Terbit: 22 November 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Sunat laser adalah salah satu cara modern melakukan sunat. Dengan cara ini pasien sunat akan lebih cepat sembuh. Sunat laser juga dapat dilakukan pada anak hingga orang dewasa.

Sunat Laser: Prosedur, Kelebihan, Risiko, Biaya, dll

Bagaimana Melakukan Sunat Laser?

Sunat laser bukanlah memotong kulup dengan sinar laser, melainkan menggunakan alat kauter atau bedah listrik. Alat bedah listrik kauter digunakan untuk memotong kulit tanpa memicu pendarahan. Memiliki sifat panas sehingga segera membekukan darah.

Walaupun tanpa pendarahan, tetap dibutuhkan jahitan untuk merapikan hasil penyunatan. Juga agar luka sunat lebih cepat sembuh. Jadi prosedur penyunatannya sebenarnya sama dengan sunat biasa. Hanya saja menggunakan alat listrik, bukan gunting.

Agar lebih jelas, berikut adalah langkah demi langkah melakukan sunat laser:

  • Dokter akan membius lokal area di sekitar kemaluan.
  • Bagian kulit yang akan disunat dijepit dan ditarik lurus menggunakan klem kecil. searah jam 6 dan jam 12.
  • Kelebihan kulit dijepit melintang menggunakan klem besar, lalu dilakukan pemotongan.

Pada bayi dan balita, prosedur ini tidak memakan waktu lama. hanya sekitar 5-15 menit saja. tetapi untuk remaja dan dewasa, prosesnya bisa memakan waktu hingga 30-40 menit.

Sunat dapat dilakukan atas alasan medis maupun agama. Adapun alasan medis di balik tindakan sunat dan kenapa laki-laki disarankan untuk sunat, adalah:

  • Mencegah balanitis, yaitu pembengkakan pada kulup.
  • Mencegah balanoposthitis, yaitu radang pada ujung dan kulup penis.
  • Mencegah paraphimosis, yaitu kondisi kulup yang ditarik tidak bisa dikembalikan lagi ke posisi semula.
  • Mencegah phimosis, yaitu kulup tidak bisa ditarik

Apa Kelebihan dan Kekurangan Sunat Laser?

Sunat dengan metode laser dipandang lebih aman dan luka sunat lebih cepat sembuh. Berikut adalah kelebihan metode laser sunat:

  • Luka lebih cepat sembuh karena pendarahan  yang ditimbulkan sangat minim. Sehingga akan jauh lebih mudah merawat pasien pasca tindakan sunat.
  • Waktu untuk menyunat jauh lebih singkat sehingga anak-anak tidak merasa terlalu takut.
  • Hasil sunat jauh lebih rapi dibandingkan sunat konvensional.

Meskipun punya beberapa kelebihan, sunat metode laser juga ternyata punya kekurangan, yaitu:

  • Penis bisa terjepit dan kulit terpotong terlalu tinggi.
  • Luka bakar yang dihasilkan bisa menimbulkan bekas.
  • Bengkak setelah selesai sunat.
  • Rasa panas pada area yang dipotong akan terasa setelah bius habis.
  • Biayanya jauh lebih mahal daripada sunat biasa.

Baca Juga: Sunat: Metode, Tujuan, Tata Laksana, dll

Apa Risiko yang Mungkin Ditimbulkan dari Metode Sunat Laser?

Laser sunat yang digunakan pada metode ini disebut kauter dan dijalankan dengan tenaga listrik. Secara prosedural sunat, ini masuk ke dalam kategori bedah minor.

Seperti setiap tindakan bedah, sunat juga memiliki risiko. Bukan pada tindakan sunatnya melainkan risiko efek samping yang terjadi setelah sunat. Termasuk:

  • Infeksi karena luka sunat tidak terjaga kebersihannya.
  • Nyeri yang terasa setelah bius habis.
  • Pendarahan setelah sunat selesai dilakukan. Misalnya, karena pasien sunat terlalu banyak bergerak dan beraktivitas hingga jahitan terlepas.
  • Memar atau iritasi pada kulit sebagai akibat dari bius lokal.
  • Atau jika dilakukan bius total, dapat menyebabkan pusing dan sesak napas setelahnya.

Risiko yang timbul ini tidak membahayakan. Kecuali infeksi yang dapat menyebabkan luka bengkak dan demam. Jika ini terjadi, segera bawa pasien sunat ke dokter. Adapun risiko akibat bius akan hilang dalam beberapa jam. Sementara nyeri pasca bius hilang dapat diatasi dengan pereda nyeri.

Baca Juga: Sunat Stapler: 7 Kelebihan, Kekurangan, Prosedur, Biaya, dll

Berapa Biaya Sunat Laser?

Secara umum biaya sunat laser lebih mahal daripada biaya sunat biasa (konvensional). Di setiap daerah harganya bervariasi antara Rp500.000 hingga Rp2.000.000. Biaya tersebut biasanya sudah termasuk biaya tindakan, obat-obatan, dan hadiah bagi anak yang baru disunat.

Sementara di wilayah Jabodetabek biaya sunat dengan laser berkisar antara Rp650.000 hingga Rp3.000.000 untuk anak-anak.

Selain perbedaan daerah, variasi harga juga terjadi berdasarkan tempat sunat dilakukan. Penyunatan di klinik biasa akan lebih murah dibandingkan di rumah sakit. Perbedaannya bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp200.000.

Sunat juga bisa dilakukan di rumah sunat atau klinik khusus sunat. Di tempat ini layanan sunat lebih lengkap. Misalnya layanan sunat di rumah, sunat untuk anak berkebutuhan khusus, layanan perawatan pasca sunat, dll.

Lalu bagaimana jika pasien sunat adalah pria dewasa? Ternyata biaya sunat pria dewasa lebih mahal dibandingkan anak-anak. Karena kondisi anatomi pria dewasa berbeda dengan anak-anak. Waktu penyunatan juga menjadi lebih lama.

Baca Juga: 5 Metode Sunat yang Aman dan Modern (Lengkap)

Menyiapkan Si Kecil Untuk Sunat

Pada aturan agama tertentu, sunat adalah hal yang wajib. Namun jika pun tidak memeluk kedua agama tersebut, sunat sangat baik untuk dilakukan pada anak. Manfaat sunat laser di antaranya adalah membersihkan daerah kulup hingga mengurangi risiko infeksi, meningkatkan kemampuan seksual, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Namun sunat juga hal yang menakutkan bagi sebagian anak. Karenanya mental anak perlu disiapkan dengan cara:

  • Mengajaknya berdiskusi tentang sunat. Dukung keberaniannya dengan menceritakan manfaat sunat.
  • Jujurlah, bahwa sunat bisa jadi sakit, namun sakit tersebut hanya sementara.
  • Jangan menakuti anak akan disunat bila nakal. Anak bisa takut untuk disunat saat usianya sudah pas.

Jika tidak ingin repot menghadapi ketakutan anak, orang tua bisa menyunat anak saat masih bayi. Di masa ini sunat sangat baik untuk menjaga kesehatannya. Sunat pada bayi juga lebih cepat sembuh.

Apapun jenis sunat yang dipilih, akan ada manfaat yang diterima pasien. Dengan menjalani sunat laser maupun jenis sunat lainnya, alat reproduksi pria akan lebih sehat dan bersih.

 

  1. Altokhais, Tariq Ibrahim. 2017. Electrosurgery use in circumcision in children: Is it safe? https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5308025/. (Diakses pada 15 November 2021).
  2. Caglar, Ozgur dkk. 2021. Comparing the effects of current circumcision techniques on dorsal root ganglia: an experimental study. https://aops.springeropen.com/articles/10.1186/s43159-021-00077-9. (Diakses pada 15 November 2021).
  3. Cakiroglu, Basri dkk. 2019. Reliability of thermocautery-assisted circumcision: retrospective analysis of circumcision performed voluntarily in countries of low socioeconomic status. https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1756287219882598. (Diakses pada 15 November 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi