Terbit: 26 September 2019 | Diperbarui: 7 February 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Proses pembentukan urine adalah salah satu proses yang penting dalam sistem pencernaan. Sistem urinaria atau disebut juga dengan sistem perkemihan berfungsi untuk memproduksi, menyimpan, dan mengeluarkan urine dari ginjal. Ketahui tentang proses pembentukan urine, anatomi urine, dll.

Proses Pembentukan Urine dan Sistem Saluran Kemih

Anatomi Saluran Kemih

Saluran kemih adalah sistem drainase yang berfungsi untuk mengeluarkan urine dari tubuh. Urine adalah racun, limbah, dan cairan berlebih di tubuh yang harus dikeluarkan. Sistem perkemihan harus bekerja bersama untuk mengeluarkan urine atau umumnya Anda sebut dengan buang air kecil.

Berikut ini adalah saluran kemih sesuai dengan urutan, yaitu:

  • Ginjal: Ginjal berfungsi untuk memfilter darah, keseimbangan cairan tubuh, mengeluarkan sisa pembuangan, dan menjaga kadar elektrolit.
  • Ureter: Ureter adalah dua tabung tipis yang mengantar urine dari ginjal ke kandung kemih.
  • Kandung Kemih: Kandung kemih adalah tempat penampungan urine hingga tiba waktu Anda ingin buang air kecil.
  • Uretra: Tugas uretra adalah membawa urine dari kandung kemih keluar dari tubuh, itulah proses Anda buang air kecil.

Ginjal adalah kunci utama dalam sistem perkemihan untuk menyaring zat-zat pembuangan sampai menjadi urine. Zat-zat pembuangan akan menjadi racun bagi tubuh jika tidak dibuang.

Bagian-bagian saluran kemih sangat penting untuk mengeluarkan sisa-sisa pembuangan di tubuh, jika tidak maka Anda akan mengalami masalah buang air kecil.

Fungsi Sistem Perkemihan

Ketahui fungsi-fungsi sistem perkemihan, yaitu:

  • Mencegah penumpukan sisa-sisa pembuangan, racun, limbah di tubuh.
  • Menjaga kadar elektrolit agar tetap seimbang.
  • Memproduksi hormone yang membantu mengatur tekanan darah
  • Memproduksi sel-sel darah merah
  • Menjaga kekuatan tulang dengan mengontrol kalsium dan fosfor
  • Menyeimbangkan cairan tubuh
  • Menyeimbangkan pH tubuh

Buang air kecil mungkin terdengar sederhana, namun sistemnya kompleks. Jika satu hari saja Anda tidak bisa buang air kecil, maka itu akan mengganggu kesehatan Anda dan rasanya pasti kurang nyaman.

Proses Pembentukan Urine

Setelah mengetahui anatomi sistem perkemihan, Anda harus mempelajari tahap pembentukan urine di tubuh Anda yang terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1. Filtrasi

Proses terbentuknya urine yang pertama adalah sistem filtrasi atau sistem penyaringan. Ginjal menyaring sisa-sisa pembuangan tahap pertama. Ginjal memiliki lebih dari satu juta struktur kecil yang dinamakan nefron.

Nefron mengandung glomerulus yaitu tempat penyaringan darah. Glomerulus adalah jaringan kapiler yang dikelilingi oleh kapsula glomerulus atau disebut juga kapsul Bowman.

Darah mengalir melalui glomerulus dan pada saat yang sama akan mendorong air dan zat terlarut lainnya dari kapiler ke dalam kapsul melalui membrane filtrasi. Filtrasi glomerulus pun memulai proses pembentukan urine.

Dalam proses filtrasi ini, darah masuk ke arteriol aferen dan mengalir ke glomerulus dimana darah yang dapat disaring seperti air dan limbah nitrogen akan masuk ke glomerulus. Komponen yang tidak dapat disaring seperti sel-sel dan protein dalam jumlah banyak akan keluar melalui arteriol eferen.

Umumnya, 20 persen dari total jumlah darah yang dipasok dari jantung setiap menit akan masuk ke ginjal untuk proses filtrasi. Proses ini juga disebut sebagai fraksi filtrasi. 80 persen jumlah darah lainnya mengalir di seluruh tubuh untuk proses perfusi jaringan dan sirkulasi gas.

2. Reabsorpsi

Proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi. Reabsorpsi adalah proses penyaringan kembali urine untuk memastikan apakah tidak ada lagi zat-zat pembuangan di tubuh.

Glomerulus menyaring air dan zat larut kecil di aliran darah. Hasil dari filtrasi akan menyaring zat-zat tidak berguna namun zat-zat berguna dapat tersaring juga seperti ion-ion esensial, glukosa, asam amino, dan protein yang lebih kecil. Proses reabsorpsi tersebut akan mengembalikan lagi zat-zat penting bagi tubuh seperti nutrisi dan protein yang tersaring bersama urine. Itulah proses pembentukan urine tahap dua.

3.  Sekresi

Sekresi adalah proses terbentuknya urine yang terakhir. Sekresi adalah proses pembuangan sisa-sisa zat, racun, atau limbah tubuh dalam bentuk urine. Proses sekresi akan mengeluarkan ion hidrogen, keratin, obat-obatan melalui jaringan kapiler peritubular ke saluran pengumpul.

Proses terakhir tersebut adalah pengeluaran urine dari tubuh. Urine adalah kumpulan zat yang belum diserap kembali dalam filtrasi glomerulus. Urine terdiri dari air, garam, urea, dan sisa-sisa pembuangan lainnya.

Jenis Penyakit dari Urine Tidak Normal

Jenis urine abnormal dan menyebabkan penyakit, termasuk:

  • Proteinuria: Terdapat kandungan protein yang berlebihan dalam urine karena glomerulus yang bocor atau rusak.
  • Oliguria: Jumlah urine yang sedikit.
  • Poliuria: Jumlah urine yang abnormal karena menderita diabetes.
  • Disuria: Buang air kecil yang menyakitkan atau tidak nyaman, seringkali akibat infeksi saluran kemih.
  • Hematuria: Terdapat kandungan sel darah merah dalam urine.
  • Glikosuria: Terdapat kandungan glukosa dalam urine karena kelebihan glukosa.
  • Retensi Urine: Tidak dapat buang air kecil dan jika bisa, tidak bisa mengeluarkan semua urine di kandung kemih.

Jika tahap pembentukan urine terggangu, maka dapat mengakibatkan risiko penyakit urine tersebut.

Fakta Urine

Urine dapat menjadi indikator kesehatan Anda dan dapat dianalisis dari warna, bau, dan pH. Berikut ini adalah fakta urin yang wajib Anda ketahui, yaitu:

  • Warna Urine

Urine normal berwarna kuning jernih, namun konsentrasi urine setiap orang berbeda-beda. Saat Anda minum air putih dengan cukup maka warna konsentrasi urine berkurang. Jika warna urine lebih pekat atau gelap, itu bisa jadi indikator dehidrasi.

Urin berwarna merah dapat mengindikasikan kandungan sel darah merah di urine dan bisa jadi tanda ada masalah di ginjal dan penyakit lain. Ketahui juga tentang warna urine.

  • Bau Urine

Bau urine Anda memuat informasi tentang kesehatan Anda. Urine normal dan sehat umumnya berbau ringan. Urine orang berusia lanjut umumnya berbau lebih pekat. Urine penderita diabetes seperti berbau manis karena memiliki kandungan glukosa.

 

  • pH Urine

pH urine normal adalah 4,6 – 8 dan rata-rata orang memiliki urine dengan pH 6,0. pH urine berpengaruh dari diet atau makanan yang Anda konsumsi. Sementara kepadatan urine normal berkisar antara 0,0001 sampai 0,035.

  • Kekeruhan Urine

Indikator kekeruhan urine dapat dinilai dari jernih, agak keruh, keruh, dan buram. Air seni normal akan jernih atau sedikit keruh. Bila urine terlalu keruh, dapat menjadi indikator gangguan kesehatan karena adanya partikel tersuspensi dalam urine.

Semoga informasi kesehatan tentang proses pembentukan urine, fungsi urine, fakta urine, dll dapat bermanfaat bagi Anda.

 

  1. Lumen. 2019. Urine. https://courses.lumenlearning.com/boundless-ap/chapter/urine/. (Diakses pada 26 September 2018).
  2. NIDDK. 2014. The Urinary Tract & How It Works. https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/urinary-tract-how-it-works. (Diakses pada 26 September 2018).
  3. Visible Body. 2019. Filtration, Reabsorption, Secretion: The Three Steps of Urine Formation. https://www.visiblebody.com/learn/urinary/urine-creation. (Diakses pada 26 September 2018).
  4. Zimmermann, Kim Ann. 2018. Urinary System: Facts, Functions & Diseases. https://www.livescience.com/27012-urinary-system.html. (Diakses pada 26 September 2018).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi