Terbit: 18 June 2020 | Diperbarui: 5 January 2024
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Meski vagina memiliki kemampuan menjaga dirinya tetap bersih, mengetahui cara merawat vagina adalah hal penting yang harus diketahui. Apa saja caranya agar vagina tetap bersih dan sehat? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

13 Cara Merawat Vagina yang Harus Wanita Ketahui

Cara Merawat Vagina agar Tetap Bersih dan Sehat

Vagina adalah satu-satunya organ di tubuh wanita yang mampu ‘membersihkan’ dirinya sendiri. Meski mampu membersihkan secara mandiri, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan untuk memastikan kondisinya tetap bersih dan sehat.

Berikut adalah berbagai cara merawat vagina yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

1. Menghindari Douching

Cara merawat vagina berikut ini harus menjadi perhatian terutama bagi Anda yang menggunakan metode douching untuk membersihkan vagina. Metode yang dilakukan dengan menyemprotkan cairan khusus ke dalam saluran vagina ini bukanlah cara yang baik.

Vagina secara alami mampu menyeimbangkan bakteri sehat dan tingkat pH. Douching sebenarnya menghilangkan sebagian bakteri sehat yang kemudian mengubah pH dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.

Jika Anda tetap ingin menggunakan produk-produk pembersih khusus vagina, pilih produk yang tidak menggunakan pewangi dan tidak memengaruhi pH alami vagina.

2. Jangan Mencukur Rambut Kemaluan

Cara merawat vagina berikutnya yang jarang diketahui adalah dengan tidak mencukur rambut kemaluan. Meski begitu, Anda tetap boleh melakukan sedikit pemangkasan jika rambut kemaluan sudah terlalu lebat. Ingat, sebaiknya jangan mencukurnya sampai habis.

Banyak orang tidak menyadari bahwa rambut kemaluan memiliki fungsi untuk melindungi organ intim dari bakteri dan menghilangkan masalah yang terkait dengan keringat atau gesekan.

3. Memeriksa Bahan Pelumas

Jika Anda membutuhkan pelumas tambahan saat berhubungan seks, hal penting yang harus diketahui adalah dengan melihat kandungan apa saja yang ada di dalamnya. Terdapat beberapa bahan yang ada di pelumas tidak disarankan untuk digunakan.

Glycerin, misalnya, meski efektif untuk menjaga kondisi tetap lembap bahan ini bisa berkontribusi pada pertumbuhan bakteri di vagina. Selain itu, pelumas yang mengandung petroleum juga dapat merusak tingkat pH alami vagina.

Cara merawat vagina lainnya juga bisa dilakukan dengan menghindari produk pelumas yang mengandung paraben, minyak tidak alami, memiliki rasa, beraroma kuat, dan mengandung pewarna.

4. Memilih Sex Toy yang Aman

Tidak semua sex toy aman digunakan. Sex toy yang terbuat dari bahan berikut umumnya aman digunakan, antara lain: kayu, silikon, stainless steel, kaca, keramik, stone, atau plastik jenis ABS.

Sebaiknya hindari membeli mainan seks secara online, jika memungkinkan kunjungi toko yang menjualnya agar Anda dapat merasakan bahannya secara langsung.

Baca Juga: 6 Dampak Buruk Menggunakan Seks Toys bagi Kesehatan

5. Berhubungan Seks yang Aman

Salah satu cara merawat vagina yang mudah dilakukan adalah melakukan hubungan seksual yang aman. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar tetap aman ketika berhubungan intim, antara lain:

  • Selalu menggunakan kondom.
  • Hindari melakukan seks anal kemudian lanjut melakukan seks vaginal. Hal ini berisiko meningkatkan infeksi saluran kemih.
  • Hindari bahan kondom dengan spermisida karena dapat membunuh bakteri baik di vagina.

6. Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seks

Cara merawat vagina yang satu ini sering kali terlewatkan karena usai berhubungan seks biasanya seseorang akan langsung merebahkan tubuh di kasur dan malas untuk bergerak. Padahal, buang air kecil setelah berhubungan intim dapat membantu mengurangi kemungkinan infeksi saluran kencing (ISK).

ISK sendiri disebabkan oleh bakteri dari luar tubuh, bisa dari kondom, sex toy, atau jari saat memberikan rangsangan. Buang air kecil bisa mendorong bakteri keluar dari saluran kencing.

7. Celana Dalam Berbahan Katun

Celana dalam katun dapat membuat vagina ‘bernapas’ sehingga kelembapannya akan terjaga dengan baik. Tingkat kelembapan vagina memainkan peran penting dalam pertumbuhan bakteri.

Mengganti celana dalam yang basah dengan segera juga bisa dilakukan sebagai cara merawat vagina. Terlepas dari bahan celana dalam yang digunakan, pastikan untuk menggantinya setiap hari.

8. Tidur Telanjang

Cara merawat vagina berikut ini mungkin terdengar aneh, faktanya cara ini bisa membantu menjaga kesehatan vagina. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suhu yang lebih dingin sangat baik untuk mendukung kesehatan tubuh. Cara termudah untuk mendinginkan tubuh adalah dengan telanjang, tentunya lakukan di ruangan tertutup.

9. Pemeriksaan Rutin Organ Intim

Pemeriksaan rutin bisa dilakukan pada dokter kandungan (meski Anda tidak hamil). Pemeriksaan dilakukan untuk melihat apakah ada infeksi menular seksual hingga kemungkinan kanker. Dokter bisa menyarankan Anda untuk melakukan pap smear, terutama wanita yang sudah pernah berhubungan seksual.

Selain untuk melihat kesehatan organ kewanitaan, tes ini juga dapat mendeteksi kanker serviks sejak dini. Mendapatkan vaksinasi HPV juga penting untuk mengurangi risiko kanker serviks.

10. Bilas Menggunakan Air

Vagina adalah organ tubuh yang bisa membersihkan dirinya sendiri, oleh karena itulah jika Anda ingin membersihkannya, cukup membasuh vagina menggunakan air biasa.

Perlu diketahui, menggunakan bahan kimia atau tisu basah hanya akan mengganggu perkembangan bakteri baik di dalamnya.

11. Vaginal Estrogen

Estrogen adalah sebutan untuk sekelompok hormon yang memiliki peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita hingga proses reproduksi.

Vaginal estrogen dapat membantu mengatasi masalah yang sering terjadi seiring bertambahnya usia seperti hubungan seks yang menyakitkan (akibat penipisan dinding vagina dan kurang elastisitas) dan peningkatan risiko infeksi saluran kemih (ISK) (karena perubahan pH akibat vagina menjadi kurang asam).

12. Jangan Mengonsumsi Antibiotik Sembarangan

Konsumsi antiobiotik dalam jangka panjang dapat mengurangi koloni bakteri baik (semisal lactobacillus) di vagina. Antibiotik membunuh semua bakteri, baik jahat maupun baik. Kondisi ini dapat mengubah flora di vagina, sehingga bisa menyebabkan infeksi jamur/ragi atau infeksi lainnya.

Jika Anda diharuskan untuk mengonsumsi antiobiotik, pastikan mengonsumsinya sesuai dengan resep yang diberikan dokter.

13. Melakukan Senam Kegel

Cara merawat vagina yang terakhir adalah dengan melakukan senam Kegel. Senam Kegel adalah gerakan yang bertujuan untuk mengencangkan otot panggul bawah.

Otot-otot dasar panggul yang menguat dapat membantu mengurangi ketegangan pada organ-organ panggul, meningkatkan fungsi kandung kemih, dan meningkatkan fungsi usus. Senam ini juga dapat membuat orgasme yang lebih kuat.

Baca Juga: 8 Tips Berhubungan Seks yang Aman, Tidak Hamil dan Tertular Penyakit

Perlukah Cairan Pembersih Khusus Organ Intim?

Pembersih vagina adalah larutan pembersih yang dipasarkan untuk membersihkan area intim, khususnya pada vulva – area genital luar (seperti klitoris) dan lubang vagina.

Vagina pada dasarnya membersihkan dirinya sendiri. Jadi, Anda tidak perlu dan tidak boleh memasukkan air atau produk apa pun ke dalamnya. Itulah sebabnya douching tidak disarankan.

Meskipun pembersih khusus organ intim tidak boleh digunakan secara internal untuk membersihkan vagina. Dokter mungkin tidak menganjurkan mencuci bagian dalam vagina dengan alasan karena penelitian menunjukkan hal itu dapat meningkatkan risiko bakterial vaginosis dan infeksi jamur.

Nah, itulah ulasan tentang berbagai cara merawat vagina yang bisa Anda praktikkan dengan aman. Selamat mencoba ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 9 Tips to Keep Your Vagina Happy + Healthy. https://health.clevelandclinic.org/how-to-keep-your-vagina-happy-healthy/. (Diakses pada 18 Juni 2020).
  2. Brenza, Amber. Ashley Oerman. 2018. 10 Ways To Stay In Your Vagina’s Good Graces. https://www.womenshealthmag.com/health/a19988510/healthy-vagina/. (Diakses pada 18 Juni 2020).
  3. Schultz, Kirsten. 2019. From Pubes to Lubes: 8 Ways to Keep Your Vagina Happy. https://www.healthline.com/health/8-vagina-health-tips#1. (Diakses pada 18 Juni 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi