Terbit: 3 November 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Anuria atau tidak buang air kecil adalah kondisi serius yang disebabkan oleh gangguan pada ginjal. Apabila dibiarkan tanpa pengobatan, kondisi ini dapat mengancam jiwa. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala hingga cara mengobatinya di bawah ini.

Anuria: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Anuria?

Anuria adalah kondisi di mana ginjal menjadi tidak mampu memproduksi urine atau kencing tidak keluar. Pada orang dewasa ginjal umumnya menghasilkan antara 1 dan 2 liter urine setiap hari. Saat Anda mengalami kondisi ini, produksi urine 0-100 mililiter per hari.

Padahal, buang air kecil diperlukan untuk membuang limbah dan dan kelebihan cairan dari tubuh. Jika urine tidak keluar dari tubuh, limbah dapat menumpuk dan memperparah masalah kesehatan yang mendasarinya.

Gejala Anuria

Anuria atau tidak buang air kecil adalah gejala itu sendiri. Terkadang, seseorang mungkin juga memiliki gejala masalah kesehatan yang menyebabkan produksi urine sedikit. Beberapa masalah kesehatan tertentu seperti ginjal, penyakit hati, gagal jantung, dan penyakit diabetes.

Berikut ini beberapa gejala bisa terjadi saat Anda mengalami anuria, antara lain:

  • Pembengkakan di pergelangan kaki dan telapak kaki. Gejala ini terkadang muncul karena retensi cairan pada penderita penyakit ginjal dan penurunan produksi urine.
  • Distress, nyeri, atau kesulitan memulai buang air kecil.
  • Hematuria atau darah dalam urin. Kondisi ini biasanya terjadi pada penyakit glomerulus atau penderita batu ginjal atau tumor.
  • Nafsu makan menurun, kelemahan, dan muntah berulang.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami salah satu dari tanda atau gejala yang telah dijelaskan di atas atau tidak buang air kecil dalam waktu 24 jam, segera ke dokter atau pergi IGD untuk mendapatkan penanganan yang tepat

Baca Juga: Proses Pembentukan Urine dan Sistem Saluran Kemih

Penyebab Anuria

Sebagian besar kondisi ini disebabkan oleh masalah pada ginjal, tetapi juga bisa disebabkan oleh masalah pada jantung.

Berikut ini beberapa penyebab tubuh tidak mampu memproduksi urine, antara lain:

  • Batu ginjal. Batu-yang terbentuk di ginjal dapat menyebabkan penyumbatan di ginjal atau ureter, saluran yang mengangkut urine dari ginjal ke uretra untuk dikeluarkan dari tubuh. Penyumbatan ini berarti urine tidak dapat keluar dari tubuh.
  • Gagal ginjal. Kasus gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tiba-tiba berhenti berfungsi dan menjadi tidak dapat menyaring urine. Kondisi ini berkembang dengan cepat selama beberapa jam atau hari, serta bisa berakibat fatal.
  • Diabetes. Ketika gula darah melonjak naik secara konsisten, hal tersebut dapat mengakibatkan ketoasidosis diabetik dan kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal akut dan produksi urine sedikit atau tidak ada sama sekali.
  • Hipertensi. Kondisi ini dapat merusak pembuluh darah di ginjal seiring waktu. Tanpa pengobatan, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen dan anuria.
  • Gagal jantung. Ketika terjadi gagal jantung, jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Proses dalam tubuh akan terjadi apabila tidak ada cukup cairan di pembuluh darah. Salah satunya karena ginjal berhenti membuat urine untuk menahan cairan berlebih.
  • Tumor. Pertumbuhan massa di dekat ginjal atau area sekitarnya kemungkinan besar dapat menyebabkan penyumbatan dan menghambat urine keluar dari tubuh melalui berkemih.

Diagnosis Anuria

Guna mendiagnosis kondisi dan mengetahui penyebab yang mendasarinya, dokter akan menanyakan riwayat medis menyeluruh dan gejala yang dikeluhkan, antara lain:

  • Pembengkakan.
  • Frekuensi buang air kecil.
  • Jumlah urine yang keluar.
  • Darah dalam urine.
  • Kelelahan.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Sakit perut atau pinggang.

Dokter mungkin akan menyarankan tes tambahan tertentu untuk membantu diagnosis, terutama untuk melihat kondisi keseluruhan ginjal, antara lain:

  • Biopsi, yaitu mengambil sedikit sampel dari jaringan ginjal.
  • Tes darah untuk mencari kelebihan limbah.
  • Computerized tomography scan (CT scan), tes yang menggunakan sinar-X dengan berfokus pada saluran kemih saja atau seluruh tubuh.
  • Magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengambil gambar ginjal dengan menggunakan frekuensi radio.
  • Skintigrafi ginjal, pemeriksaan yang menggunakan radiasi nuklir.
  • Tes urine, bertujuan untuk mendeteksi keberadaan darah dan gula.

Baca Juga: Urinoma, Penumpukan Urine yang Terjadi di Luar Saluran Kemih

Pengobatan Anuria

Pada dasarnya, perawatan dilakukan tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Berikut ini beberapa pengobatan untuk anuria, di antaranya:

1. Menghilangkan Batu Ginjal atau Tumor

Prosedur ini mungkin berarti operasi, kemoterapi obat, atau terapi radiasi untuk mengecilkan atau mengangkat tumor atau batu ginjal.

2. Mengelola Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal dapat diobati dengan dialisis, yaitu prosedur untuk menghilangkan kelebihan cairan, elektrolit, dan produk limbah dari darah. Biasanya, darah dikeluarkan melewati filter khusus untuk mengeluarkan limbah, kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh.

3. Mengontrol Diabetes

Jika memiliki penyakit diabetes, penting untuk memantau gula darah dan harus berhati-hati dalam mengontrol kadar gula darah. Penting untuk memantau gula darah sesuai petunjuk, mengikuti diet yang ditentukan, rajin olahraga, dan minum semua obat sesuai petunjuk.

4. Perubahan Gaya Hidup

Melakukan perubahan gaya hidup akan sangat penting bagi penderita tekanan darah tinggi. Dokter mungkin akan merekomendasikan perubahan diet, menyarankan Anda untuk rutin olahraga, konsumsi obat-obatan untuk membantu menjaga tekanan darah tetap rendah. Selain itu, menghilangkan stres dan tidur yang cukup juga diperlukan.

Pada akhirnya, apabila kondisi ini dibiarkan tanpa pengobatan, anuria dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen hingga mengancam jiwa.

 

  1. Anonim. 2020. What Is Anuria?. https://www.narayanahealth.org/blog/what-is-anuria/. (Diakses pada 3 November 2022)
  2. Anonim. 2021. Anuria. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21890-anuria. (Diakses pada 3 November 2022)
  3. Cherney, Kristeen. 2017. Anuria. https://www.healthline.com/health/anuria. (Diakses pada 3 November 2022)
  4. Galan, Nicole. 2018. What you should know about anuria. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320663. (Diakses pada 3 November 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi