Kanker penis adalah jenis kanker langka yang terjadi ketika sel-sel kulit penis atau jaringan di dekatnya berkembang secara abnormal atau tidak terkendali. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, dan penanganan penyakit ini selengkapnya dalam ulasan berikut.
Gejala Kanker Penis
Kanker penis dapat berkembang di mana saja di sekitar penis, tetapi lebih sering menyerang bagian kulup penis (kulit yang menyelubungi kepala penis) atau bagian ujung penis (glans). Oleh karena itu, gejala kanker ini bisa muncul di lokasi yang terdampak.
Berikut adalah ciri-ciri kanker penis yang umum ditemui, antara lain:
- Luka atau benjolan di penis yang tidak sembuh setelah 4 minggu.
- Keluar cairan yang berbau.
- Ruam.
- Perdarahan dari penis atau bawah kulup.
- Penebalan pada kulit penis atau kulup.
- Perubahan pada warna kulit penis atau kulup.
Selain itu, beberapa gejala lain juga mungkin dirasakan, seperti:
- Adanya benjolan di selangkangan.
- Rasa lelah.
- Sakit perut.
- Nyeri pada tulang.
- Berat badan berkurang.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Dokter?
Segera periksakan kondisi ke dokter apabila telah mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas. Selain itu, keluhan yang dirasakan bisa saja menandakan gangguan kesehatan lain. Maka dari itu, pemeriksaan dilakukan sejak dini guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Baca Juga: 7 Penyebab Penis Keluar Nanah yang Patut Diwaspadai
Penyebab Kanker Penis
Hingga kini penyebab kanker penis belum diketahui dengan pasti. Namun, terdapat faktor-faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan peluang untuk mengalami penyakit ini, di antaranya:
1. Human Papillomavirus (HPV)
Jika Anda membawa HPV, Anda berisiko mengalami penyakit kanker penis. Beberapa jenis HPV bisa menyebabkan kutil kelamin.
Anda dapat tertular virus ini lewat berbagai cara, antara lain:
- Kontak antarkulit di area genital.
- Seks vagina, anal, atau oral.
- Berbagi alat atau mainan seks.
2. Usia
Jenis kanker ini jarang menyerang pria di bawah usia 40 tahun dan paling umum pada pria berusia di atas 50 tahun.
3. Merokok
Bahan kimia yang ditemukan dalam rokok dapat merusak sel-sel di penis. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan risiko kejadian kanker penis.
4. Menderita Fimosis
Fimosis adalah kondisi ketika kulup menempel pada kepala penis. Saat kulit kulup penis sulit ditarik, kemungkinan besar Anda akan terkena penyakit infeksi seperti balanitis.
Penting diketahui, infeksi yang berulang pada penis sering dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena beberapa jenis kanker penis.
5. Tidak Disunat
Tidak disunat dapat meningkatkan risiko kanker penis. Jika urine terperangkap dalam kulup dan tidak dibersihkan dengan baik, akhirnya penis akan mengalami infeksi. Pada akhirnya, kondisi ini bisa berkontribusi pada pertumbuhan sel kanker.
6. Pengobatan Psoriasis
Penderita psoriasis yang menjalani pengobatan berupa kombinasi obat-obatan dan terapi sinar ultraviolet lebih berisiko terkena kanker penis.
7. Daya Tahan Tubuh Lemah
Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat membuat tubuh lebih berisiko terhadap infeksi, termasuk kanker.
Diagnosis Kanker Penis
Langkah pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan gejala kanker penis dan menyarankan untuk melakukan tes-tes lainnya seperti:
1. Biopsi
Dokter akan mengambil sampel kecil jaringan dari lesi kulit pada penis. Tes lab akan dilakukan untuk memeriksa sel-sel kanker.
2. Tes Pencitraan
Tes pencitraan seperti sinar-X, CT scan, ultrasound, dan magnetic resonance imaging (MRI). Tes ini berguna untuk melihat tumor di dalam tubuh dan melihat tanda-tanda penyebaran kanker.
3. Sistoskopi
Jika hasil biopsi menunjukkan tanda-tanda kanker, dokter mungkin ingin melakukan sistoskopi untuk melihat apakah kanker telah menyebar.
Sistoskopi adalah prosedur yang melibatkan penggunaan alat yang disebut sistoskop. Sistoskop adalah tabung tipis dengan kamera kecil dan cahaya di ujungnya.
Baca Juga: 10 Jenis Kanker yang Paling Umum Terjadi pada Pria
Jenis Kanker Penis
Kanker ini terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan asal sel kanker, di antaranya:
- Melanoma: Kanker penis jenis ini pertama kali muncul pada sel kulit. Melanoma dapat menyebar lebih cepat sehingga dinilai lebih berbahaya daripada karsinoma sel skuamosa.
- Karsinoma sel skuamosa: Jenis kanker ini lebih umum dijumpai. Sel-sel kanker bisa berasal dari bagian manapun di penis, tetapi paling sering muncul di kulup pria yang belum disunat. Berbeda dengan melanoma, kanker ini tumbuh dan berkembang lebih lambat.
- Sarkoma: Jenis kanker ini jarang terjadi, tetapi menyebar sangat cepat. Selain itu, sarkoma umumnya muncul di jaringan ikat pada penis, seperti lemak, otot, dan pembuluh darah.
- Karsinoma sel basal: Jenis kanker ini muncul dari lapisan kulit yang paling dalam. Kanker ini tumbuh dengan lambat dan jarang menyebar ke organ lain.
- Adenokarsinoma: Kanker ini tergolong jarang terjadi dan dapat muncul pertama kali di sel kelenjar penis.
Stadium Kanker Penis
Stadium kanker menggambarkan seberapa jauh kanker telah menyebar. Berdasarkan hasil tes diagnosis, dokter dapat menentukan stadium kanker. Kondisi ini akan membantu untuk menentukan rencana perawatan yang terbaik.
Berikut adalah tahapan kanker penis:
1. Stadium 0
- Kanker hanya ada di lapisan atas kulit.
- Kanker tidak menyebarkan kelenjar, kelenjar getah bening, atau bagian tubuh lainnya.
2. Stadium I
- Kanker telah menyebar ke jaringan ikat tepat di bawah kulit.
- Kanker belum menyebar ke kelenjar, kelenjar getah bening, atau bagian tubuh lainnya.
3. Stadium II
- Kanker telah menyebar ke jaringan ikat di bawah kulit dan ke pembuluh getah bening, pembuluh darah/sel, atau kanker telah menyebar ke jaringan ereksi atau uretra.
- Kanker belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
4. Stadium IIIA
- Kanker telah menyebar ke jaringan ikat di bawah kulit dan ke pembuluh getah bening atau pembuluh darah/sel, atau kanker telah menyebar ke jaringan ereksi atau uretra.
- Kanker telah menyebar ke satu atau dua kelenjar getah bening di selangkangan.
- Kanker belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
4. Stadium IIIB
- Kanker telah menyebar ke jaringan ikat di bawah kulit dan ke pembuluh getah bening atau pembuluh darah atau sel terlihat sangat berbeda dari sel normal, atau kanker telah menyebar ke jaringan ereksi atau uretra.
- Kanker telah menyebar ke beberapa kelenjar getah bening di selangkangan.
- Kanker belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
5. Stadium IV
Kanker penis telah menyebar ke area terdekat, seperti tulang kemaluan dan skrotum. Bahkan, kanker juga bisa menyebar ke area organ tubuh lainnya.
Pengobatan Kanker Penis
Apabila sudah mendeteksi adanya gejala kanker penis, pemeriksaan sebaiknya segera dilakukan. Pengobatan dini dapat membantu mencegah kanker menyebar ke bagian organ tubuh lain.
Pada dasarnya, jenis perawatan tergantung pada berbagai faktor, seperti:
- Ukuran dan jenis kanker yang diderita.
- Letak kanker.
- Apakah kanker telah menyebar atau belum.
- Usia.
- Kondisi kesehatan secara umum.
Ketika seorang dokter mendiagnosis kanker penis pada tahap awal, perawatan mungkin melibatkan satu atau lebih cara, di antaranya:
- Terapi laser: Tindakan ini dilakukan untuk membunuh sel kanker menggunakan aliran panas.
- Krim obat: Obat oles yang memiliki kandungan imiquimod dan fluorouracil kemungkinan diberikan.
- Krioterapi: Ini dilakukan untuk membekukan dan membunuh sel kanker menggunakan suhu dingin.
- Operasi tumor: Tindakan ini dilakukan untuk menghilangkan tumor dari penis.
- Sunat: Tindakan ini akan dilakukan pada kasus kanker yang terletak di kulup.
- Bedah mohs: Pengangkatan lapisan kulit yang terkena hingga jaringan yang sehat.
- Terapi Radiasi: Tindakan ini dilakukan untuk menghancurkan sel kanker menggunakan sinar dengan radiasi yang tinggi.
- Kemoterapi: Perawatan ini bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker.
Jika kanker telah mencapai kelenjar getah bening, dokter dapat melakukan beberapa tindakan penanganan, seperti:
- Limfadenektomi: Tindakan untuk mengangkat kelenjar getah bening di selangkangan jika kanker telah menyebar ke area tersebut.
- Penektomi: Operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh penis.
Baca Juga: Pria Wajib Tahu, Ini 7 Manfaat Vitamin E untuk Penis
Komplikasi Kanker Penis
Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik, hal tersebut dapat memicu sejumlah komplikasi, di antaranya:
- Penyebaran sel kanker ke organ lain.
- Kerusakan pada penis.
Di sisi lain, pengobatan juga dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi, seperti:
- Nyeri pada penis.
- Fistula uretra atau kondisi ketika saluran pada uretra terbentuk.
- Striktur uretra atau kondisi ketika terjadi perlengketan pada uretra.
- Lubang penis menyempit.
Pencegahan Kanker Penis
Meski sulit untuk dicegah, ada beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko penyakit ini, antara lain:
- Hentikan kebiasaan merokok.
- Jaga kebersihan penis untuk mencegah infeksi bakteri dan virus.
- Bersihkan bagian bawah kulup dengan baik.
- Pertimbangkan untuk disunat.
- Gunakan kondom saat akan berhubungan seksual.
- Hindari bergonta-ganti pasangan seksual.
- Lakukan vaksinasi HPV.
Bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan ingin mendapatkan vaksin HPV, bisa kunjungi apotek Farmaku. Untuk info lebih lanjut klik vaksin HPV Apotek Farmaku Kelapa Gading Square.
- Anonim. 2021. Penile Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/penile-cancer/. (Diakses pada 8 Februari 2023).
- Anonim. Penile Cancer. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/penile-cancer. (Diakses pada 8 Februari 2023).
- Anonim. Penile Cancer. https://www.cancer.org/cancer/penile-cancer.html. (Diakses pada 8 Februari 2023).
- Anonim. What is Penile Cancer? https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/penile-cancer. (Diakses pada 8 Februari 2023).
- Fletcher, Jenna. 2018. Everything You Need to Know about Penile Cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323554.php. (Diakses pada 8 Februari 2023).
- Johnson, Shannon. 2022. Penile Cancer (Cancer of the Penis). https://www.healthline.com/health/cancer-penis. (Diakses pada 8 Februari 2023).
- Pagán, Camille Noe. 2022. Penile Cancer. https://www.webmd.com/cancer/penile-cancer-overview. (Diakses pada 8 Februari 2023).