Terbit: 30 September 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Bercak Mongol (Mongolian blue spots) atau yang juga dikenal dengan sebutan umum slate gray nevi adalah sejenis tanda lahir berwarna biru atau gelap. Ketahui lebih lanjut tentang apa itu bercak mongol, ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya dalam bahasan ini.

Bercak Mongol: Ciri, Penyebab, Perawatan, dll

Apa Itu Bercak Mongol?

Bercak Mongol adalah jenis tanda lahir yang datar, berwarna biru, atau biru keabuan yang muncul ketika lahir atau di minggu-minggu pertama kehidupan bayi. Dalam dunia medis, bercak Mongol disebut dengan congenital dermal melanocytosis.

Tanda lahir tersebut biasanya muncul di area bokong atau punggung bawah, namun juga bisa ditemukan di lengan atau kaki. Tanda lahir ini tidak berbahaya dan tidak mengancam kesehatan.

Ciri-Ciri Bercak Mongol

Bercak Mongol pada bayi baru lahir sering diduga sebagai lebam karena warnanya yang mirip. Berikut ini adalah ciri khusus dari congenital dermal melanocytosis:

  • Rata dengan kulit dengan tekstur yang normal.
  • Berwarna biru atau biru keabuan.
  • Umumnya memiliki lebar 2 sampai 8 cm.
  • Bentuk tidak beraturan dengan tepi yang kabur.
  • Muncul segera setelah lahir.
  • Muncul di area bokong atau punggung bawah, jarang ditemukan di lengan atau kaki.

Kapan Harus ke Dokter?

Bercak Mongol tidak berbahaya dan tidak mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius. Jika tanda-tanda bercak Mongol mulai muncul sesaat setelah bayi lahir, segera periksakan ke dokter anak untuk memastikannya.

Penyebab Bercak Mongol

Bercak Mongol muncul di permukaan kulit tidak lama setelah kelahiran bayi. Bercak gelap muncul saat melanosit (sel yang memproduksi pigmen atau melanin) tertinggal di lapisan kulit terdalam saat perkembangan janin. Belum diketahui penyebab dari munculnya bercak ini. Namun bercak Mongol tidak terkait dengan kondisi kesehatan apapun.

Jumlah melanin yang dimiliki seseorang biasanya turut mempengaruhi tingkat kegelapan warna tanda lahir. Orang dengan kulit gelap biasanya memiliki tanda lahir yang gelap juga.

Faktor Risiko Bercak Mongol

Seperti penyebab bercak Mongol yang belum diketahui secara pasti, demikian juga dengan faktor risikonya. Meskipun demikian, melanin menjadi faktor terbesar dalam berbagai macam bentuk perubahan warna kulit. Bercak Mongol cenderung lebih banyak ditemukan pada orang-orang berkulit gelap seperti penduduk Afrika, India Timur, atau keturunan Asia.

Menurut penelitian yang dimuat di World Journal of Clinical Cases tahun 2013, bercak Mongol ditemukan pada sekitar 10% bayi berkulit putih, 50% bayi Hispanik, dan 90% sampai 100% bayi keturunan Asia dan bayi berkulit hitam.

Cara Mengatasi Bercak Mongol

Karena bercak Mongol dapat hilang dengan sendirinya, maka tidak perlu diatasi dengan cara apapun. Namun ada beberapa prosedur medis yang bisa ditempuh jika tanda lahir tidak kunjung hilang.

1. Perawatan Sederhana

Tidak ada perawatan yang direkomendasikan untuk bercak Mongol, karena biasanya tanda lahir ini akan menghilang dengan sendirinya sebelum anak memasuki masa dewasa.

2. Laser

Menghilangkan bercak Mongol dengan laser adalah salah satu opsi yang bisa ditempuh. Sebuah penelitian di Jepang mengungkapkan bahwa para profesional menggunakan alat bernama alexandrite laser untuk menghilangkan bercak Mongol pada 16 orang.

Sementara penelitian lain dari Jepang menyarankan prosedur penghilangan bercak Mongol dilakukan sebelum usia 20 tahun untuk bisa memberikan hasil yang maksimal.

Komplikasi Bercak Mongol

Mongolian blue spots tidak menimbulkan efek kesehatan pada kulit, namun mungkin memicu masalah psikologis bila bercak tidak kunjung hilang hingga usia remaja atau dewasa. Terutama tanda lahir yang mungkin muncul di bagian kulit yang terekspos atau terlihat jelas. Ini mungkin memicu rasa malu dan tidak percaya diri.

Itulah pembahasan tentang apa itu bercak Mongol pada bayi baru lahir. Kondisi ini tidak berbahaya dan biasanya tanda lahir bercak Mongol akan memudar dan hilang seiring berjalannya waktu. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Jennifer Berry. 2020. Recognizing and treating Mongolian blue spots. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318853. (Diakses pada 29 September 2021).
  2. Karen Gill, M.D. 2017. Mongolian Blue Spots. https://www.healthline.com/health/mongolian-blue-spots. (Diakses pada 29 September 2021).
  3. Mount Sinai. 2019. Mongolian blue spots. https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/mongolian-blue-spots. (Diakses pada 29 September 2021).
  4. Royal Children’s Hospital Melbourne. 2020. Congenital dermal melanocytosis. https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Congenital_dermal_melanocytosis/. (Diakses pada 29 September 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi