Dysgeusia adalah suatu kondisi di mana indra pengecap mengalami gangguan. Keadaan ini membuat semua makanan bisa terasa manis, pahit, hingga rasa seperti logam. Simak penjelasan mengenai gejala hingga penanganan yang bisa Anda lakukan di bawah ini.
Apa itu Dysgeusia?
Dysgeusia adalah kelainan yang menyerang indra pengecap. Gangguan ini bukanlah bawaan sejak lahir, sebagian besar kasus karena efek samping obat-obatan tertentu atau kurangnya asupan vitamin.
Sekilas kondisi mirip dengan ageusia dan anosmia, padahal ketiganya adalah sesuatu berbeda. Dysgeusia menyebabkan penderitanya mengalami kesalahan persepsi terhadap rasa makanan. Sementara ageusia berarti kehilangan kemampuan merasa secara total.
Sedangkan anosmia adalah kondisi kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan membaui. Meski begitu, ketiganya dapat menjadi salah satu gejala COVID-19 atau masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga: 7 Fungsi Lidah Beserta Bagian, Penyakit, dan Perawatan
Gejala Dysgeusia
Penderita dysgeusia akan merasakan makanan dengan rasa yang berbeda atau aneh. Misalnya asam, pahit, dan terasa seperti logam.
Selain itu, para penderitanya juga mengeluhkan jadi tidak menyukai makanan yang tadinya disenangi atau bahkan mengonsumsi makanan yang dulu tidak disukai. Beberapa gejala yang umum terjadi adalah:
- Makanan yang tadinya enak menjadi tidak enak
- Makanan terasa hambar
- Makanan manis atau asin tidak terasa manis dan asin
- Seluruh makanan terasa pahit atau seperti logam.
- Rasa asam dan sepat di dalam mulut walau tidak memakan apa pun.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Ke Dokter?
Jika kondisi ini terjadi terus-menerus selama lebih dari dua minggu atau penyebabnya tidak jelas, Anda harus berkonsultasi ke dokter. Dokter dapat menyarankan cara mengobati dysgeusia yang lebih tepat.
Langkah penting lainnya yang harus Anda lakukan untuk mengurangi risiko gangguan ini adalah tidak merokok, menjaga asupan cairan tubuh, pola makan sehat, dan yang terpenting adalah menjaga kesehatan mulut.
Penyebab Dysgeusia
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan dysgeusia adalah:
1. Infeksi
Infeksi bakteri, virus, atau jamur di gusi atau tenggorokan dapat menyebabkan pembengkakan. Hal ini dapat menghambat aliran darah ke indra pengecap, sehingga mengganggu fungsinya.
2. Pengobatan tertentu
Beberapa obat dapat memengaruhi indra pengecap. Misalnya amoxicillin, metrodinazole, atau obat-obatan darah tinggi. Kemoterapi dan radioterapi juga dapat mengakibatkan rasa tidak enak di mulut. Terutama saat mengobati kanker di bagian kepala dan leher.
3. Kondisi tertentu
- Xerostomia atau kekeringan pada mulut. Hal ini dapat disebabkan oleh obat, terapi kanker, atau hormon yang menyebabkan kurangnya produksi liur.
- Kekurangan vitamin atau mineral, terutama zinc dan vitamin B
- Inflamasi yang terjadi pada lidah sehingga mengganggu fungsi reseptor rasa.
- Gangguan pada saraf. Pada kondisi ini, organ pengecap tidak bermasalah, tetapi saraf tidak dapat meneruskan sensasi rasa ke otak. Gangguan saraf dapat terjadi karena pembedahan atau penyakit Bell’s palsy.
- GERD. Kondisi di mana asam lambung naik ke tenggorokan dan mulut. Hal ini dapat menyebabkan inflamasi.
- Penyakit neurologi seperti Alzheimer, parkinson, atau multiple sclerosis.
- Gangguan metabolisme seperti diabetes, penyakit ginjal, atau hipotiroid.
- Pengobatan gigi. Obat-obatan yang digunakan terkadang dapat mengganggu indra pengecap.
4. Kehamilan
Saat hamil, dorongan hormon dapat menyebabkan dysgeusia. Hal ini umum terjadi, terutama pada trimester pertama kehamilan.
5. Merokok
Racun yang terdapat di dalam tembakau dapat memengaruhi permukaan lidah dan tenggorokan serta mengganggu kinerjanya. Selain itu, jika Anda coba mengganti produk rokok dari yang biasa Anda gunakan, hal tersebut juga dapat memengaruhi indra perasa
6. Usia
Anosmia dan dysgeusia memang wajar terjadi pada manula karena menurunnya fungsi saraf dan organ tubuh.
Diagnosis Dysgeusia
Jika seseorang terbukti mengalami kondisi ini, langkah berikutnya adalah mencari tahu penyebabnya. Setelah itu barulah mengobati agar indra pengecap kembali normal.
Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah:
- Tes membaui. Hal ini untuk mencari tahu apakah dysgeusia berhubungan dengan anosmia.
- Tes darah untuk mengetahui adanya kekurangan nutrisi. Seperti vitamin B, kalsium, potasium dan zat besi.
- Rontgen, CT scan, atau MRI untuk mengetahui apakah ada ketidaknormalan pada organ atau struktur tubuh.
Pengobatan Dysgeusia
Cara menyembuhkan dysgeusia berbeda-beda tergantung penyebabnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
- Berhenti merokok agar indra pengecap tidak semakin rusak.
- Mengganti obat atau metode pengobatan. Hal ini harus didiskusikan terlebih dulu dengan dokter.
- Mengatur pola makan untuk mendapatkan nutrisi seimbang.
- Menghindari makanan pedas, berperisa, atau sangat manis.
Pada kasus yang diakibatkan oleh Alzheimer, kondisi ini biasanya tidak dapat disembuhkan; yang dapat dilakukan adalah meningkatkan nutrisi dan selera makan.