Terbit: 4 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Tertarik mencoba KB implan atau KB susuk sebagai upaya pencegah kehamilan? Sebagian wanita ingin menggunakan alat kontrasepsi ini karena lebih praktis. Namun, tidak sedikit pula wanita yang merasa ragu untuk memilihnya. Sebelum menjatuhkan pilihan, simak penjelasan seputar metode kontrasepsi jangka panjang ini dalam ulasan berikut.

KB Implan: Kelebihan, Cara Kerja, dan Efek Samping

Apa itu KB Implan?

KB implan adalah salah satu pilihan kontrasepsi jangka panjang untuk wanita. Alat kontrasepsi ini juga dikenal juga dengan nama KB susuk.

Bentuk KB ini seperti batang plastik fleksibel. Ukurannya tidak panjang, melainkan hampir sama dengan ukuran batang korek api.

Wanita memilih KB susuk karena bersifat jangka panjang. Artinya, Anda tidak harus secara rutin memasang alat kontrasepsi ulang setiap bulannya.

Selain itu, penggunaan KB implan dinilai sangat efektif, bahkan persentase efektivitasnya berada di angka sekitar 99% untuk mencegah kehamilan.

Meski begitu, Anda perlu menyadari bahwa kehamilan tidak bisa dicegah 100% sekalipun dengan menggunakan jenis KB apa pun. Beberapa wanita bisa saja hamil walaupun ia menggunakan metode KB susuk.

Siapa Saja yang Cocok Menggunakan KB Implan?

Kontrasepsi ini bisa menjadi pilihan yang baik bagi Anda dengan beberapa kondisi berikut:

  • Benar-benar ingin mencegah kehamilan untuk jangka waktu panjang.
  • Tidak bisa menggunakan pil KB karena mudah lupa sehingga waktu minum obat terlewat.
  • Bersedia menerima perubahan pada siklus menstruasi. Pasalnya, jenis KB ini bisa menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, lebih ringan atau berat; lebih singkat atau lama.
  • Tidak bisa menggunakan KB yang mengandung hormon estrogen.

Siapa Saja yang Tidak Cocok Menggunakan KB Implan?

KB susuk tidak direkomendasikan bagi wanita dengan beberapa kondisi berikut ini:

  • Alergi terhadap kandungan yang ada di dalamnya.
  • Memiliki riwayat serangan jantung atau stroke.
  • Menderita tumor hati atau penyakit hati.
  • Ada faktor risiko atau riwayat kanker payudara.
  • Memiliki riwayat pembekuan darah yang serius.
  • Pendarahan pendarahan vagina yang tidak biasa dan tidak terdiagnosis.
  • Sedang menjalani terapi obat tertentu yang berinteraksi negatif dengan jenis KB ini.

Baca JugaKoyo KB: Manfaat, Cara Penggunaan, hingga Efek Samping

Cara Kerja KB Implan

Kontrasepsi ini bekerja dengan beberapa cara untuk mencegah kehamilan terjadi. Pertama, menghasilkan hormon progesteron di dalam darah. Dengan adanya hormon ini, proses pengeluaran sel telur dari ovarium (ovulasi) tidak akan terjadi.

Jenis KB yang satu ini juga melepaskan hormon progestasional dosis rendah dan stabil. Tujuannya adalah untuk mengentalkan lendir serviks sehingga membuat sperma sulit atau tidak bisa masuk ke dalam rahim. Dengan begitu, pembuahan tidak akan terjadi.

Pelepasan hormon ini juga akan berdampak pada pengenceran lapisan rahim (endometrium).

Selain itu, KB ini juga bekerja dengan membuat indung telur berhenti memproduksi sel telur matang setiap bulannya.

Manfaat Menggunakan KB Implan

KB implan memiliki berbagai keunggulan, di antaranya:

  • Bisa untuk jangka panjang: Setelah implan terpasang, Anda tidak perlu melakukan pasang implan ulang selama tiga tahun.
  • Bisa dicabut kapan saja: Bila Anda ingin kembali merencanakan kehamilan, KB implan akan mudah untuk dicabut kapan saja. Kesuburan pun bisa kembali dengan cepat.
  • Tidak mengganggu aktivitas seksual: Setelah implan terpasang, aktivitas seksual Anda dengan pasangan tidak akan terganggu.
  • Efektif untuk mencegah kehamilan: Mengutip Planned Parenthood, jenis KB ini sama baiknya dengan sterilisasi dan IUD (intrauterine device).
  • Aman untuk ibu menyusui: Jenis KB ini tidak akan memengaruhi produksi dan kualitas ASI.
  • Harga tergolong murah: Bagi alat kontrasepsi yang penggunaannya bisa selama tiga tahun, KB implan tergolong murah. Jika Anda terdaftar sebagai peserta BPJS, KB ini bahkan bisa didapatkan secara gratis.
  • Tidak mengandung estrogen: KB ini bisa digunakan wanita yang tidak bisa menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.

Prosedur KB Implan

Sebelum pemasangan, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan dan memeriksa profil pasien guna memastikan kriteria aman. Setelah itu, Anda akan diminta untuk terlentang.

Lengan Anda akan ditekuk untuk mendeteksi otot bisep dan trisep. Tenaga medis akan menyuntikkan obat bius lokal, kemudian alat bantu akan ditempatkan pada lengan untuk memasukkan implan.

Tenaga medis akan memastikan implan telah masuk baik dengan memeriksa secara fisik atau menggunakan USG dan sinar-X. Setelah dipastikan masuk, lengan Anda akan diperban untuk meminimalkan memar.

Pemasangan KB susuk bisa dilakukan kapan saja selama periode waktu berikut:

1. Selama Siklus Menstruasi

Pemasangan KB implan bisa dilakukan selama menstruasi berlangsung. Dengan catatan, Anda sedang tidak hamil.

Bila alat kontrasepsi segera dipasang dalam lima hari pertama siklus berlangsung, risiko terjadinya kehamilan bisa dikurangi.

Bila KB jenis ini dipasang pada hari lain di luar siklus menstruasi, Anda dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi tambahan selama tujuh hari untuk mencegah kehamilan, misalnya kondom.

2. Setelah Melahirkan

Kontrasepsi ini bisa dipasang kapan pun setelah Anda melahirkan. Namun, bila dipasang sebelum hari ke-21 setelah persalinan, pencegahan kehamilan bisa lebih efektif.

Di sisi lain, bila alat kontrasepsi baru di pasang setelah hari ke-21, alat kontrasepsi tambahan harus digunakan.

Sebagai catatan, implan ini aman bagi ibu menyusui. Oleh sebab itu, setelah melahirkan, wanita bisa menggunakan KB ini.

3. Setelah Keguguran

Alat kontrasepsi ini bisa langsung dipasang segera setelah Anda keguguran. Pemasangan KB implan akan langsung mencegah Anda dari kehamilan.

Baca JugaPil KB: Manfaat, Cara Minum, Aturan Pakai, Efek Samping, dll

Efek Samping Penggunaan KB Implan

Meski dinilai efektif, KB susuk juga memiliki efek samping tertentu, antara lain:

  • Jerawat.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Nyeri perut atau punggung.
  • Penurunan gairah seks.
  • Nyeri payudara.
  • Vagina kering atau meradang.
  • Perubahan pada menstruasi.
  • Mengalami perdarahan lebih sedikit daripada sebelum implan.
  • Resistensi insulin ringan.
  • Perubahan suasana hati dan depresi.
  • Peningkatan berat badan.

Kapan KB Implan Harus Dicabut?

Alat kontrasepsi ini bisa mencegah kehamilan hingga kurang lebih tiga tahun. Setelah itu, KB implan harus dilepas dan diganti dengan yang baru.

Dokter atau tenaga medis mungkin akan merekomendasikan pencabutan lebih awal jika Anda mengalami berbagai gejala berikut:

  • Migrain.
  • Penyakit jantung atau stroke.
  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
  • Penyakit kuning (Jaundice).
  • Depresi.

Itu dia penjelasan seputar prosedur implan yang sebaiknya Anda ketahui. Umumnya, alat kontrasepsi ini tidak menimbulkan rasa sakit karena menggunakan bius lokal.

Rasa sakit yang singkat dan sedikit baru akan muncul setelah pemasangan dilakukan. Dokter akan membalutkan perban pada lengan untuk mengatasinya.

Setelah prosedur dilakukan, ingatlah untuk tidak menggaruk kulit yang dipasangkan implan meskipun merasa gatal.

 

  1. Anonim. 2021. Contraceptive Implant. https://www.healthdirect.gov.au/contraceptive-implant. (Diakses pada 4 November 2022).
  2. Anonim. 2021. Contraceptive Implant. https://www.nhs.uk/conditions/contraception/contraceptive-implant/. (Diakses pada 4 November 2022).
  3. Anonim. What Are the Benefits of Using the Birth Control Implant? https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/birth-control-implant-nexplanon/what-are-the-benefits-of-using-the-birth-control-implant. (Diakses pada 4 November 2022).
  4. Mayo Clinic Staff. 2021. Contraceptive Implant. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/contraceptive-implant/about/pac-20393619. (Diakses pada 4 November 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi