Terbit: 2 February 2019 | Diperbarui: 27 April 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Celebrex obat apa? Celebrex adalah obat dengan kandungan bahan aktif Celecoxib. Obat ini masuk ke dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang merupakan obat antiradang.

Celebrex: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Celecoxib bekerja sebagai COX-2 inhibitor atau penghalang enzim cyclooxygenase-2 (COX-2). Enzim ini merupakan enzim yang berpengaruh pasa pembentukan senyawa prostaglandin yang merupakan senyawa mengantarkan sinyal rasa nyeri pada tubuh.

Selain enzim COX-2, terdapat juga enzim COX-1 yang juga dapat menghasilkan prostaglandin, namun Celecoxib tidak bekerja pada enzim tersebut. Enzim COX-1 ditemukan dalam lambung dan bersifat melindungi lambung serta usus dua belas jari. Karena tidak bekerja sebagai COX-1 inhibitor, sehingga obat ini juga dianggap relatif aman untuk sistem pencernaan.

Manfaat Celebrex

Secara umum, manfaat Celebrex adalah untuk mengatasi gejala nyeri akibat gangguan pada persendian dan nyeri lainnya. Berikut adalah beberapa kondisi yang biasa di atasi dengan Celebrex:

1. Osteoarthritis

Kondisi ausnya tulang rawan yang merupakan jaringan pelindung yang berada di ujung tulang. Gejala osteoarthritis yang paling umum adalah dapat menyebabkan nyeri pada bagian tubuh tertentu seperti leher, lutut, punggung bawah, pinggul, dan tangan.

2. Artritis reumatoid

Artritis reumatoid dikenal juga dengan nama rematik. Kondisi ini merupakan kondisi peradangan kronis pada sendi. Peradangan ini memengaruhi sendi hingga menyebabkan pembengkakan dan nyeri. Rematik tidak dapat disembuhkan, namun masih bisa menjalani perawatan dengan fisioterapi dan obat-obatan.

3. Spondilitis ankilosa

Spondilitis ankilosa juga merupakan radang sendi, tapi kali ini berpengaruh pada tulang belakang. Gejala penyakit ini meliputi nyeri dan kaku, fusi tulang, serta nyeri pada ligamen dan tendon.

4. Dismenore

Dismenore adalah kram dan nyeri panggul yang terjadi selama haid. Penyebabnya bisa karena adanya kontraksi rahim yang normal ketika haid atau karena penyakit tertentu.

Selian manfaat di atas, Celebrex juga dapat digunakan untuk jenis nyeri akut lainnya. Penggunaan obat ini harus melalui saran dokter dan tidak bisa didapatkan secara bebas tanpa resep.

Kontraindikasi

Tidak semua orang dapat menggunakan Celebrex. Terdapat beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk menggunakan Celebrex seperti berikut ini:

  • Pasien yang hipersensitif terhadap Celecoxib dan obat sejenisnya.
  • Pasien yang akan melakukan atau baru saja melakukan operasi bypass jantung.
  • Penderita asma dan urtikaria
  • Pasien yang alergi aspirin dan jenis obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lainnya.
  • Ibu hamil trimester ketiga.

Dosis Celebrex

Celebrex hadir dalam sediaan dosis 100 mg, 200 mg, dan 400 mg. Pemberian dosis Celebrex disesuaikan dengan beratnya penyakit yang diderita. Berikut adalah dosis Celebrex yang disarankan:

1. Dosis untuk osteoarthritis

  • Dewasa: 200 mg per hari, dapat diberikan dua kali sehari 100 mg.

2. Dosis untuk artritis reumatoid

  • Dewasa: 200 mg per hari.

3. Dosis untuk spondilitis ankilosa

  • Dewasa: 200 mg per hari, bisa diberikan dua kali 100 mg per hari. Setelah 6 minggu tidak membaik, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg per hari.

4. Dosis untuk dismenore dan nyeri akut lainnya

  • Dewasa: 400 mg di awal, dapat ditambah 200 mg bila perlu. Dosis selanjutnya 200 mg diberikan dua kali per hari.

Dosis di atas merupakan dosis yang disarankan. Dosis dapat berbeda atau berubah bergantung pada kondisi penyakit. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker sebelumnya.

Efek Samping

Obat Celebrex berpotensi menyebabkan efek samping seperti obat-obatan lainnya. Berikut adalah. beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan Celebrex:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Hipertensi
  • Demam
  • Batuk
  • Gangguan tidur
  • Edema perifer
  • Infeksi saluran pernapasan atas
  • Reaksi alergi seperti gatal, ruam merah, hingga sesak nafas.

Efek samping di atas dapat terjadi akibat penggunaan dosis yang kurang tepat atau akibat kondisi tertentu. Efek samping yang terjadi bisa ringan dan bisa juga berat. Jika terjadi efek samping seperti yang disebutkan di atas, segera hentikan penggunaan obat Celebrex dan konsultasikan ke dokter.

Interaksi Obat

Penggunaan Celebrex bersamaan dengan obat lain baik obat resep, non-resep, maupun herbal berpotensi memicu terjadinya interaksi obat. Jika interaksi obat terjadi maka dapat menyebabkan efektivitas obat menurun atau meningkatkan risiko timbulnya efek samping. Berikit adalah obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Celebrex:

  • Aminoglikosida
  • Probenesid
  • Warfarin

Daftar obat di atas bukan merupakan daftar lengkap. Jika Anda sendang menjalani pengobatan lain dan mengonsumsi obat tertentu, selalu diskusikan lebih dulu sebelum menggunakan obat Celebrex.

Peringatan dan Perhatian

Celebrex termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang harus menjadi perhatian dan peringatan bagi selama penggunaan Celebrex:

  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien asma, tekanan darah tinggi, gagal jantung, maag, pendarahan.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada lansia.
  • Hati-hati penggunaan ini pada ibu menyusui dan wanita yang berencana untuk hamil. Celebrex dapat masuk melalui ASI meskipun jumlahnya sangat kecil. Penggunaan pada ibu menyusui sebaiknya dihindari kecuali atas saran dokter.
  • Hati-hati penggunaan obat ini untuk pasien dengan gangguan ginjal dan hati.
  • Keamanan obat ini masuk ke dalam kategori C untuk kehamilan trimester 1 dan 2 yang artinya boleh dikonsumsi hanya jika manfaatnya lebih besar dari efek sampingnya.
  • Keamaan obat ini masik ke dalam kategori D untuk kehamilan trimester 3 yang artinya hanya boleh digunakan hanya dalam situasi mengancam jiwa dan tidak ada obat lain yang dapat menggantikan.
  • Obat Celebrex dapat meningkatkan risiko pendarahan pada tukak lambung dan tukak duodenum.
  • Jangan gunakan obat ini untuk jangka panjang karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi