Terbit: 5 July 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Fungsi kerongkongan atau esofagus pada dasarnya sebagai saluran untuk membawa makanan dan cairan dari mulut menuju ke lambung. Apabila bagian ini bermasalah, fungsinya akan terganggu. Simak penjelasan mengenai fungsi hingga gangguan yang bisa menyerang esofagus, selengkapnya di bawah ini.

Mengenal Fungsi Kerongkongan dan Risiko Penyakitnya

Apa itu Kerongkongan?

Kerongkongan adalah tabung otot berongga yang membawa air liur, cairan, dan makanan dari mulut ke lambung. Saat posisi tegak, kerongkongan biasanya memiliki panjang antara 25 hingga 30 sentimeter, sedangkan lebarnya antara 1,5 hingga 2 cm.

Terdapat dua sfingter (otot yang fungsinya membuka dan menutup) di kerongkongan, berikut di antaranya:

1. Upper esophageal sphincter (UES)

Sfingter esofagus bagian atas adalah kumpulan otot di bagian atas kerongkongan. Otot-otot ini berada di bawah kendali otak, yang berfungsi ketika bernapas, makan, bersendawa, dan muntah. UES juga memiliki fungsi untuk menjaga makanan dan sekresi agar tidak turun ke tenggorokan.

2. Lower esophageal sphincter (LES)

Sfingter esofagus bagian bawah adalah kumpulan otot di ujung bawah kerongkongan, di mana ia bertemu dengan lambung. Ketika ditutup, LES mencegah asam dan isi lambung bergerak naik dari lambung kembali ke kerongkongan. Otot-otot ini tidak berada di bawah kendali otak.

Apa Fungsi Kerongkongan dalam Sistem Pencernaan?

Fungsi utama kerongkongan adalah untuk membawa makanan dan cairan dari mulut ke perut. Sebuah katup kecil berotot yang disebut epiglotis menutup untuk mencegah makanan dan cairan turun ke saluran yang salah. Struktur lainnya yang disebut uvula membantu mencegah cairan mengalir ke atas ke dalam rongga hidung.

Terkait cara kerja kerongkongan, pada pembukaan kerongkongan bagian atas, sfingter esofagus bagian atas dapat merasakan ketika ada makanan atau cairan yang masuk.

Ketika mendapat sinyal, sfingter akan terbuka sehingga makanan bisa masuk ke kerongkongan. Saat tidak ada makanan atau cairan yang terlihat, sfingter akan tetap tertutup.

Begitu berada di dalam kerongkongan, gelombang kontraksi otot (peristaltik) mendorong makanan ke bawah. Makanan melewati diafragma dan mencapai kerongkongan bagian bawah. Sfingter esofagus bagian bawah akan membuka sehingga makanan dapat masuk ke dalam lambung, kemudian menutup setelah semua makanan masuk ke lambung.

Baca Juga: Sistem Pencernaan Manusia: Fungsi, Organ, dan Cara Jaga Kesehatannya

Masalah yang Menyerang Fungsi Kerongkongan

Gangguan atau masalah paling umum yang dapat menyerang kerongkongan adalah refluks asam atau gastroesofageal. Ini terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah terbuka saat tidak seharusnya atau melemah. Akibatnya asam lambung dan cairan pencernaan mengalir kembali dari lambung ke kerongkongan, yang dapat menyebabkan peradangan dan sejumlah gejala lain.

Selain kondisi tersebut, berikut ini kondisi medis yang dapat terjadi di kerongkongan:

1. Refluks Asam/Refluks Gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD)

GERD sering kali menyebabkan orang yang mengalami rasa terbakar di bagian ulu hati atau tengah dada, yang dikenal sebagai heartburn. Heartburn umumnya menandakan adanya peradangan pada dinding kerongkongan. Peradangan kronis atau yang berlangsung jangka panjang dapat menjadi faktor risiko penting terjadinya kanker kerongkongan.

2. Esofagitis

Esofagitis adalah peradangan dan iritasi yang terjadi pada lapisan kerongkongan. Esofagitis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti asam lambung, infeksi, muntah, obat-obatan tertentu, atau pengobatan radiasi.

3. Akalasia

Akalasia adalah kelainan yang langka di mana sfingter esofagus bagian bawah tidak dapat terbuka saat seharusnya. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi kerongkongan dalam sistem pencernaan, yakni mencegah makanan dan cairan masuk ke lambung.

Kondisi ini terjadi ketika saraf di kerongkongan mengalami kerusakan. Akibatnya, dinding kerongkongan menjadi lumpuh dan melebar seiring waktu dan pada akhirnya kehilangan kemampuan untuk menekan makanan ke dalam perut.

Makanan kemudian terkumpul di kerongkongan, terkadang berfermentasi dan mengalir kembali ke mulut atau regurgitasi, yang bisa memunculkan gejala terasa pahit di mulut.

4. Striktur esofagus

Striktur esofagus adalah penyempitan kerongkongan yang tidak normal. Kondisi ini menyebabkan makanan sulit untuk mencapai lambung.

Adanya striktur mempersempit kerongkongan, yang menyebabkan lebih sulit bagi makanan untuk bergerak di dalam tabung. Dalam kasus yang berat, bahkan minum cairan bisa terasa sulit. Apabila mengalami gejala kesulitan menelan makanan dan minuman segera periksakan ke dokter. 

5. Barrett’s esophagus

Barrett’s esophagus adalah perubahan prakanker di jaringan yang melapisi kerongkongan, ini biasanya disebabkan oleh GERD yang sudah berlangsung lama.

Jika menderita GERD kronis dengan gejala heartburn, dokter dapat merekomendasikan tes untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya Barrett’s esophagus. Apabila ada hasil pemeriksaan menunjukkan adanya Barrett’s esophagus, dokter akan menganjurkan penanganan lebih lanjut untuk mengurangi risiko terkena kanker kerongkongan di masa depan.

6. Kanker kerongkongan

Kanker kerongkongan adalah kanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal membelah atau tumbuh di luar kendali di jaringan kerongkongan. Seiring pertumbuhannya, kanker dapat menyebabkan penyempitan pada kerongkongan.

Ada dua jenis utama kanker kerongkongan, yakni kanker esofagus sel skuamosa yang biasanya dianggap terkait dengan riwayat merokok berat dan minum alkohol. Sedangkan jenis lainnya adalah adenokarsinoma esofagus, biasanya ditemukan pada orang dengan heartburn yang berlangsung lama.

Nah, itulah penjelesan lengkap tentang fungsi dari kerongkongan dan risiko penyakitnya yang bisa terjadi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2020. Esophagus. https://my.clevelandclinic.org/health/body/21728-esophagus. (Diakses pada 5 Juli 2022)
  2. Anonim. 2018. Esophagus. https://www.healthline.com/human-body-maps/esophagus#1. (Diakses pada 5 Juli 2022)
  3. Eldridge, Lynne. 2022. The Structure, Function, and Conditions of the Esophagus. https://www.verywellhealth.com/esophagus-function-and-conditions-2249096#citation-4. (Diakses pada 5 Juli 2022)
  4. Hoffman, Matthew. 2020. Picture of the Esophagus. https://www.webmd.com/digestive-disorders/picture-of-the-esophagus. (Diakses pada 5 Juli 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi