Terbit: 13 July 2022 | Diperbarui: 15 July 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Apabila Anda memiliki kelainan pada sistem pencernaan, dokter mungkin merekomendasikan untuk menjalani barium enema. Prosedur ini bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan pada sistem pencernaan. Lebih lengkapnya simak dalam penjelasan di bawah ini!

Barium Enema: Fungsi, Prosedur, dan Efek Samping

Apa itu Barium Enema?

Barium enema adalah pemeriksaan radiografi (sinar-X) yang memungkinkan dokter untuk mendeteksi perubahan atau kelainan pada usus besar (kolon). Jenis pemeriksaan ini juga disebut rontgen usus besar.

Enema adalah prosedur untuk memasukkan cairan kontras ke dalam kolon melalui anus. Cairan tersebut mengandung zat logam putih (barium) untuk melapisi dinding kolon. Biasanya, sinar-X menghasilkan gambar jaringan lunak yang tidak begitu jelas, tetapi barium yang melapisi kolon akan menghasilkan gambaran struktur dinding usus besar yang cukup jelas.

Selama menjalani prosedur, udara dapat dipompa ke dalam usus besar. Udara berfungsi memperluas pola usus besar dan meningkatkan kualitas gambar kolon. Prosedur in disebut enema barium kontras udara (kontras ganda).

Tujuan Pemeriksaan Barium Enema

Barium enema adalah prosedur yang mungkin direkomendasikan oleh dokter apabila pasien diduga memiliki kelainan pada usus besar. Prosedur ini dapat membantu dokter untuk memeriksa banyak kondisi dan gejala masalah kesehatan pencernaan.

Berikut ini adalah tujuan dari pemeriksaan barium enema:

  • Mengetahui penyebab perut terasa sakit.
  • Menyelidiki penyebab diare kronis.
  • Penyebab perdarahan pada anus.
  • Mengetahui penyebab sembelit terus-menerus.
  • Memahami perubahan kebiasaan buang air besar.
  • Mengenali penyebab penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Enema barium juga bisa membantu mendiagnosis kondisi dari anus hingga usus kecil. Kondisi ini termasuk:

  • Tumor jinak, seperti polip usus besar.
  • Kanker usus.
  • Divertikulitis.
  • Penyakit Hirschsprung, merupakan penyumbatan usus besar yang terjadi pada anak-anak.
  • Penyakit radang usus, yang meliputi kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.
  • Volvulus, yaitu kondisi di mana bagian usus menjadi terbelit.

Persiapan Sebelum Melakukan Barium Enema

Sebelum melakukan prosedur ini, pasien diinstruksikan untuk mengosongkan usus besar sepenuhnya terlebih dahulu. Hal ini karena feses di dalam usus besar dapat mengaburkan gambar sinar-X atau disalahartikan sebagai kelainan.

Untuk mengosongkan usus besar, Anda dianjurkan untuk melakukan beberapa langkah berikut:

  • Diet sehari sebelum prosedur. Anda mungkin diminta untuk tidak makan dan hanya minum cairan bening, seperti air, teh, atau kopi tanpa susu atau krim, kaldu, dan minuman berkarbonasi bening.
  • Puasa setelah tengah malam. Biasanya dokter menganjurkan Anda untuk tidak minum atau makan apa pun setelah tengah malam sebelum prosedur.
  • Minum obat pencahar pada malam sebelum prosedur. Obat pencahar dalam bentuk pil atau cair akan membantu mengosongkan usus besar.
  • Menggunakan alat enema. Alat ini berupa kantong disertai selang yang digunakan untuk memasukan cairan melalui anus, baik malam sebelum atau beberapa jam sebelum prosedur. Ini bertujuan untuk membersihkan feses di usus besar.

Selain itu, seminggu sebelum prosedur, konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang biasanya dikonsumsi. Dokter mungkin meminta Anda untuk berhenti meminumnya beberapa hari atau jam sebelum prosedur.

Baca Juga: Enema Kopi: Manfaat, Cara, Efek Samping

Prosedur Pemeriksaan Barium Enema

Prosedur ini dilakukan sebagai prosedur rawat jalan, yang berarti pasien masuk untuk pemeriksaan dan pulang pada hari yang sama.

Dikarenakan tidak bisa makan atau minum sebelum jadwal tindakan, biasanya dokter melakukan prosedur di pagi hari. Tindakan ini biasanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam.

Tenaga medis akan memandu pasien selama prosedur, termasuk teknisi radiologi dan ahli radiologi. Sementara dokter terlatih yang akan melakukan dan membaca sinar-X.

Berikut ini adalah cara kerja prosedur barium enema:

  1. Pasien akan berbaring miring di atas meja dan menjalani rontgen untuk memastikan usus besar benar-benar bersih.
  2. Teknisi akan memasukan cairan barium ke dalam anus menggunakan tabung yang disertai selang.
  3. Saat cairan barium mengalir ke usus besar, pasien mungkin merasa kram atau keinginan untuk BAB yang menyebabkan ketidaknyamanan. Untuk itu, cobalah bernapas dan rileks agar selang tetap di tempatnya agar barium tidak keluar lagi dari anus. 
  4. Tenaga medis mungkin memompa udara melalui anus untuk membantu barium melapisi setiap bagian usus besar.
  5. Staf radiologi mungkin meminta pasien untuk menahan napas dan berbelok ke arah yang berbeda agar dapat mengambil gambar dari berbagai sudut. Staf radiologi juga dapat menekan daerah perut untuk memindahkan usus besar ke posisi yang lebih baik untuk sinar-X.
  6. Setelah selesai, cairan barium akan dialirkan kembali melalui tabung ke dalam kantong. Pasien dapat menghilangkan sisa cairan barium dan udara di toilet.

Apa yang Dilakukan Setelah Pemeriksaan Barium Enema?

Setelah prosedur selesai, dokter mungkin menganjurkan obat pencahar atau enema untuk memastikan semua cairan barium keluar dari tubuh.

Selain itu, Anda juga harus meningkatkan asupan cairan dan konsumsi makanan berserat seperti biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Makanan tinggi serat akan membantu mengeluarkan cairan barium dan mengatur pergerakan usus.

Anda mungkin akan mengalami buang air besar berwarna putih, abu-abu, atau coklat muda. Kondisi ini normal, karena barium ikut keluar dari pencernaan.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami sembelit, tidak buang air besar selama 2 hari setelah prosedur, atau mengalami kesulitan mengeluarkan gas dari anus.

Hasil Barium Enema

Dokter radiologi akan menyiapkan laporan berdasarkan hasil pemeriksaan dan mengirimkannya ke dokter. Kemudian dokter akan mendiskusikan hasilnya dengan pasien, serta tes atau perawatan selanjutnya yang mungkin diperlukan.

Hasilnya  dikategorikan menjadi dua macam:

  • Hasil negatif. Pemeriksaan dapat dianggap negatif apabila dokter radiologi tidak mendeteksi adanya kelainan pada usus besar.
  • Hasil positif. Pemeriksaan dapat dianggap positif apabila dokter radiologi mendeteksi adanya kelainan pada usus besar.

Bagaimana Jika Hasilnya Positif?

Bergantung pada temuan kelainan pada usus besar, pasien mungkin memerlukan prosedur tambahan. Ini termasuk kolonoskopi, yang akan mendeteksi lebih dalam ke masalah, memantau perubahannya, atau melakukan biopsi pada suatu area.

Jika dokter meragukan kualitas gambar sinar-X pasien, dokter mungkin akan merekomendasikan barium enema ulang atau jenis pemeriksaan diagnostik lainnya.

Efek Samping yang Mungkin Terjadi

Meskipun jarang terjadi, prosedur ini dapat menyebabkan risiko masalah kesehatan yang perlu Anda waspadai. Berikut adalah beberapa risiko efek samping barium enema, di antaranya:

  • Penyumbatan di perut dan usus.
  • Luka robek di dinding usus besar.
  • Reaksi alergi terhadap cairan barium.
  • Peradangan jaringan di sekitar usus besar.

Jika mengalami kondisi tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

  1. Anonim. 2020. Barium Enema. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-a-barium-enema. (Diakses pada 13 Juli 2022)
  2. Anonim. 2022. Barium enema. https://www.nhs.uk/conditions/barium-enema/. (Diakses pada 13 Juli 2022)
  3. Anonim. 2022. Barium Enema. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/barium-enema/about/pac-20393008. (Diakses pada 13 Juli 2022)
  4. Krans, Brian. 2017. Barium Enema. https://www.healthline.com/health/barium-enema. (Diakses pada 13 Juli 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi