Terbit: 6 April 2021
Ditulis oleh: dr. Monica Djaja Saputera | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kolonoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa kondisi rektum. Pemeriksaan ini termasuk ke dalam pemeriksaan invasif. Ketahui selengkapnya tentang prosedur medis satu ini melalui artikel berikut!

Kolonoskopi: Tujuan, Prosedur, Risiko, dll

Apa Itu Kolonoskopi?

Kolonoskopi adalah sebuah pemeriksaan invasif untuk mendeteksi adanya perubahan atau abnormalitas pada usus besar dan rektum dengan cara memasukkan tabung fleksibel yang memiliki kamera ke dalam anus. Pemeriksaan ini pertama kali dilakukan di Jepang pada akhir tahun 1950-an untuk melihat gambaran mukosa pada distal usus halus dan usus besar.

 

Apa Tujuan Kolonoskopi?

Tujuan dari pemeriksaan kolonoskopi adalah:

  1. Skrining. Pemeriksaan ini dapat berperan sebagai suatu upaya skrining untuk untuk mendeteksi adanya lesi prekanker atau kanker, atau proses peradangan pada usus besar atau rektum
  2. Diagnostik. Pemeriksaan ini juga dapat berperan sebagai suatu upaya penunjang diagnostik pada beberapa kondisi, seperti anemia, nyeri perut, atau adanya perubahan aktivitas pergerakan usus
  3. Terapeutik. Kolonoskopi juga dapat berperan sebagai suatu upaya terapeutik pada kondisi perdarahan atau striktur guna menghentikan perdarahan atau membuka saluran yang mengalami striktur.

Kapan Kolonoskopi Perlu Dilakukan?

Kolonoskopi perlu dilakukan pada beberapa kondisi meliputi:

  1. Adanya gejala berupa perdarahan dari anus, adanya darah pada feses, perubahan aktivitas pergerakan usus seperti diare atau konstipasi, nyeri pada area perut, atau adanya penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas.
  2. Adanya kecurigaan terhadap beberapa penyakit seperti kanker usus besar, polip pada usus besar,
  3. penyakit crohn, kolitis ulseratif, diverticulitis, dll.

 

Apa yang Perlu Diperhatikan sebelum Melakukan Kolonoskopi?

Sebelum melakukan kolonoskopi, pasien akan diminta untuk mengosongkan usus dengan cara mengkonsumsi obat pencahar atau menggunakan enema pada satu hari sebelum atau saat hari pemeriksaan. Selain itu, pasien juga disarankan untuk membatasi makanan dan minuman yang Anda konsumsi, serta melakukan puasa pada malam sebelum hari pemeriksaan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah memberikan informasi kepada dokter atau petugas kesehatan lain mengenai obat-obatan yang dikonsumsi sebelum pemeriksaan dilakukan.

Bagaimana Prosedur Melakukan Kolonoskopi?

Pemeriksaan dilakukan dengan memposisikan pasien pada posisi berbaring miring dengan kedua lutut ditempelkan ke arah dada. Secara keseluruhan, prosedur kolonoskopi umumnya memerlukan waktu antara 30–45 menit.

Dokter akan memasukkan selang fleksibel panjang yang disertai kamera ke dalam anus sambil menyemprotkan air atau karbondioksida guna menampilkan gambaran usus besar dan rektum yang lebih jelas. Pada beberapa kondisi tertentu, dokter juga dapat melakukan biopsi dengan cara mengambil sampel jaringan atau bahkan mengambil polip.

Perlu diingat bahwa selama proses pemeriksaan ini berlangsung, pasien dapat merasakan rasa tidak nyaman, perut terasa kembung atau bahkan kram perut.

Apa yang Perlu Diperhatikan setelah Melakukan Kolonoskopi?

Setelah selesai melakukan kolonoskopi, umumnya pasien akan mendapat pengawasan ketat untuk memantau efek anestesi, serta gejala lain setelah pemeriksaan ini dilakukan. Beberapa gejala yang dapat dirasakan setelah pemeriksan ini adalah rasa nyeri atau kembung pada perut, adanya perdarahan dari lubang anus, feses yang disertai darah, dll.

Apa Saja Komplikasi Kolonoskopi?

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pemeriksaan ini adalah:

  1. Perdarahan pada lokasi pengambilan lesi.
  2. Robekan pada dinding usus besar atau rektum.
  3. Reaksi tidak terduga akibat bius.

 

  1. Mayo Clinic. (2020). Colonoscopy. (Online) Available from: http://www.mayoclinic.org/ (Updated March 31, 2021).
  2. National Health Service. (2019). What happens on the day Colonoscopy. (Online) Available from: http://www.nhs.uk/ (Updated March 31, 2021).
  3. National Institutes of Health. (2017). Colonoscopy. (Online) Available from: http://www.nidk.nih.gov/ (Updated March 31, 2021).
  4. Dekker, E., Hazewinkel, Y. (2011). Colonoscopy: basic principles and novel techniques. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology. DOI: 10.1038/nrgastro.2011.141


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi