Terbit: 1 March 2022 | Diperbarui: 21 March 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Anisocoria adalah kondisi ketika pupil mata tampak besar sebelah. Meskipun tidak selalu berbahaya, pupil mata besar sebelah dapat membuat penglihatan kabur hingga kebutaan mendadak. Simak penjelasan selengkapnya mulai dari gejala hingga pencegahan yang bisa Anda lakukan, selengkapnya di bawah ini.

Anisocoria (Pupil Besar Sebelah): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa itu Anisocoria?

Anisocoria adalah istilah medis ketika pupil pada satu mata berbeda ukuran dari pupil mata sebelahnya. Pupil mata merupakan lingkaran hitam di tengah mata yang biasanya berukuran sama.

Pupil mata dapat mengembang dan berkontraksi untuk membantu melihat dalam jumlah cahaya yang berbeda. Pupil secara alami berubah ukuran tanpa disadari atau dikendalikan. Ukuran pupil akan menyusut (berkontraksi) dalam cahaya terang dan mengembang (melebar) dalam cahaya redup.

Tanda dan Gejala Anisocoria

Gejala yang muncul pada dasarnya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Segera ke dokter jika pupil besar sebelah dan mengalami salah satu dari gejala berikut:

  • Sakit mata.
  • Kehilangan penglihatan.
  • Pandangan yang kabur.
  • Penglihatan ganda (diplopia).
  • Sensitif terhadap cahaya.

Selain itu, gejala lain yang mungkin terjadi namun tidak terkait dengan mata, seperti:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Mual atau muntah.
  • Sakit leher atau kaku.

Baca Juga: Anatomi Mata: Struktur, Fungsi, Cara Kerja, Penyakit, dll

Penyebab Anisocoria

Pupil mata besar sebelah dapat disebabkan oleh berbagai kondisi di tubuh, mulai dari cedera, trauma, hingga  konsumsi obat-obatan tertentu.

Pupil mata besar mungkin tidak memiliki penyebab yang mendasarinya. Anisocoria fisiologis adalah ketika adanya perbedaan kecil yang alami untuk ukuran pupil mata. Kondisi ini tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan.

Namun, apabila terjadi perubahan mendadak pada satu ukuran pupil, hal tersebut dapat mengindikasikan kondisi medis yang serius.

Kondisi medis yang dapat menjadi penyebab anisocoria, meliputi:

1. Kelumpuhan saraf ketiga

Third nerve palsy (TNP) atau kelumpuhan saraf ketiga dapat menyebabkan pupil menjadi berbeda ukuran. Penyebab TNP termasuk pendarahan otak, trauma, atau aneurisma. Siapa pun yang mengalami gejala setelah cedera kepala harus memeriksakan ke dokter.

Penyebab lain TNP pada anak termasuk migrain dan infeksi berat, seperti meningitis. Namun, beberapa kasus TNP pada anak bersifat bawaan (terjadi sejak lahir).

TNP dapat disebabkan oleh tekanan saraf ketiga dari aneurisma arteri. Aneurisma menyebabkan rasa sakit dan merupakan kondisi yang mengancam jiwa.

2. Pupil tonik atau sindrom Adie

Pupil tonik adalah kondisi di mana satu pupil terlihat besar secara tidak normal dalam cahaya, dan membutuhkan waktu lama untuk menyempit. Meski begitu, kondisi ini bukanlah sesuatu yang serius.

Meski biasanya tidak berbahaya, memiliki pupil tonik bisa menyebabkan seseorang menjadi miotik atau secara kronis berpupil kecil.

3. Sindrom Horner

Penderita sindrom Horner memiliki satu pupil kecil yang tidak normal. Selain itu, penderita penyakit ini juga akan memiliki semua atau beberapa gejala berikut:

  • Kelopak mata atas yang terkulai.
  • Kelopak mata bawah sedikit lebih tinggi.
  • Mata tampak cekung.
  • Sedikit atau tidak ada keringat di sisi wajah.

4. Penyebab mekanis

Masalah fisik pada mata yang bisa menyebabkan ukuran pupil beda sebelah antara lain trauma mata (seperti mata dipukul atau ditusuk), iritis dan uveitis, glaukoma sudut akut, dan tumor intraokular.

5. Obat-obatan

Obat-obatan tertentu juga dapat menjadi penyebab ukuran pupil berbeda. Obat-obatan ini, termasuk:

  • Antikolinergik, kelas obat untuk mengatasi kondisi seperti PPOK, gejala gastrointestinal, penyakit Parkinson, pengobatan keracunan, asma, pusing, dan mabuk.
  • Pilocarpine oral, obat untuk mengobati mulut kering atau kelenjar air liur yang rusak akibat pengobatan kanker otak dan leher, atau sindrom Sjogren.
  • Pilocarpine, obat tetes mata atau gel untuk mengobati glaukoma.
  • Simpatomimetik, obat yang membantu mengobati gagal jantung atau sepsis.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Mata Anda Rusak

Diagnosis Anisocoria

Dokter atau tenaga medis akan mendiagnosis pupil mata besar sebelah dengan memeriksa mata dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa gejala lainnya. Pasien mungkin memerlukan tes pencitraan, termasuk:

Pasien mungkin juga memerlukan tes darah atau pungsi lumbal jika dokter menduga Anda memiliki infeksi.

Pengobatan Anisocoria

Rencana perawatan yang dianjurkan dokter akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Misalnya, jika infeksi menjadi penyebabnya, dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata antibiotik atau antivirus.

Jika memiliki pertumbuhan abnormal, seperti tumor otak, dokter mungkin akan menganjurkan operasi untuk mengangkatnya. Pilihan perawatan tambahan yang tersedia untuk mengobati tumor otak termasuk terapi radiasi dan kemoterapi untuk mengecilkan pertumbuhan tumor.

Beberapa kasus ukuran pupil beda sebelah bersifat sementara atau dianggap normal dan tidak memerlukan perawatan.

Cara Mencegah Anisocoria

Dalam beberapa kasus, anisocoria adalah kondisi yang tidak dapat diprediksi atau dicegah. Namun, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko pupil besar sebelah.

Berikut ini beberapa cara mencegahnya:

  • Setiap mengalami perubahan pada penglihatan, segera beri tahu dokter.
  • Menggunakan helm ketika bermain olahraga kontak, bersepeda, atau menunggang kuda.
  • Mengenakan alat pelindung saat menggunakan alat berat.
  • Menggunakan sabuk pengaman saat mengemudi.
  • Periksa ke dokter bila mengalami nyeri kepala, pusing, atau kelainan pada wajah yang berlangsung lama atau berulang.

Jika melihat adanya perbedaan pada ukuran pupil, segera dapatkan bantuan medis. Dokter dapat membantu mengidentifikasi dan mengobati penyebab yang mendasari kondisi Anda.

Mengikuti rencana perawatan yang dianjurkan bisa membantu meningkatkan pandangan jangka panjang dan mencegah kondisi menjadi lebih buruk.

 

  1. Anonim. 2022. Anisocoria. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22422-anisocoria#management-and-treatment (Diakses pada 1 Maret 2022)
  2. Kahn, April. 2019. What Is Anisocoria?. https://www.healthline.com/health/anisocoria (Diakses pada 1 Maret 2022)
  3. Stinson, Adrienne. What causes pupils of different sizes?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/pupils-different-sizes (Diakses pada 1 Maret 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi