Terbit: 25 August 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Imunisasi adalah salah satu cara yang efektif untuk mencegah penyakit menular sejak dini. Salah satu jenis imunisasi yang harus diberikan pada anak adalah BCGTidak sedikit yang mempertanyakan bagaimana tanda imunisasi BCG berhasil atau gagal. Agar tidak bingung, simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Bagaimana Tanda Imunisasi BCG Berhasil atau Tidak? Begini Cirinya!

Apa itu Imunisasi BCG?

Imunisasi BCG atau Bacille Calmette-Guerin adalah vaksin yang diberikan melalui suntikan agar tubuh lebih peka pada bakteri penyebab tuberkulosis (TB); sehingga sistem imun bisa menyerang bakteri tersebut sebelum menginfeksi. Imunisasi BCG berasal dari bakteri Mycobacterium bovis atau M. bovis.

Berdasarkan anjuran dari World Health Organization (WHO), tempat penyuntikan BCG adalah daerah lengan atas tangan kanan.

TB adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan penyakit parah jika tidak ditangani dengan baik. TB dapat menular melalui kontak dekat dengan penderita TB.

Beberapa orang yang terinfeksi tampak tidak sakit, tetapi masih dapat menularkan TB ke orang lain. Imunisasi BCG tidak memberikan perlindungan 100% terhadap penyakit ini. Jadi, penting untuk menghindari penderita TB, bahkan jika Anda sudah mendapatkan vaksin.

Baca Juga: Imunisasi Anak: Jadwal, Jenis, dan Manfaatnya

Siapa yang Bisa Mendapatkan Imunisasi BCG?

Imunisasi BCG biasanya diberikan pada bayi baru lahir, berusia 1 bulan atau sebelum berusia 2 bulan. Imunisasi ditentukan oleh waktu dan ditentukan oleh jenisnya.

Jika pemberian imunisasi BCG telat hingga 3 bulan, dan anak baru mendapat imunisasi BCG, dikhawatirkan pemberian imunisasi BCG tidak maksimal karena anak mungkin sudah terkontaminasi hal lain.

Imunisasi BCG juga dapat diberikan untuk anak yang lebih besar yang memiliki risiko tinggi terkena TB.

Seperti anak-anak yang telah melakukan kontak dekat dengan penderita TB, dan anak-anak yang sudah melakukan perjalanan dari negara-negara dengan tingkat TB yang tinggi, seperti di Afrika, India, sebagian Asia Tenggara, sebagian Amerika Selatan dan Tengah, dan sebagian dari Timur Tengah.

Sementara imunisasi BCG untuk orang dewasa jarang diberikan karena imunisasi tidak bekerja dengan baik pada orang dewasa. Meski begitu, BCG tetap dapat diberikan pada mereka yang berusia 16 hingga 35 tahun yang berisiko TB.

Baca Juga: Imunisasi DPT: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping, dll

Siapa yang Seharusnya Tidak Mendapat Imunisasi BCG?

Tidak semua orang bisa mendapatkan imunisasi ini. BCG tidak dianjurkan bagi seseorang yang mengalami hal berikut:

  1. Orang yang sudah memiliki vaksinasi BCG.
  2. Orang yang memiliki riwayat TB sebelumnya.
  3. Orang yang sudah melakukan tes kulit tuberkulin positif (Mantoux).
  4. Orang yang pernah mengalami reaksi alergi parah sebelumnya (reaksi anafilaksis) terhadap zat apa pun yang digunakan dalam vaksin.
  5. Anak-anak di bawah usia 2 tahun di mana kasus TB aktif dicurigai atau dipastikan.
  6. Orang yang memiliki kondisi kulit septik di tempat suntikan akan diberikan.
  7. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, baik akibat dari kondisi kesehatan seperti HIV, perawatan seperti kemoterapi, atau obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti tablet steroid.
  8. Orang yang menderita kanker sel darah putih, sumsum tulang atau kelenjar getah bening, seperti leukemia atau limfoma.
  9. Orang yang sakit parah (vaksinasi harus ditunda sampai sembuh).
  10. Wanita hamil.

Vaksinasi BCG biasanya tidak ditawarkan kepada orang yang berusia di atas 16 tahun karena vaksinnya tidak bekerja dengan baik pada orang dewasa.

Berbahayakah Muncul Bisul Setelah Imunisasi BCG?

Setelah penyuntikan imunisasi BCG biasanya akan timbul kemerahan, kemudian muncul bisul disertai nanah di tempat penyuntikan vaksin. Ini merupakan tanda imunisasi BCG berhasil.

Bekas suntik BCG berupa bisul dapat muncul pada kurun waktu 2 hingga 12 minggu sejak imunisasi, namun biasanya muncul selama 4 hingga 6 minggu.

Jika bisul muncul kurang dari 1 minggu, kemungkinan besar sudah pernah terpapar kuman TB sebelumnya sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan. Kondisi ini disebut reaksi cepat BCG (accelerated BCG reaction).

Bisul atau tanda imunisasi BCG berhasil ini tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri. Biasanya bekas imunisasi BCG akan meninggalkan jaringan parut atau bekas luka. Namun jika lengan atas pada anak tampak bengkak disertai demam tinggi dan nanah yang banyak, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter.

Efek samping imunisasi yang parah adalah munculnya bisul yang besar, keluar cairan pada tempat suntikan, timbul abses dan jaringan parut, sakit kepala, demam, pembesaran kelenjar getah bening hingga lebih dari 1 sentimeter dan mungkin mengalami luka.

Reaksi alergi (seperti reaksi anafilaksis) dan komplikasi BCG yang menyebar (seperti osteitis atau osteomielitis) adalah sesuatu yang jarang terjadi.

Baca Juga: Imunisasi IPV (Vaksin Polio): Fungsi, Dosis, Jadwal, dll

Setelah Imunisasi Tidak Muncul Bisul, Suntik BCG Gagal?

Pada beberapa anak terkadang tidak muncul bisul atau suntikan BCG tidak berbekas. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Kekebalan kulit.
  • Kepekaan kulit.
  • Reaksi sistem imun anak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa jika tidak muncul bisul atau suntikan BCG tidak berbekas, bukan berarti tanda suntik BCG gagal sehingga tidak perlu mengulang imunisasi.

Faktor lain yang dapat memengaruhi ketika suntik BCG tidak berbekas antara lain:

  • Kesalahan cara penyuntikan.
  • Kurang dosis penyuntikan.
  • Kondisi vaksin yang kurang baik.

Untuk itu, selalu lakukan imunisasi di tempat dan tenaga medis yang terpercaya.

Tips Setelah Bayi Mendapatkan Imunisasi BCG

Bayi mungkin akan menangis setelah mendapatkan imunisasi BCG, tetapi akan merasa lebih baik setelah dirangkul ibu. Terkadang, tempat penyuntikan bisa terasa sakit dan kemerahan selama 2 hingga 3 hari. Namun, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya. Beberapa anak mungkin juga mengalami demam.

Jika anak Anda mengalami demam setelah imunisasi BCG, berikut cara mengatasinya:

  1. Pastikan bayi tidak terlalu banyak memakai baju berlapis atau selimut.
  2. Beri anak banyak minum.
  3. Beri parasetamol cair atau ibuprofen bagi anak-anak untuk menurunkan suhu tubuh sesuai dengan dosis yang tertera di kemasan..

Itulah penjelasan tentang tanda imunisasi BCG berhasil atau tidak. Demi mencegah penyakit, segera dapatkan imunisasi untuk buah hati ya, teman Sehat!

 

  1. Anonim. Kurang dari 12% Anak Indonesia Belum Imunisasi Lengkap. http://www.depkes.go.id/article/view/19043000001/kurang-dari-12-anak-indonesia-belum-imunisasi-lengkap.html. (Diakses 2 Oktober 2019)
  2. Anonim. Skar BCG. http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/skar-bcg. (Diakses 2 Oktober 2019)
  3. Anonim. BCG tuberculosis (TB) vaccine overview. https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/bcg-tuberculosis-tb-vaccine/. (Diakses 2 Oktober 2019)
  4. Anonim. Bacillus Of Calmette And Guerin Vaccine, Live (Intradermal Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/bacillus-of-calmette-and-guerin-vaccine-live-intradermal-route/description/drg-20062177. (Diakses 2 Oktober 2019)
  5. Anonim. Vaccination tips for parents. https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/vaccination-appointment-tips-for-parents/. (Diakses 2 Oktober 2019)
  6. Tidy, Colin. 2014. BCG Vaccination. https://patient.info/doctor/bcg-vaccination. (Diakses 2 Oktober 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi