Hepatitis akut adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus dari salah satu virus hepatitis. Ketahui informasi lengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!
Apa itu Hepatitis Akut?
Hepatitis akut adalah penyakit yang umum terjadi ketika hati mengalami peradangan akibat infeksi virus dari salah satu lima virus hepatitis. Penyebab lainnya, termasuk obat-obatan, alkohol, atau hepatitis autoimun.
Hepatitis dapat dikategorikan sebagai akut jika penyakit sembuh dalam waktu kurang dari 6 bulan (jangka pendek), tetapi jika gejala penyakit ini bertahan lebih dari 6 bulan (jangka panjang) dapat dikategorikan kronis.
Sebagian besar kasus hepatitis virus akut dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi beberapa tetap bertahan dan berkembang menjadi hepatitis kronis.
Tanda dan Gejala Hepatitis Akut
Sebagian besar penderita hepatitis mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa menimbulkan gejala, sehingga sering kali jarang disadari. Gejala yang muncul biasanya berlangsung selama 2 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Kondisi ini dapat terjadi pada semua jenis hepatitis.
Selama fase akut, infeksi hepatitis mungkin menimbulkan gejala yang mirip dengan flu ringan. Berikut ini sejumlah gejala hepatitis akut:
- Kelelahan.
- Feses berwarna pucat.
- Kehilangan nafsu makan.
- Penurunan berat badan.
- Demam.
- Nyeri otot atau sendi.
- Mual dan muntah.
- Sakit perut.
- Penyakit kuning (jaundice).
- Kulit gatal.
- Malaise, atau perasaan tidak sehat secara umum.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika memiliki tanda atau gejala hepatitis akut, terutama hepatitis A. Dokter mungkin merekomendasikan vaksin hepatitis atau suntikan imunoglobulin (antibodi) dalam dua minggu setelah terpapar hepatitis A dapat melindungi tubuh dari infeksi.
Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang pentingnya vaksin hepatitis A jika:
- Baru-baru ini bepergian ke luar negeri, terutama ke daerah dengan sanitasi yang buruk.
- Makan di restoran, tempat di mana terjadi wabah hepatitis.
- Pernah kontak dekat dengan orang yang terinfeksi hepatitis.
- Baru-baru ini melakukan kontak seksual dengan orang yang memiliki hepatitis.
Baca Juga: Hepatitis A: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Penyebab Hepatitis Akut
Penyebab yang paling umum dari penyakit ini adalah virus hepatitis, tetapi juga dapat disebabkan oleh beberapa hal beikut ini:
- Virus hepatitis. Hepatitis akut dapat disebabkan oleh lima virus hepatitis utama, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus yang paling sering menyebabkan hepatitis jangka pendek ini adalah hepatitis A, diikuti oleh virus hepatitis B. Virus lain juga dapat menjadi penyebab, termasuk Epstein-Barr virus (EBV), yaitu virus penyebab infeksi mononukleosis (mono).
- Hepatitis autoimun. Ini adalah peradangan hati yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh melawan sel-sel hati. Penyebab pasti hepatitis autoimun tidak jelas, tetapi faktor genetik dan lingkungan mungkin berinteraksi seiring waktu dan akhirnya memicu penyakit.
- Kecanduan alkohol. Peradangan hati jangka pendek dapat disebabkan oleh minum alkohol dalam jumlah berlebihan selama bertahun-tahun. Ini biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, meski menyebabkan penyakit kuning mendadak dan gagal hati. Minum alkohol berlebihan dan terus-menerus meningkatkan risiko sirosis, gagal hati, atau kanker hati.
- Obat-obatan. Hepatitis akut adalah penyakit yang dapat disebabkan oleh penggunaan sejumlah obat, vitamin, pengobatan herbal, atau suplemen makanan yang berbahaya atau beracun. Banyak jenis obat yang menjadi penyebab, termasuk acetaminophen, aspirin, steroid anabolik, pil KB, statin, dan obat antiepilepsi.
- Perlemakan hati. Penyakit ini menandakan tubuh memiliki lemak berlebih di hati atau juga disebut sebagai steatosis hati. Selain langsung menyebabkan hepatitis, minum alkohol berlebihan membuat seseorang lebih mungkin mengalaminya. Seiring waktu, terlalu banyak alkohol menyebabkan penumpukan lemak di dalam sel hati. Kondisi ini membuat hati lebih sulit untuk bekerja.
Faktor Risiko Hepatitis Akut
Apakah hepatitis akut menular? Tergantung penyebabnya. Jika karena memang virus hepatitis, maka penyakit ini menular, sehingga siapa pun yang belum mendapatkan vaksin atau sebelumnya terinfeksi dapat terinfeksi virus hepatitis. Tempat di mana virus menyebar (endemisitas tinggi), membuat sebagian besar infeksi terjadi pada anak usia dini.
Berikut ini sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena hepatitis akut:
- Sanitasi yang buruk.
- Kekurangan air bersih.
- Tinggal bersama dengan orang yang terinfeksi.
- Berbagi alat kebersihan pribadi seperti pisau cukur atau sikat gigi.
- Memiliki pasangan seksual yang mengalami infeksi hepatitis A akut, atau berhubungan seks dengan banyak pasangan tanpa kondom.
- Tenaga medis, terutama yang terkait dengan jarum.
- Membuat tato atau tindik dengan peralatan yang tidak steril.
- Hemodialisis, merupakan terapi cuci darah di luar tubuh.
- Mengonsumsi minuman beralkohol.
- Penggunaan narkoba.
- Melakukan hubungan seks sesama pria.
- Bepergian ke daerah yang memiliki wabah hepatitis dan tanpa diimunisasi.
Diagnosis Hepatitis Akut
Guna mendiagnosis hepatitis, awalnya dokter akan menanyakan riwayat kesehatan untuk menentukan faktor risiko pada pasien, termasuk apakah hepatitis akut menular atau noninfeksi.
Selama pemeriksaan fisik, dokter mungkin menekan perut pasien dengan lembut untuk memastikan apakah ada rasa sakit atau nyeri tekan. Dokter mungkin juga ingin memastikan apakah pasien mengalami pembesaran hati dan pembengkakan kulit atau mata berwarna kuning.
Selain pemeriksaan tersebut, dokter mungkin merekomendasikan tes tambahan untuk mendiagnosis secara akurat, di antaranya:
- Tes fungsi hati. Tes ini menggunakan sampel darah untuk menentukan seberapa efisien hati bekerja. Jika hasil menunjukkan ada kelainan, kemungkinan menjadi indikasi pertama adanya masalah. Tingkat enzim hati yang tinggi dapat menunjukkan bahwa hati sedang stres, rusak, atau tidak berfungsi dengan baik.
- Tes darah lainnya. Jika tes fungsi hati menunjukan tidak normal, dokter kemungkinan akan melakukan tes darah lain untuk mendeteksi sumber masalahnya. Tes ini dapat mendeteksi virus yang menyebabkan hepatitis. Dokter juga dapat digunakan untuk memeriksa antibodi yang umum terjadi pada hepatitis autoimun.
- Ultrasonografi (USG). USG perut menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan gambar organ dalam perut. Tes ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi masalah kesehatan, termasuk cairan di perut, kerusakan atau pembesaran hati, tumor hati, dan kelainan kandung empedu.
- Biopsi hati. Tes ini dilakukan dengan pengambilan sampel jaringan dari hati. Prosedur ini dapat dilakukan melalui kulit menggunakan jarum dan tidak memerlukan operasi. Biasanya, USG digunakan untuk memandu dokter saat mengambil sampel biopsi. Tes ini memungkinkan dokter menentukan bagaimana infeksi atau peradangan telah mempengaruhi hati.
Baca Juga: Hepatitis B: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Pengobatan Hepatitis Akut
Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A, yang termasuk dalam hepatitis akut. Tubuh akan membersihkan virus hepatitis A dengan sendirinya. Dalam kebanyakan kasus hepatitis A, gangguan pada hati akan sembuh dalam waktu 6 bulan tanpa kerusakan yang bertahan lama.
Perawatan hepatitis A biasanya bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan mengendalikan tanda dan gejalanya, termasuk:
- Beristirahat. Sebagian besar orang yang terinfeksi hepatitis A memiliki gejala merasa lelah dan sakit serta memiliki sedikit energi. Oleh karenanya, perbanyak waktu istirahat.
- Mengendalikan rasa mual. Mual dapat menyebabkan penderitanya sulit untuk makan. Jadi, cobalah ngemil sepanjang hari daripada makan makanan berat. Guna mendapatkan kalori yang cukup, makan makanan berkalori tinggi lebih banyak. Minum banyak cairan juga penting untuk mencegah dehidrasi ketika muntah, minum jus buah atau susu.
- Hindari alkohol dan menggunakan obat dengan hati-hati. Hati mungkin akan mengalami kesulitan memproses obat-obatan dan alkohol jika menderita hepatitis. Ini dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan hati. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang semua obat yang diminum, termasuk obat yang dijual bebas.
Melakukan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan dapat mengurangi risiko penularan hepatitis ke orang lain, dengan cara berikut:
- Hindari aktivitas seksual. Menghindari semua aktivitas seksual jika sedang mengidap hepatitis A. Berbagai jenis aktivitas seksual bisa menularkan infeksi ke pasangan.
- Mencuci tangan. Ini harus dilakukan terutama setelah menggunakan toilet dan mengganti popok. Cara mencuci tangan yang benar adalah menggosok tangan dengan kuat setidaknya selama 20 detik dan bilas sampai bersih. Kemudian keringkan tangan dengan handuk sekali pakai.
- Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain. Ketika Anda terinfeksi secara aktif, jangan menyiapkan makanan untuk orang lain. Ini karena Anda dapat dengan mudah menularkan infeksi ke orang lain.
Baca Juga: Cara Penularan Hepatitis Sesuai Jenisnya (Paling Lengkap)
Pencegahan Hepatitis Akut
Hepatitis akut adalah penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup, di antaranya:
1. Menjaga Kebersihan
Salah satu cara utama untuk menghindari tertular hepatitis adalah mempraktikkan kebersihan dengan benar. Ini termasuk jika bepergian ke negara berkembang dengan menghindari minum air lokal, makan es, kerang dan tiram mentah atau setengah matang, serta buah dan sayuran mentah.
Hepatitis yang menular melalui darah terkontaminasi virus hepatitis dapat dicegah dengan cara berikut:
- Tidak berbagi jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas.
- Tidak berbagi pisau cukur.
- Tidak menggunakan sikat gigi orang lain.
- Tidak menyentuh darah yang tumpah atau berceceran.
Mengingat hepatitis dapat ditularkan melalui hubungan seksual, sebaiknya praktikkan seks yang aman dengan menggunakan kondom untuk membantu mengurangi risiko infeksi.
2. Vaksin
Mendapatkan vaksin adalah langkah penting untuk mencegah hepatitis. Vaksin tersedia untuk mencegah perkembangan hepatitis A dan B. Sedangkan vaksin untuk melawan hepatitis C tengah dikembangkan.
- Anonim. 2020. Hepatitis A. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a. (Diakses pada 22 September 2020)
- Anonim. 2019. Fatty Liver Disease (Hepatic Steatosis). https://www.webmd.com/hepatitis/fatty-liver-disease. (Diakses pada 22 September 2020)
- Anonim. Drug-Induced Hepatitis. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hepatitis/druginduced-hepatitis. (Diakses pada 22 September 2020)
- Anonim. Acute Viral Hepatitis. https://www.hepatitis.va.gov/HEPATITIS/course/index.asp?page=/provider/courses/livertests/livertests-acute-viral-hepatitis&backto=provider/courses/livertests/livertests-16-01-01&backtext. (Diakses pada 22 September 2020)
- Anonim. 2020. Hepatitis A. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-a/symptoms-causes/syc-20367007. (Diakses pada 22 September 2020)
- Holland, Kimberly. 2018. Acute Hepatitis C: What It Is and How to Deal with It. https://www.healthline.com/health/acute-hepatitis-c. (Diakses pada 22 September 2020)
- Kumar, Sonal. 2019. Overview of Acute Viral Hepatitis. https://www.merckmanuals.com/home/liver-and-gallbladder-disorders/hepatitis/overview-of-acute-viral-hepatitis. (Diakses pada 22 September 2020)
- Kahn, April. 2017. Hepatitis. https://www.healthline.com/health/hepatitis#treatment. (Diakses pada 22 September 2020)