Terbit: 5 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ageusia adalah kehilangan kemampuan mengecap rasa dari makanan atau minuman. Simak penjelasan mengenai gejala hingga perawatan yang bisa Anda lakukan, selengkapnya di bawah ini.

Ageusia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Perawatan

Apa itu Ageusia?

Salah satu gejala bisa terjadi saat seseorang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah mengalami ageusia. Padahal, sebelum virus Corona muncul, keadaan ini dapat menandakan masalah kesehatan tertentu.

Ageusia adalah kondisi yang membuat seseorang kehilangan indra perasa secara keseluruhan. Kondisi ini sangat langka dan hanya menyerang 2 dari setiap 1000 orang. Ageusia juga bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi medis khusus. Biasanya, keadaan ini tidak sampai membahayakan nyawa, namun bisa menyebabkan gangguan yang lebih parah seperti:

  • Kehilangan nafsu makan.
  • Malnutrisi.
  • Penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
  • Menghentikan beberapa pengobatan.
  • Gangguan pada sistem imun.
  • Depresi (pada kasus yang parah).

Keadaan ini bisa menyerangan siapa saja, tapi lebih banyak ditemukan pada mereka yang berusia di atas 50 tahun. 

Gejala Ageusia

Gejala umum yang muncul dari kondisi ini adalah:

  • Ketidakmampuan untuk membedakan rasa semua makanan.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Gejala diabetes yang tersembunyi.
  • Gangguan pada gigi, gusi, dan lidah.
  • Alergi dan hidung tersumbat.

Baca Juga: 7 Fungsi Lidah Beserta Bagian, Penyakit, dan Perawatan

Penyebab Ageusia

Hilangnya kemampuan untuk mengecap ini dapat dipicu oleh beberapa kondisi seperti:

  • Kerusakan pada saraf perasa.
  • Tidak mendapat kecukupan nutrisi tertentu.
  • Hipotiroidisme.
  • Diabetes.
  • Anemia pernisiosa. 
  • Sindrom Sjögren.
  • Penyakit Crohn.
  • Cedera lidah (peradangan, luka bakar, operasi, luka berdarah, atau anestesi).
  • Infeksi.
  • Komplikasi tindakan gigi.
  • Lesi saraf kranial.
  • Lesi iatrogenic, kerusakan saraf yang disebabkan oleh perawatan medis.
  • Neuralgia, nyeri yang parah dan tajam akibat iritasi atau kerusakan saraf.
  • Acquired polineuropati, kondisi di mana beberapa saraf tidak berfungsi dengan baik.

Penyakit degeneratif seperti kanker juga bisa menyebabkan ageusia. Misalnya, pasien kanker yang mendapatkan radiasi pada kepala maupun lehernya berisiko mengalami hal ini karena terapi radiasi dapat merusak saraf perasa pada lidah.

Obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan hilangnya fungsi indra pengecap, misalnya:

  • Antibiotik.
  • Agen antineoplastik (obat kemoterapi).
  • Obat-obatan neurologis.
  • Obat-obatan kardiovaskular.
  • Antipsikotik.
  • Obat penenang.
  • Antidepresan trisiklik.
  • Obat-obatan tiroid.
  • Antihistamin.
  • Bronkodilator.
  • Antijamur.
  • Antivirus. 

Baca Juga: Lidah Hitam: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

Kapan Waktu yang Tepat untuk Dokter?

Apabila seseorang kehilangan kemampuan untuk membedakan rasa selama lebih dari tujuh hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Diagnosis Ageusia

Penyakit yang berkaitan dengan indra perasa seperti ageusia biasanya didiagnosis oleh dokter spesialis THT (telinga, hidung, tenggorokan). Pertama-tama, dokter akan bertanya tentang riwayat medis pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Pengukuran kekuatan zat kimia terlemah yang bisa dirasakan pasien.
  • Membandingkan perbedaan rasa dari beberapa zat kimia.
  • Tes ‘scratch and sniff
  • Tes ‘sip, spit, dan rinse‘, di mana dokter mengaplikasikan zat kimia pada area tertentu lidah pasien.

Ada pula tahapan pemeriksaan yang membantu dokter untuk memutuskan apakah seorang pasien mengidap ageusia atau dysgeusia. Pemeriksaan ini menggunakan skala mulai dari 0 (kondisi di mana pasien menderita kehilangan kemampuan merasakan secara total) hingga 3 (di mana tidak ada kehilangan kemampuan rasa sama sekali).

Perawatan Ageusia

Pada sebagian besar kasus, perawatan untuk menyembuhkan ageusia dilakukan dengan cara menangani kondisi yang menyebabkannya. Penyakit seperti sinusitis karena bakteri, kelenjar ludah, dan infeksi tenggorokan bisa diobati dengan antibiotik.

Sementara gejala pilek, flu, dan rhinitis alergi yang memengaruhi indra perasa bisa diatasi dengan dekongestan atau antihistamin. Setelah kondisi membaik, indra perasa kemungkinan besar juga akan kembali seperti semula.

Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk meminimalkan efek dari gangguan sistem saraf atau penyakit autoimun yang dapat menyebabkan gangguan pada indra pengecap.

Cara lain yang dapat digunakan untuk meredakan ageusia adalah perubahan gaya hidup. Seorang perokok, misalnya, disarankan untuk  berhenti merokok agar indra pengecapnya bisa pulih kembali. Selain itu, menjaga kebersihan gigi dan mulut juga dapat membantu meredakan gejala. 

 

  1. Anonim. 2020. Ageusia: Causes, Symptoms And Treatment. https://www.netmeds.com/health-library/post/ageusia-causes-symptoms-and-treatment. (Diakses pada 1 April 2022).
  2. Anonim. 2021. Ageusia: Loss of sense of taste. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21850-ageusia-loss-of-sense-of-taste. (Diakses pada 1 April 2022).
  3. Benisek, Alexandra. 2021. Ageusia: Symptoms, Causes and Treatments. https://www.webmd.com/brain/what-is-ageusia. (Diakses pada 1 April 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi