juga dapat mengindikasikan adanya keganasan (kanker) di sumsum tulang maupun di sel darah putih itu sendiri, atau dari organ tubuh lain dan bermetastasis ke darah jika sel darah putih meningkat berlipat-lipat.

Gejala Leukositosis

Setiap orang bisa memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung pada penyebab yang mendasarinya, namun terdapat gejala umum yang bisa dikenali, antara lain:

  • Demam
  • Mudah memar
  • Penurunan berat badan
  • Kulit terasa gatal
  • Muncul ruam sebagai akibat dari reaksi alergi pada kulit
  • Masalah pernapasan dan mengi akibat reaksi alergi pada paru-paru

Meski stres dan reaksi obat tertentu dapat menjadi tanda leukositosis, hal tersebut sering kali tidak menimbulkan gejala.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jumlah sel darah putih yang tinggi biasanya ditemukan saat dokter menyarankan untuk melakukan tes untuk membantu diagnosis kondisi yang sudah dialami. Gangguan ini jarang ditemukan secara kebetulan.

Jumlah sel darah putih yang tinggi, bersama dengan hasil dari tes lain, mungkin sudah mengindikasikan penyebab penyakit yang Anda alami.

Perlu diketahui juga, apabila jumlah sel darah putih dalam menjadi tinggi, hal itu membuat darah menjadi kental sehingga membuatnya tidak dapat mengalir dengan baik. Kondisi tersebut dapat menyebabkan:

  • Stroke
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan pernapasan
  • Pendarahan pada mulut, perut, usus, atau area tubuh lain yang tertutup mukosa

Kondisi yang jarang terjadi ini disebut sindrom hiperviskositas dan umumnya dialami oleh penderita leukemia. Namun ini adalah keadaan darurat sehingga harus mendapatkan penanganan dengan segera.

Penyebab Leukositosis

Kondisi ini biasanya terjadi sebagai respons terhadap kondisi tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan peningkatan sel darah putih, antara lain:

  • Infeksi
  • Imunosupresi (penurunan sistem kekebalan tubuh)
  • Obat-obat, seperti kortikosteroid dan epinephrine
  • Gangguan sumsum tulang
  • Kanker tertentu, seperti leukemia limfositik akut atau kronis
  • Peradangan
  • Cedera
  • Stres emosional
  • Stres fisik
  • Kehamilan
  • Merokok
  • Reaksi alergi
  • Olahraga berlebihan

Penyakit pernapasan tertentu, seperti batuk rejan atau tuberkulosis juga dapat menyebabkan peningkatan kadar sel darah putih.

Pada beberapa kasus, kadang-kadang tidak ada penyebab yang dapat diidentifikasi kenapa terjadi peningkatan sel darah putih, kondisi ini dikenal sebagai idiopathic hypereosinophilic syndrome. Saat seseorang terkena sindrom ini, gejala yang mungkin terjadi adalah:

  • Penurunan berat badan
  • Demam
  • Keringat di malam hari
  • Kelelahan
  • Batuk
  • Nyeri dada
  • Pembengkakan
  • Sakit perut
  • Ruam kulit
  • Kebingungan
  • Koma

Baca Juga: Kelainan Darah: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan

Diagnosis Leukositosis

Dalam keadaan normal dan tidak hamil, biasanya tubuh memiliki 4.000 sampai 11.000 leukosit per mikroliter darah. Jika lebih tinggi dari angka tersebut berarti Anda memiliki kadar sel darah putih yang tinggi. Sel darah putih (leukosit) sendiri diproduksi di sumsum tulang manusia.

Jumlah leukosit antara 50.000 sampai 100.000 per mikroliter biasanya menandakan ada infeksi yang sangat parah atau kanker. Jumlah sel darah putih lebih dari 100.000 paling sering terjadi dengan kanker darah dan sumsum tulang lainnya.

Terdapat tiga tes yang mungkin digunakan dokter untuk membantu menentukan mengapa sel darah putih lebih tinggi dari biasanya, di antaranya:

  • Complete blood count (CBC) with differential (tes darah lengkap). Tes ini umumnya dilakukan ketika sel darah putih lebih tinggi dari biasanya karena alasan yang tidak diketahui
  • Peripheral blood smear (tes apusan darah tepi). Tes ini dilakukan ketika neutrofilia atau limfositosis ditemukan. Tes ini juga diperlukan dokter untuk melihat berbagai jenis leukosit yang berbeda.
  • Bone marrow biopsy (biopsi sumsum tulang). Tes ini dapat memberi informasi pada dokter jika ada sel abnormal atau masalah dengan produksi dan pelepasan sel dari sumsum tulang.

Jenis Leukositosis

Pada dasarnya, kondisi ini diklasifikasikan menurut jenis leukosit yang meningkat. Kelima jenis tersebut adalah:

  • Neutrofilia. Ini adalah peningkatan sel darah putih yang disebut neutrofil. Ini adalah jenis leukosit yang paling umum, sekitar 40 sampai 60 persen dari leukosit.
  • Limfositosis. Sekitar 20 hingga 40 persen leukosit adalah limfosit. Peningkatan jumlah sel ini disebut limfositosis.
  • Monositosis. Ini adalah nama untuk jumlah monosit yang tinggi. Jenis sel ini hanya menghasilkan sekitar 2 hingga 8 persen dari sel darah merah. Monositosis jarang terjadi.
  • Eosinofilia. Ini berarti ada banyak sel yang disebut eosinofil dalam darah. Sel-sel ini membentuk sekitar 1 hingga 4 persen dari sel darah merah. Eosinofilia juga merupakan jenis yang tidak umum.
  • Basofilia. Ini adalah jenis sel darah putih tingkat tinggi yang disebut basofil. Jumlah sel-sel ini tidak banyak  dalam darah yaitu hanya 0,1 hingga 1 persen dari sel darah putih. Basofilia jarang terjadi.

Perlu diketahui juga, setiap jenis leukositosis cenderung dikaitkan dengan beberapa kondisi:

  • Neutrofilia dikaitkan dengan infeksi dan peradangan
  • Limfositosis berhubungan dengan infeksi virus dan leukemia
  • Monositosis dikaitkan dengan infeksi dan kanker tertentu
  • Eosinofilia dikaitkan dengan alergi dan parasit
  • Basofilia dikaitkan dengan leukemia

Pengobatan Leukositosis

Perawatan untuk kondisi ini pada dasarnya didasarkan pada apa yang menyebabkannya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Antibiotik untuk infeksi
  • Perawatan kondisi yang menyebabkan peradangan
  • Antihistamin dan inhaler untuk reaksi alergi
  • Kemoterapi, radiasi, dan terkadang transplantasi sel induk diperlukan untuk leukemia
  • Penggantian obat (apabila memungkinkan) jika penyebabnya adalah reaksi obat
  • Perawatan untuk mengatasi stres dan kecemasan

Pencegahan Leukositosis

Cara terbaik untuk mencegah kondisi ini adalah dengan menghindari atau mengurangi risiko dari hal-hal yang memicu peningkatan sel darah putih, termasuk:

  • Menjaga gaya hidup sehat, salah satunya yaitu rutin mencuci tangan untuk menghindari infeksi.
  • Menjauhi apa pun yang diketahui yang dapat memicu reaksi alergi.
  • Berhenti merokok untuk menghindari leukositosis terkait merokok dan menurunkan risiko kanker.
  • Minum obat sesuai petunjuk jika Anda sedang dirawat karena kondisi yang menyebabkan peradangan.
  • Mengendalikan stres yang dialami.

 

  1. Anonim. High white blood cell count. https://www.mayoclinic.org/symptoms/high-white-blood-cell-count/basics/causes/sym-20050611. (Diakses pada 3 September 2020).
  2. Moyer, Nancy. 2018. What Is Leukocytosis?. https://www.healthline.com/health/leukocytosis. (Diakses pada 3 September 2020).
  3. Smith, Lori. 2018. What to know about high white blood cell count. https://www.medicalnewstoday.com/articles/315133. (Diakses pada 3 September 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi