Terbit: 27 July 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Ketika cedera paru terjadi, paru-paru bisa menjadi meradang. Pembuluh darah kecil atau kapiler di paru-paru bisa bocor karena terlalu banyak cairan ke kantung udara paru-paru (alveoli). Hal ini membuat paru-paru terisi udara yang menyebabkan sistem pernapasan gagal. Kondisi ini disebut acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau sindrom distres pernapasan akut. Ini adalah bentuk parah dari acute lung injury (ALI) atau cedera paru akut . Ini biasanya terjadi dalam waktu satu sampai tiga hari setelah cedera. Suatu jenis edema paru non-jantung –penumpukan cairan di paru-paru bukan karena penyakit jantung, yaitu ARDS, dapat menyebabkan kadar oksigen yang rendah dalam darah. Kebanyakan kasus, orang mengalami ARDS sementara di rumah sakit karena masalah kesehatan lainnya, seperti cedera berat.

Cedera Paru – Gejala dan Diagnosis

ARDS dapat mengancam kehidupan karena organ dan jaringan lain membutuhkan oksigen untuk bekerja dengan baik. Namun, karena kemajuan pengobatan, lebih banyak orang yang selamat dari cedera paru-paru dan ARDS daripada di masa lalu. Hampir 190.000 orang di Amerika Serikat dipengaruhi oleh ARDS setiap tahun.

Gejala Cedera Paru

Tanda dan gejala mungkin berbeda tergantung pada penyebab cedera paru. Anda mungkin memiliki gejala seperti ini, baik karena cedera yang mendasari atau dari ARDS dan tingkat oksigen yang rendah:

  • Napas cepat, kesulitan mendapatkan cukup udara
  • Suara pernapasan abnormal, seperti suara berderak
  • Batuk
  • Demam
  • Tekanan darah rendah
  • Kebingungan
  • Kelelahan ekstrem
  • Bibir atau warna kulit kebiruan
  • Kecemasan atau agitasi

Diagnosis Cedera Paru

Dalam beberapa kasus, penyebab cedera paru dapat diketahui dengan jelas. Dalam kasus lain, dokter mengajukan pertanyaan dan melakukan pemeriksaan fisik, mendengarkan suara paru-paru, jantung, memeriksa wara kulit, dan warna bibir. Untuk memastikan penyebab gejala dan cedera paru, serta beratnya kondisi, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan, seperti ini:

  • Tes gas darah arteri menunjukkan kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah
  • Sinar-X dada untuk mengambil gambar dari paru-paru dan dapat memberikan gambaran adanya cairan ekstra di paru-paru
  • Tes darah dapat menemukan masalah seperti infeksi
  • Kultur dahak membantu menentukan penyebab dari infeksi
  • Pemeriksaan computed tomography (CT) scan untuk menciptakan gambar rinci dari paru-paru untuk mengungkapkan masalah yang mendasari seperti obstruksi
  • Bronkoskopi dapat membantu mengevaluasi infeksi paru-paru dengan bantuan kamera tabung atau, dikombinasikan dengan biopsi yang dapat menyingkirkan masalah lain seperti tumor
  • Tes jantung seperti ekokardiogram dapat membantu menyingkirkan penyebab potensial lain dari penumpukan cairan di paru-paru, seperti gagal jantung.
Cedera Paru: 1 2

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi