Terbit: 30 November 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Intertrigo adalah kondisi di mana ruam terjadi pada lipatan kulit. Apabila tidak ditangani dengan benar, penyakit ini dapat menyebabkan infeksi serius. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga pengobatannya di bawah ini.

Intertrigo: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Intertrigo?

Intertrigo adalah ruam kemerahan yang muncul di lipatan kulit; di mana permukaan kulit saling bergesekan. Ruam yang meradang bisa terasa gatal atau nyeri.

Lipatan kulit yang umumnya lembap dan hangat membuat bakteri, jamur, dan virus mudah tumbuh. Kondisi ini juga dapat memperparah ruam.

Lipatan kulit yang paling sering terkena intertrigo, antara lain:

  • Belakang telinga.
  • Ketiak.
  • Di bawah dan di antara payudara.
  • Lipatan leher.
  • Bawah lengan.
  • Bawah perut yang buncit.
  • Pantat.
  • Selangkangan.
  • Sela jari tangan kaki.

Gejala Intertrigo

Awalnya intertrigo ditandai dengan kemerahan, benjolan kecil, atau bintik-bintik di lipatan kulit. Ruam kemerahan dapat ditandai dengan gejala berikut:

  • Terasa gatal.
  • Ketidaknyamanan.
  • Sensasi terbakar.
  • Bersisik.
  • Menyakitkan.

Kondisi kulit ini biasanya muncul di kedua sisi lipatan kulit. Bagian kulit kemerahan dapat dengan cepat menjadi meradang. Kemudian kulit bisa pecah-pecah, berdarah, mengeluarkan cairan, dan mengeras. Area sekitarnya mungkin menjadi bersisik.

Jika terjadi infeksi sekunder dari bakteri, jamur, atau virus; intertrigo akan semakin meradang dan dapat menimbulkan bau tak sedap.

Gejala intertrigo juga sering kali menjadi lebih buruk ketika area tersebut bersentuhan dengan sekresi tubuh, seperti keringat, urine, atau feses.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda atau anak anak mengalami ruam kulit yang tidak kunjung sembuh atau semakin memburuk dengan cepat, segera konsultasikan ke dokter. Ruam kulit bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan perawatannya sering kali sangat spesifik.

Anda juga harus menemui dokter jika ruam tidak kunjung membaik setelah mendapatkan penanganan.

Penyebab Intertrigo

Faktor utama dalam perkembangan intertrigo adalah gesekan kulit yang diperburuk oleh kelembapan dan suhu yang lebih tinggi.

Area tersebut sering kali lembap, hangat, dan kurang terpapar udara. Hal ini membuatnya menjadi tempat berkembang biak sempurna bagi mikroorganisme. Bakteri atau jamur ini dapat memperburuk ruam dan gejalanya.

Infeksi intertrigo sekunder dapat meliputi:

1. Jamur

Candida (ragi) adalah kelompok jamur yang paling sering dikaitkan dengan intertrigo. Hampir semua infeksi jamur kulit disebabkan oleh Candida albicans.

Sebagian besar orang biasanya memiliki beberapa Candida albicans yang ada di kulit, sehingga jamur dapat dengan mudah memanfaatkan kerusakan kulit untuk berkembang biak.

Ruam infeksi jamur tampak sangat merah cerah, memiliki plak yang mengelupas, dan luka bersisik.

2. Bakteri

Bakteri yang terkait intertrigo, antara lain:

  • Staphylococci.
  • Streptococci.
  • Pseudomonas.
  • Corynebacterium.

3. Virus

Keluarga virus paling umum yang terkait dengan intertrigo adalah:

  • Poxviridae.
  • Papillomaviridae (human papilloma virus/HPV).
  • Picornaviridae.
  • Retroviridae (HIV).
  • Herpesviridae.
  • Togaviridae.
  • Parvoviridae.

Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat terjadi sebagai efek samping dari pengobatan kemoterapi.

Faktor Risiko

Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi sangat umum terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko intertrigo, meliputi:

  • Kecenderungan genetik terhadap penyakit kulit.
  • Hiperhidrosis (keringat berlebihan).
  • Bayi.
  • Lansia.
  • Diabetes.
  • Merokok.

Baca Juga: Ruam Popok: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Diagnosis Intertrigo

Sebagian besar kejadian intertrigo adalah kondisi yang dapat didiagnosis berdasarkan tampilan ruam dan faktor risikonya.

Jika dokter mencurigai Candida (ragi) atau bakteri, mungkin dokter akan melakukan tes tambahan, seperti berikut:

  • Uji KOH (kalium hidroksida). Tes tanpa rasa sakit ini bisa dilakukan untuk mendeteksi keberadaan Candida. Sel-sel kulit mati dikerok, dicampur dengan larutan kalium hidroksida, dan dipanaskan sebelum diperiksa di bawah mikroskop.
  • Kultur bakteri. Tes ini bisa membantu mendiagnosis infeksi bakteri sekunder.
  • Biopsi kulit. Dokter akan menggunakan anestesi lokal dan alat biopsi untuk mengangkat sedikit sampel kulit yang terkena intertrigo. Sampel dikirim ke laboratorium atau ahli patologi untuk kemudian diperiksa di bawah mikroskop.

Pengobatan Intertrigo

Perawatan utama untuk mengobati intertrigo yang tidak menyebabkan infeksi adalah dengan menjaga kulit yang terkena tetap kering dan bersih.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Keringkan tubuh dengan handuk bersih setelah mandi. Keringkan area yang terkena dengan menepuknya menggunakan handuk, bukan menggosoknya.
  • Menggunakan kipas angin atau pengering rambut pada area kulit yang terkena beberapa kali sehari.
  • Mengenakan pakaian longgar dan pakian dengan bahan katun.
  • Menggunakan antiperspiran ringan (deodoran) di ketiak atau di bawah payudara untuk mengurangi keringat.
  • Menggunakan bedak talek pada area yang terkena.

Perawatan lain untuk mengobati intertrigo yang tidak terinfeksi, antara lain:

  • Krim pelindung kulit atau anti inflammation gel. Krim atau salep dengan seng oksida atau petrolatum bisa membantu mengurangi gesekan di antara kulit yang terkena dengan menciptakan pelindung.
  • Perban. Gunakan bahan seperti kasa bersih atau kapas untuk memisahkan kulit yang bersentuhan dapat membantu mengurangi gesekan.
  • Krim steroid topikal. Dokter mungkin merekomendasikan krim steroid topikal untuk membantu meredakan peradangan.
  • Krim anti-jamur atau anti-bakteri topikal. Dokter mungkin juga merekomendasikan krim steroid topikal untuk melawan pertumbuhan jamur dan bakteri yang menyebabkan peradangan.

Apabila intertrigo yang terinfeksi, berikut ini beberapa perawatannya:

  • Krim antijamur. Jika memiliki infeksi yang disebabkan oleh jamur, dokter mungkin menggunakan krim atau salep antijamur topikal khusus pada area yang terkena.
  • Krim antibiotik. Jika infeksi yang disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin meresepkan krim atau salep antibakteri topikal khusus digunakan di area yang terkena.
  • Obat oral: Dokter mungkin meresepkan satu atau lebih obat oral (pil) untuk mengobati infeksi. Obat ini bisa termasuk antibiotik atau obat antijamur.

Baca Juga: Ruam Air Liur: Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Komplikasi Intertrigo

Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan komplikasi, tetapi bisa menyebabkan infeksi yang lebih serius apabila tidak obati dengan benar.

Intertrigo bakteri dapat menyebabkan selulitis, yaitu infeksi kulit yang bisa menyebar ke lapisan kulit lebih dalam dan kelenjar getah bening. Selulitis bisa serius dan mungkin memerlukan rawat inap.

Sedangkan intertrigo jamur dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius seperti Candidemia. Ini adalah kondisi di mana infeksi jamur menyebar melalui aliran darah dan dapat mengancam jiwa.

Intertrigo bahkan dapat memperburuk masalah kulit lainnya seperti psoriasis, eksim, dan dermatitis.

Pencegahan Intertrigo

Cara terbaik untuk mencegah kondisi ini dengan menjaga lipatan kulit tetap kering. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Menempatkan segumpal bahan penyerap, seperti kapas pada lipatan kulit yang terkena untuk menyerap keringat.
  • Menggunakan antiperspirant.
  • Mandi setiap hari dengan sabun antibakteri.

Jika mengalami intertrigo akibat obesitas, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter tentang cara menurunkan berat badan dan mengurangi risiko komplikasi infeksi kulit.

 

  1. Anonim. 2021. Intertrigo. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21693-intertrigo#diagnosis-and-tests. (Diakses pada 29 November 2022)
  2. Brannon, Heather L. What Is Intertrigo?. https://www.verywellhealth.com/intertrigo-yeast-infection-in-skin-folds-1069272. (Diakses pada 29 November 2022)
  3. Barrell, Amanda. 2020. Intertrigo: Everything you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/intertrigo. (Diakses pada 29 November 2022)
  4. Hecht, Marjorie. 2022. Intertrigo: Causes, Treatment, and Prevention. https://www.healthline.com/health/intertrigo#complications. (Diakses pada 29 November 2022)
  5. Stuart, Annie. 2020. Intertrigo. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/intertrigo-symptoms-causes-treatment-risk_factors_. (Diakses pada 29 November 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi