Sebaiknya sebelum mengkonsumsi ritonavir (Norvir) ada baiknya konsultasikan dengan petugas kesehatan Anda apakah Anda seharusnya tidak mengkonsumsi ritonavir jika Anda alergi terhadap obat ini.
Efek samping yang mengancam jiwa dapat terjadi jika Anda menggunakan ritonavir dengan:
- Alfuzosin (Uroxatral)
- Amiodarone (Cordarone, Pacerone)
- Cisapride (Propulsid)
- Flecainide (Tambocor)
- Lovastatin (Mevacor, Altoprev, Advicor)
- Simvastatin (Zocor, Simcor, Vytorin, Juvisync)
- Midazolam (Versed) atau triazolam (Halcion)
- Pimozide (Orap)
- Propafenon (Rythmol)
- Quinidine (Quin-G)
- Sildenafil (Revatio) saat digunakan untuk mengobati hipertensi arterial paru (PAH)
- St John’s wort
- Vorikonazol (Vfend)
- Obat ergot seperti ergotamin (Ergomar, Cafergot, Migergot), dihydroergotamine (D.H.E. 45, Migranal), ergonovine (Ergotrate), atau methylergonovine (Methergine)
Untuk memastikan Anda bisa mengonsumsi ritonavir dengan aman, beritahu dokter Anda jika Anda memiliki kondisi lain ini:
- Penyakit hati (terutama hepatitis B atau hepatitis C)
- Diabetes
- Penyakit jantung atau gangguan irama jantung
- Gangguan pendarahan seperti hemofilia
- Kolesterol tinggi atau trigliserida.
Kategori kehamilan FDA B. Obat ini diperkirakan tidak berbahaya bagi bayi yang belum lahir, namun HIV dapat ditularkan ke bayi Anda jika Anda tidak meminum obat dengan benar selama kehamilan. Konsumsi semua obat HIV Anda sebagaimana petunjuk untuk mengendalikan infeksi Anda.
Wanita dengan HIV atau AIDS seharusnya tidak menyusui bayi. Bahkan jika bayi Anda lahir tanpa HIV, virus tersebut mungkin dapat ditularkan ke bayi melalui ASI Anda.
Ritonavir bisa membuat pil KB kurang efektif. Tanyakan kepada dokter Anda tentang penggunaan metode kontrasepsi non-hormon (seperti kondom atau spermisida) untuk mencegah kehamilan saat mengonsumsi ritonavir.