Terbit: 1 March 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kanker laring adalah kanker langka yang terjadi ketika sel-sel ganas tumbuh pada laring atau kotak suara. Jenis kanker ini bisa merusak suara. Bila tidak segera ditangani, kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya di bawah ini.

Kanker Laring: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Kanker Laring?

Laring merupakan bagian dari sistem pernapasan yang menghubungkan trakea (saluran udara) dan tenggorokan. Tidak hanya berfungsi untuk menghasilkan suara, organ ini juga berperan penting untuk mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran pernapasan.

Adanya sel-sel ganas yang tumbuh pada laring membuat Anda nyeri saat menelan, memiliki suara yang serak, dan batuk-batuk yang disertai keluarnya darah.

Tingkat kesembuhan kanker jenis ini berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini bergantung pada lokasi kanker muncul dan stadium yang diderita.

Gejala Kanker Laring

Gejala kondisi ini dapat dengan mudah dideteksi. Beberapa tanda yang bisa diamati, antara lain:

  • Suara serak.
  • Batuk parah, bahkan disertai munculnya darah.
  • Nyeri leher.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sulit menelan makanan.
  • Sakit telinga.
  • Sulit bernapas.
  • Pembengkakan pada leher.
  • Benjolan di leher.
  • Berat badan turun secara tiba-tiba.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Apabila mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter. Pasalnya, bisa saja gejala yang dialami bukan merupakan kanker laring.

Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab lain, pemeriksaan perlu dilakukan apalagi jika gejala sudah dialami selama lebih dari seminggu atau semakin memburuk.

Baca JugaMengenal Imunoterapi, Metode untuk Mengobati Berbagai Jenis Kanker

Penyebab Kanker Laring

Kondisi ini disebabkan oleh sel-sel sehat yang mengalami perubahan atau mutasi. Akibatnya, sel-sel tersebut tumbuh tidak terkendali.

Penyebab pasti kanker laring sampai saat ini belum diketahui. Namun, ada beberapa kondisi yang dianggap dapat meningkatkan risiko, antara lain:

  • Konsumsi alkohol secara berlebihan.
  • Merokok.
  • Masalah sistem kekebalan tubuh.
  • Paparan racun di tempat kerja, misalnya paparan terhadap asbes.
  • Paparan human papillomavirus.
  • Penyakit genetik, seperti anemia Fanconi.
  • Konsumsi makanan tidak sehat.
  • Kurang mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.

Diagnosis Kanker Laring

Dokter terlebih dahulu akan melakukan wawancara medis mengenai kondisi Anda, seperti gejala, keluhan, dan riwayat kesehatan. Jika gejala mengarah pada kanker laring, dokter akan melakukan beberapa tes pendukung.

Tes yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis, di antaranya:

1. Endoskopi

Dokter akan memeriksa tenggorokan dan laring menggunakan selang kecil dengan kamera (endoskop) dari jarak dekat. Apabila mendeteksi adanya kelainan, dokter akan melanjutkan dengan biopsi.

2. Biopsi

Pada beberapa kasus, dokter kemungkinan akan mengambil sampel jaringan atau sel dari tubuh Anda. Tindakan ini dilakukan untuk mengidentifikasi adanya kanker.

3. Pencitraan Medis

Meskipun bukan metode yang umum digunakan untuk mendiagnosis kanker laring. Namun, CT scan dan magnetic resonance imaging (MRI) dapat mendeteksi apakah kanker laring telah menyebar.

Baca Juga: Papiloma Laring: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Jenis Kanker Laring

Kanker laring dapat dibedakan berdasarkan stadium atau tingkat keparahan kondisi.

  • Stadium 0: Stadium ini menunjukkan bahwa sel abnormal yang muncul di laring belum menyebar ke organ lain. Meski begitu, ada kemungkinan sel tersebut dapat menjadi kanker dan menyebar ke organ lain.
  • Stadium I: Pada tahap ini, sel abnormal sudah berkembang menjadi kanker. Namun, sel tersebut masih berukuran kecil dan belum menyebar.
  • Stadium II: Stadium ini menandakan bahwa kanker sudah bertambah besar, tetapi belum menyebar ke organ lain.
  • Stadium III: Pada tahap ini, kanker sudah bertambah besar, lalu mulai menyebar ke organ terdekat.
  • Stadium IV: Stadium 4 menandakan bahwa kanker sudah menyebar ke organ tubuh lain yang jauh dari laring.

Pengobatan Kanker Laring

Pengobatan penyakit ini bergantung pada stadium kanker. Namun, secara umum beberapa penanganan yang dilakukan, di antaranya:

1. Operasi

Pada tahap awal pengobatan, dokter dapat merekomendasikan operasi atau pembedahan. Tindakan ini dilakukan untuk mengangkat tumor.

Pada umumnya, efek samping operasi kanker jarang terjadi. Namun, risiko efek samping bisa meningkat jika kanker telah menyebar.

Beberapa dampak tindakan ini, antara lain:

  • Cacat pada leher.
  • Sulit bernapas.
  • Perubahan suara.
  • Kehilangan suara.
  • Sulit menelan.
  • Bekas luka operasi pada leher yang permanen.

2. Terapi Radiasi

Terapi radiasi dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa dan menghentikan pertumbuhannya. Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi ini pada kasus kanker kecil. Terapi ini juga dapat dilakukan setelah tindakan bedah untuk mencegah sel kanker tumbuh kembali.

3. Kemoterapi

Proses kemoterapi bertujuan untuk:

  • Menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa setelah operasi dan terapi radiasi.
  • Mengobati kanker stadium lanjut bersama dengan terapi radiasi ketika tindakan operasi memberikan hasil yang kurang.
  • Mengobati kanker stadium lanjut yang tidak dapat diangkat sepenuhnya.

Baca Juga: 11 Langkah Penting dalam Menyikapi Diagnosis Kanker

Komplikasi Kanker Laring

Jika kondisi ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat, beberapa komplikasi yang bisa terjadi, antara lain:

  • Kemampuan berbicara terganggu.
  • Sulit makan.
  • Malnutrisi.
  • Sulit menelan.
  • Kehilangan suara.
  • Gangguan pada fungsi lidah.
  • Daya tahan tubuh melemah.
  • Mulut kering.
  • Kerongkongan menyempit.
  • Timbul jaringan parut di kerongkongan.

Pencegahan Kanker Laring

Kanker memang tidak dapat dicegah begitu saja. Namun, Anda bisa menurunkan risiko terkena kondisi ini dengan menerapkan beberapa gaya hidup sehat, seperti:

  • Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok.
  • Membatasi konsumsi minuman  beralkohol.
  • Terapkan diet sehat dengan memperbanyak konsumsi makanan dengan kandungan antioksidan yang tinggi.

Apabila Anda mendeteksi adanya masalah tidak biasa pada tenggorokan, segera periksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

 

  1. Anonim. 2021. Laryngeal (Larynx) Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/laryngeal-cancer/. (Diakses pada 7 Februari 2023).
  2. Anonim. 2022. Laryngeal Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16611-laryngeal-cancer. (Diakses pada 7 Februari 2023).
  3. Moore, Kristeen. 2018. Laryngeal Cancer. https://www.healthline.com/health/laryngeal-cancer. (Diakses pada 7 Februari 2023).
  4. National Cancer Institute. 2021. Laryngeal Cancer Treatment (Adult) (PDQ®)–Patient Version. https://www.cancer.gov/types/head-and-neck/patient/adult/laryngeal-treatment-pdq. (Diakses pada 7 Februari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi