Terbit: 21 December 2020 | Diperbarui: 21 January 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Adanya masalah pada rahim (uterus) mungkin mengharuskan seorang wanita harus menjalani histerektomi. Ketahui lebih lanjut mengenai tindakan medis yang satu ini mulai dari tujuan, prosedur pelaksanaan, hingga risikonya.

Histerektomi: Tujuan, Prosedur, Risiko, dll

Apa Itu Histerektomi?

Histerektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat rahim wanita. Rahim atau uterus adalah tempat janin tumbuh dan berkembang selama kehamilan sampai menjadi bayi dan siap untuk dilahirkan. Sementara itu, lapisan rahim merupakan sumber darah saat menstruasi.

Anda mungkin memerlukan histerektomi karena berbagai alasan, mulai dari adanya infeksi atau penyakit kronis seperti kista dan kanker. Pada kebanyakan kasus, seluruh rahim akan diangkat. Dokter juga bisa saja mengangkat ovarium dan tuba falopi selama prosedur berlangsung. Setelah menjalani histerektomi, Anda akan berhenti mengalami menstruasi dan tidak bisa hamil.

Tujuan Histerektomi

Tujuan dari dilakukannya histerektomi adalah untuk mengangkat rahim yang bermasalah. Tindakan medis yang satu ini dilakukan atas dasar sejumlah faktor. Anda kemungkinan harus menjalani histerektomi apabila mengalami kondisi-kondisi seperti berikut ini:

  • Fibroid uterus yang menyebabkan nyeri, perdarahan, atau masalah lain.
  • Prolaps uterus, yaitu tergelincirnya rahim dari posisi normalnya ke dalam saluran vagina.
  • Kanker rahim, leher rahim, atau ovarium.
  • Endometriosis berat yang tidak responsif terhadap medikamentosa.
  • Perdarahan vagina yang tidak normal.
  • Nyeri panggul kronis.
  • Adenomiosis atau penebalan rahim.

Sementara itu, histerektomi untuk alasan nonkanker biasanya dipertimbangkan hanya apabila pasien sudah melakukan berbagai macam metode pengobatan namun tidak juga membuahkan hasil.

Jenis-Jenis Histerektomi

Tergantung pada alasan dari histerektomi itu sendiri, dokter bedah dapat memilih untuk mengangkat semua atau hanya sebagian dari rahim. Dari sini, tindakan medis yang satu ini memiliki 3 (tiga) jenis, yaitu:

  • Histerektomi supraservial atau subtotal, yakni hanya mengangkat bagian atas rahim, menjaga serviks tetap di tempatnya.
  • Histerektomi total, yakni mengangkat seluruh rahim dan leher rahim.
  • Radical hysterectomy, yaitu mengangkat seluruh rahim, jaringan di sisi rahim, leher rahim, dan bagian atas vagina. Jenis ini umumnya hanya berlaku pada kasus kanker rahim.

Dokter bedah dapat mengangkat ovarium—prosedur yang disebut ooforektomi—atau membiarkannya tetap pada tempatnya.

Kapan Melakukan Histerektomi?

Histerektomi dapat dilakukan apabila hasil diagnosis dokter menunjukkan adanya masalah serius rahim sebagaimana yang tadi telah disebutkan sebelumnya.

Sebelum Histerektomi

Sebelum menjalani prosedur bedah yang satu ini, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap calon pasien. Ini untuk menentukan apakah memang pasien perlu untuk menjalani tindakan medis ini atau tidak.

Ada beberapa tahapan pemeriksaan prahisterektomi, yaitu:

  • Anamnesis
  • Pemeriksaan fisik

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan terlebih dahulu mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien. Selain menanyakan perihal keluhan, dokter juga ingin mengetahui riwayat medis dan hal-hal terkait lainnya, termasuk obat-obatan yang sedang pasien konsumsi.

2. Pemindaian Tubuh

Dokter mungkin akan melakukan pemindaian bagian dalam tubuh untuk memeriksa kondisi rahim sebelum dilakukan pengangkatan.

Pelaksanaan Histerektomi

Terkait dengan pelaksanaan hysterectomy, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Berikut adalah penjelasannya:

1. Persiapan Sebelum Histerektomi

Sebelum melakukan tindakan medis ini, ada sejumlah persiapan yang harus Anda ketahui, yaitu:

  • Dokter akan terlebih dahulu menjelaskan tentang prosedur bedah ini, mulai dari manfaat, prosedur pelaksanaan, hingga risiko pascaoperasi.
  • Untuk obat-obatan tertentu, apabila Anda sedang mengonsumsinya, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghentikan penggunaan obat sementara waktu.
  • Tidak makan dan minum lewat tengah malam pada malam sebelum menjalani prosedur bedah ini. Hal tersebut guna mencegah gejala muntah karena kemungkinan Anda akan diberikan bius umum (general anesthesia) yang membuat tertidur selama operasi berlangsung.
  • Sebaiknya tidak mengendarai kendaraan saat menuju rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya untuk menjalani prosedur ini. Mintalah orang terdekat untuk menemani Anda.

2. Prosedur Pelaksanaan Histerektomi

Histerektomi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Semua metode membutuhkan anestesi umum atau lokal.

Anestesi umum akan membuat Anda tertidur selama prosedur berlangsung sehingga tidak merasakan nyeri. Sementara itu, anestesi lokal akan membuat tubuh Anda mati rasa, namun tetap terjaga selama operasi. Jenis anestesi ini terkadang dikombinasikan dengan obat penenang. Tujuannya adalah untuk membantu Anda merasa mengantuk dan rileks selama operasi berlangsung.

Berikut adalah  beberapa macam prosedur hysterectomy yang perlu Anda ketahui:

Histerektomi Abdominal

Selama histerektomi perut, dokter Anda mengangkat rahim Anda melalui sayatan besar di perut Anda. Sayatan bisa vertikal atau horizontal. Kedua jenis sayatan tersebut cenderung sembuh dengan baik dan hanya meninggalkan sedikit rasa sakit.

Histerektomi Vagina

Selama prosedur ini, rahim Anda diangkat melalui sayatan kecil yang dibuat di dalam vagina. Tidak ada luka pada bagian luar, jadi tidak akan ada bekas luka yang terlihat.

Histerektomi Laparoskopi

Selama histerektomi laparoskopi, dokter Anda menggunakan alat kecil yang disebut laparoskop. Laparoskop adalah tabung panjang dan tipis dengan cahaya intensitas tinggi dan kamera beresolusi tinggi di bagian depan.

Alat tersebut dimasukkan melalui sayatan di perut. Tiga atau empat sayatan kecil dibuat sebagai pengganti satu sayatan besar. Setelah ahli bedah dapat melihat rahim Anda, mereka akan memotong rahim menjadi potongan-potongan kecil dan mengangkatnya satu per satu.

Perlu Anda ketahui, sesaat sebelum tindakan dilakukan, dokter akan meminta Anda untuk:

  • Membersihkan vagina dan area sekitarnya guna meminimalisir risiko infeksi.
  • Mengonsumsi obat antibiotik.

Bagaimana Setelah Melakukan Histerektomi?

Kebanyakan orang mengatakan bahwa operasi tindakan medis ini berhasil memperbaiki atau menyembuhkan masalah utama mereka. Namun, wanita yang sudah mengalami pengangkatan rahim tidak akan lagi bisa menstruasi dan hamil.

Tips Pemulihan Pascahisterektomi

Masa pemulihan pascahisterektomi  hingga pasien bisa kembali beraktivitas biasanya memakan waktu 4-6 minggu, tergantung dari jenis tindakan yang dilakukan. Selama masa pemulihan, ada beberapa hal yang mungkin dokter akan meminta Anda untuk menerapkannya, yaitu:

  • Istirahat yang cukup.
  • Tidak melakukan hubungan seksual.
  • Melakukan olahraga ringan.
  • Menghindari olahraga berat dengan intensitas tinggi.
  • Menggunakan pembalut (kemungkinan Anda akan mengalami perdarahan minor selama beberapa hari ke depan).
  • Lakukan kontrol medis sesuai arahan dokter.

Risiko Histerektomi

Kebanyakan orang yang menjalani histerektomi tidak memiliki masalah atau komplikasi serius akibat pembedahan. Namun tetap saja, hyserectomy adalah operasi besar dan bukannya tanpa risiko. Risiko tersebut meliputi:

  • Inkontinensia urine
  • Prolaps vagina (bagian vagina yang keluar dari tubuh)
  • Pembentukan fistula vagina (hubungan abnormal yang terbentuk antara vagina dan kandung kemih atau rektum)
  • Sakit kronis
  • Usus tersumbat
  • Infeksi
  • Mual dan muntah

Risiko lain dari operasi ini termasuk infeksi luka, pembekuan darah, perdarahan, dan cedera pada organ di sekitarnya, meskipun hal ini jarang terjadi.

Biaya Histerektomi

Biaya operasi ini mungkin berbeda-beda pada tiap fasilitas kesehatan tergantung dari kesiapan alat dan tenaga medisnya. Pastikan untuk memilih fasilitas kesehatan yang sudah memiliki reputasi baik dalam menerapkan tindakan medis seperti ini.

 

  1. Anonim. Hysterectomy. https://www.webmd.com/women/guide/hysterectomy#1 (accessed on 21 December 2020)
  2. Anonim. Hysterectomy. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/4852-hysterectomy (accessed on 21 December 2020)
  3. Anonim. Hysterectomy. https://www.nhs.uk/conditions/hysterectomy/ (accessed on 21 December 2020)
  4. Stang, D. 2016. Hysterectomy. https://www.healthline.com/health/hysterectomy (accessed on 21 December 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi