Morfin obat apa? Nama obat Morfin mungkin bukan sesuatu yang asing di telinga Anda. Ketika ada seseorang yang menderita suatu penyakit seperti kanker stadium lanjut atau pun penyakit kronis yang menyebabkan rasa nyeri yang parah dan berkepanjangan, dokter seringkali memberikan obat Morfin untuk mengurangi rasa nyeri yang diderita oleh pasien.
Obat Morfin adalah obat yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai narkotik. Di dunia kedokteran, sebenarnya obat Morfin ini tetap memiliki manfaat yang besar jika digunakan sesuai dengan aturan untuk menolong pasien.
Obat Morfin adalah obat pereda sakit yang tergolong ke dalam opioid yang dapat ditemukan secara alami pada beberapa jenis tumbuhan dan hewan. Obat Morfin adalah obat yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk mengurangi rasa sakit. Obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan sakit pada infark miokard dan ketika melahirkan. Komposisi Morfin adalah Morphine.
Setelah Anda mengetahui Morfin obat apa dan komposisi Morfin, mari kenali lebih jelas mengenai fungsi Morfin dan manfaat Morfin.
Fungsi Morfin & Manfaat Morfin
Anda kini telah mengetahui Morfin obat apa. Anda juga harus tahu apa fungsi dan manfaat dari obat ini. Fungsi obat Morfin adalah mengurangi atau mengatasi rasa sakit kronis yang berkepanjangannya. Obat opioid ini bekerja pada saraf dan otak sehingga tubuh tidak merasakan sakit atau rasa sakit tersebut bisa berkurang secara siginfikan. Manfaat Morfin adalah untuk mengobati, merawat, dan mengontrol penderita penyakit kanker, analgesik, pascaoperasi, anestesi, nyeri kronis, dan asma jantung.
Perlu Anda ketahui, sekalipun obat opioid ini memiliki manfaat yang besar, tetapi obat jenis opioid yang satu ini dapat menyebabkan Anda mengalami ketergantungan jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang dengan dosis yang besar.
Jika Anda sering mengkonsumi obat tersebut dengan dosis yang cukup tinggi, Anda akan kesulitan dalam menghentikan penggunaan obat. Penghentian pemberian obat hanya dapat dilakukan secara bertahap dan dalam pengawasan dokter. Jadi, jangan mengonsumsi obat Morfin tanpa pengawasan dokter.
Penggunaan obat opioid yang satu ini juga tidak dapat Anda peroleh sembarangan. Obat morfin tidak dijual-belikan secara bebas. Anda hanya bisa mendapatkan obat tersebut dari resep dokter.
Perlu diperhatikan juga, penggunaan obat opioid bagi Anda yang merencanakan kehamilan atau pun sedang menyusui tidak diperkenankan untuk digunakan. Jika pun penyakit Anda kambuh dan diharuskan untuk mengkonsumsi obat tersebut, alangkah baiknya jika melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Setelah Anda mengetahui manfaat dan fungsi obat Morfin, mari ketahui informasi penggunaan dosis Morfin di bawah ini.
Nama: Morfin
Nama Dagang: MS Contin, Astramorph, Depodur, Duramorph, Infumorph, Kadian, MorphaBond
Kelas: Analgesik opioid
Tersedia dalam bentuk:
Tablet rilis diperpanjang morfin sulfat
- 15mg, 30mg, 60mg, 100mg, 200mg
Tablet rilis diperpanjang (MS Contin)
- 15mg, 30mg, 60mg, 100mg, 200mg
Kapsul rilis diperpanjang morfin sulfat
- 10mg, 20mg, 30mg, 45mg, 50mg, 60mg
- 75mg, 80mg, 90mg, 100mg, 120mg
Kapsul rilis diperpanjang (Kadian)
- 10mg, 20mg, 30mg, 40mg, 50mg, 60mg
- 70mg, 80mg, 100mg, 130mg, 150mg, 200mg
Suspensi injeksi rilis diperpanjang liposomal (DepoDur)
- 10mg/mL
Larutan injeksi (Duramorph)
- 5mg/mL
- 1mg/mL
Larutan injeksi potensi tinggi (Infumorph)
- 10mg/mL (200mg/20mL ampule)
- 25mg/mL (500mg/20mL ampule)
Larutan injeksi morfin sulfat
- 5mg/mL, 1mg/mL, 2mg/mL, 4mg/mL, 5mg/mL
- 8mg/mL, 10mg/mL, 15mg/mL, 25mg/mL, 50mg/mL
Tablet morfin sulfat rilis cepat
- 15mg, 30mg
Morfin sulfat suposituria: Schedule II
- 5mg, 10mg, 20mg, 30mg
Larutan oral morfin sulfat
- 10mg/5mL; 20mg/5mL
Morfin sulfate intramuskuler
- 10mg/0.7mL
Obat jenis analgesik opioid lainnya: Buprenorfin, Buprenorfin transdermal, Butorfanol, Kodein, Fentanil, Hidrokodon, Hidromorfon, Metadon, Lonsis, Meperidine, Nalbufin, Petidin, Remifentanil, Sufentanil, Tapentadol, Tramadol
Dosis Morfin dan Indikasi
Dosis Morfin dan indikasi memiliki keterangan pasien naif opioid dan pasien toleran. Maksud dari paisien naif opioid adalah pasien yang sama sekali belum terpapar opioid seperti morfin. Maksud dari pasien toleran akan dijelaskan di bawah.
Untuk Nyeri Akut
Tablet rilis cepat (pasien naif opioid): 15-30 mg peroral (PO) setiap 4 jam jika perlu (PRN)
Larutan oral (pasien naif opioid): 10-20 mg PO setiap 4 jam PRN
Supositoria: 10-20 mg perrectal (PR) setiap 4 jam
Larutan parenteral
- Subkutan/intramuskuler (SC/IM) (pasien naif opioid): 5-10 mg setiap 4 jam PRN; Kisaran dosis, 5-20 mg
- Intravena: 2,5-5 mg setiap 3-4 jam PRN, diinfuskan selama 4-5 menit; Kisaran dosis, 4-10 mg
Larutan parenteral bebas pengawet
- Injeksi epidural
- Dosis tunggal: 5-10 mg sekali sehari di daerah lumbal
- Infus Terus menerus: 2-4 mg IV diinfuskan selama 24 jam
- Intratekal
- Dosis tunggal (pasien naif opioid): 0,1-0,3 mg dosis tunggal, ditambah infus tersedia nalokson; rentang dosis per produsen, adalah 0,2-1 mg/hari; karena berulang suntikan IT tidak dianjurkan, rute alternatif harus digunakan jika nyeri berulang dalam waktu 24 jam
- Terus menerus infus (pasien naif opioid): 0 0,2-1 mg pada daerah pinggang lebih dari 24 jam
- Infus kontinu (opioid toleran): 1-10 mg selama 24 jam microinfusion di daerah lumbal; tidak melebihi 20 mg selama 24 jam